WNA yang terjaring razia yustisi kedapatan tak memakai masker dan tak menaati protokol kesehatan.
Saat ditegur, para WNA ini justru bertanya balik.
"Tahu apa kamu soal pandemi?" kata Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara, menirukan ucapan WNA yang ditegurnya.
Hal itu disampaikan Suryanegara saat dihubungi, Kamis (7/1/2021).
Suryanegara mengatakan, sebanyak 150 warga terjaring operasi yustisi penegakan protokol kesehatan dari 7 September 2020 hingga 6 Januari 2021.
Kemudian, 80 persen dari jumlah tersebut atau sekitar 120 adalah warga negara asing.
Ia mengatakan, para WNA ini sebagian besar terjaring razia di Wilayah Kuta Utara, seperti di Canggu, Tibubeneng, dan ada juga di Pererenan.
Baca: Viral Camat Ujung Kota Parepare Bentak Pedagang saat Razia: Jangan Terlalu Dramatis! Ibu Bohong!
Baca: Video Marahi dan Bentak Pedagang Viral, Camat Ujung Kota Parepare: Maaf Jika Ada yang Dirugikan
Mereka yang melanggar ini didominasi anak-anak muda yang berasal dari Eropa Timur.
Mereka biasanya tak memakai masker saat jalan dan berkendara menggunakan sepeda motor.
Bahkan, tak menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor.
"Mereka yang terjaring cuek saja terhadap prokes, kita merasa harga diri kita dilecehkan," kata Suryanegara.
Selain itu, saat diberikan hukuman push up misalnya, mereka malah tertawa.
Menurutnya, para warga asing itu seperti menyepelekan protokol kesehatan karena mampu bayar denda.
Pembatasan kegiatan di Denpasar
Kota Denpasar, Bali, diminta melakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara terbatas mulai 11-25 Januari 2020.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengakui penularan Covid-19 mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir.
Rata-rata harian jumlah penularan Covid-19 di Denpasar di atas 40 kasus.
Sementara, kapasitas ruang isolasi di RSUD Wangaya Denpasar sudah di atas 70 persen dari total 50 ruangan yang tersedia.
Baca: Mulai Hari Ini Jumat 1 Januari 2021, WNA Dilarang Masuk ke Indonesia untuk Sementara
Baca: Viral Foto Penumpang WNA Berdesakan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Faktanya
"Memang mengalami peningkatan atau tren peningkatan kasus, angkanya di atas 40-an, hari ini saja 49," kata Dewa, saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).
Ia mengatakan, peningkatan ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang menimbulkan kerumunan masyarakat.
Kegiatan tersebut seperti momen Pilkada, Libur Natal dan Tahun Baru, dan upacara-upacara keagamaan seperti pernikahan dan ngaben atau prosesi kremasi jenazah.
"Kalau kami melihat pola penyebaran 10 bulan terakhir, ketika ada (kegiatan) menghadirkan kerumunan masyarajat cenderung kasus meningkat," kata dia.
Adapun terkait pembatasan tersebut pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
"Kami akan segera sikapi kami masih menunggu arahan dan instruksi, suratnya belum kami terima dan tentu kami menindak lanjuti dengan rapat dan merumuskan," kata dia.
Denpasar, kata Dewa Rai, saat ini sudah memberlakukan sejumlah pembatasan sejak Maret 2020.
Ia mencontohkan, sekolah dilakukan secara daring sejak Maret 2020 dan diperpanjang hingga Maret 2021.
Pembatasan juga dilakukan di upaacara-upacara keagamaan.
Lalu, karyawan bekerja di kantor maksimal 25 persen dari jumlah pegawai.
Namun, Denpasar sudah melonggarkan jam buka atau operasional pusat perbelanjaan.
Rata-rata pusat perbelanjaan tutup sekitar pukul 21.00 Wita untuk saat ini.
"Dalam PSBB jam operasional mal kan dibatasi sampai pukul 19.00 Wita. Nanti dengan adanya surat resmi kami akan segera sosialisasi," kata dia.
Sebanyak 4.968 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Denpasar per Rabu (6/1/2021).
Jumlah pasien sembuh sebanyak 4.543, meninggal 109, dan 317 masih dalam perawatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditegur karena Tak Pakai Masker, WNA di Bali: Tahu Apa Kamu soal Pandemi?"