Mayat yang sempat dikira pohon pisang oleh oleh para supir truk ini ditemukan sekitar pukul 04.30 WIB pada Jumat (8/1/2021).
Ketika ditemukan, mayat pemuda ini tergeletak tanpa baju.
Handphone dan satu buah dompet milik korban hilang.
Namun, kendaraan korban sepeda motor Yamaha Vixion warna merah bernopol BE 3391 CF masih berada di tepat kejadian.
Ada dugaan pemuda ini tewas akibat penganiayaan oleh sekelompok pemuda yang tak dikenal.
Tapi motif pasti dari peristiwa kriminal ini masih belum diketahui.
Saat ini, korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit guna menjalani otopsi.
Peristiwa penemuan sosok mayat yang diduga pohon pisang ini bermula saat para sopir truk yang tengah istirahat di lokasi kejadian.
Sulaiman, warga sekitar, menjelaskan tentang penemuan mayat ini, Jumat (8/1/2021).
"Jadi sopir-sopir itu mah baru bangun tidur, sekitar jam setengah lima lah, bilang ke saya, itu di depan POM (SPBU) kayak pohon pisang apa manusia, suruh ngecek katanya dia takut," kata Sulaiman.
Sulaiman akhirnya memberanikan diri melihat lebih dekat pada sesuatu yang dimaksud para sopir tersebut.
"Gak tahunya orang, kondisi sudah gak pakai baju," ujar dia.
Baca: Foto Terakhir Pramugari yang Dibunuh dan Diperkosa: Ternyata Juga Runner Up Miss Filipina
Baca: Pembunuh Backpacker Inggris di Selandia Baru Ternyata Juga Perkosa Turis Inggris Lainnya
kemudian Sulaiman melaporkan apa yang ditemukannya itu ke Babin dan Bhabinkamtibmas setempat.
"Kondisinya luka bagian mata, tangan kiri patah, tapi nggak ada darah, kayanya luka dalam," tuturnya.
Bahkan Sulaiman juga berjumpa dengan teman wanita korban di lain lokasi.
"Tapi posisinya ada di depan Bulog, gak begitu jauh sih, ngakunya sama korban ini," tutup Sulaiman.
Misteri kasus penemuan mayat seorang siswa SMA berinisial MA (17) kini mulai terkuak.
Diketahui, MA ditemukan dalam keadaan tewas dengan luka tusuk di perut pada Minggu (8/11/2020) sekitar 06.40 WITA.
Berdasarkan hasil penyelidikan, MA diduga merupakan korban pembunuhan.
Aparat gabungan Tim Anti Bandit Polres Gowa dan Resmob Polda Sulsel menangkap sembilan terduga pelaku.
Dilansir Kompas.com, awalnya polisi membekuk seorang pelaku berinisial FD pada Minggu (8/11/2020) 19.00 Wita di salah satu bengkel yang hanya berjarak 500 meter dari Mapolsek Bajeng.
Kemudian, dari keterangan FD, polisi langsung menggerebek sebuah rumah di Kampung Doja, Kecamatan Bajeng dan menangkap SA.
Baca: Polisi Berpangkat Aiptu Bunuh Diri Setelah Nekat Habisi Nyawa Anak Istri Usai Terlibat Cekcok
Baca: Rekaman Terbaru Pramugari Dibunuh dan Diperkosa: Ciuman dengan Pria Asing di Depan Kamar Hotel
Satu pelaku lainnya ditangkap di sebuah warung berjarak 200 meter dari rumah SA.
Dua pelaku lainnya dibekuk di Lingkungan Tarantang, Kacamatan Bajeng, satu pelaku dibekuk di Dusun Sugitangnga, Desa Paraikatte, Kecamatan Bajeng, serta satu dibekuk di Lingkungan Majannang.
"Malam ini kami mengamankan sembilan terduga pelaku pembunuhan dan beberapa di antaranya masih dibawah umur. Dari sembilan yang kami amankan ini salah seorang adalah wanita" kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir, Minggu (8/11/2020) malam.
Dari hasil pemeriksaan, para pelaku nekat membunuh korban lantaran korban diduga teelibat hubungan asmara dengan isteri salah satu pelaku.
korban kerap mengganggu isterinya.
"Saya sakit hati karena dia (korban) sering ganggu istriku" kata FD di hadapan petugas.
Hasil penyelidikan sementara korban dikeroyok pada Minggu (8/11/2020) 03.00 WITA dan tewas dengan luka tusukan badik di perut.
Jenazah korban kemudian ditemukan empat jam kemudian.
Hingga kini polisi masih mendalami motif serta peran masing-masing terduga pelaku.
"Hasil penyelidikan sementara kasus ini bermotif asmara tapi sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap motif yang sebenarnya" kata Jufri Natsir yang dikonfirmasi langsung Kompas.com usai penangkapan.
Sebelumnya diwartakan, penemuan mayat seorang pelajar SMA di area persawahan gegerkan warga Desa Pannyangkalang, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Dedy, salah seorang warga Desa Pannyangkalang, di lokasi penemuan mayat, Minggu, menyatakan dirinya melihat ada seseorang yang terbaring dan mulai memanggil warga.
"Saya lihat terbaring menghadap ke atas dan kondisinya masih pakai masker jadi saya pergi panggil warga" ujar Dedy.
Hasil olah TKP menunjukkan mayat MA yang diketahui seorang siswa SMA Negeri Bajeng, Kabupaten Gowa.
Barang bukti lain yang ditemukan polisi adalah 1 unit ponsel yang diduga milik korban.
"Hasil penyelidikan sementara korban merupakan korban pembunuhan dan kami telah mengamankan sejumlah barang bukti termasuk salah seorang rekan korban" kata Jufri.
Jenazah MA pun lantas dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar untuk di autopsi.
Baca: Setelah Lakukan Pembunuhan, Kelompok di Papua Barat Foto Bersama Jasad Korban Buat Teror Masyarakat
Baca: Foto-foto Penyiksaan Hewan yang Menggugah dari Seluruh Dunia: Dibunuh demi Makanan atau Hiburan
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Jasad Korban Tewas Penganiayaan di Campang Raya Sempat Dikira Pohon Pisang