Ba'asyir telah menjalani 15 tahun penjara di sel khusus Blok D tahanan teroris Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat pemulangan Ba'asyir ke rumahnya, pihak panitia penyambutan menyayangkan patroli imbauan dari Satgas Covid-19.
Pasalnya pengawal ketat yang dilakukan justru membuat warga sekitar takut.
"Kalau kami mempersilakan imbauan dari satgas covid-19. Tapi kami tadi menyayangkan, atraktif sekali dan justru masyarakat sedikit ketakutan," ucap Humas Panitia Penyambutan Abu Bakar Ba'asyir, Endro Sudarsono, Jumat (8/1/2021).
Hal itu, menurut Endro antara keamanan dan sosialisasi harus memiliki perbedaan.
"Tentu saja harus kita bedakan. Mengingat suasana penyambutan dari pondok sendiri juga relatif sederhana," jelasnya.
Endro menegaskan, tidak ada penyambutan yang sifatnya kerumunan, termasuk dari seksi keamanan penyambutan Abu Bakar Ba'asyir.
Baca: Bakal Bebas Hari Jumat, Keluarga Abu Bakar Baasyir Tak Adakan Penyambutan Guna Cegah Kerumunan
Baca: Abu Bakar Baasyir Dikabarkan Segera Bebas, Keluarga Akui Belum Dapat Surat Resmi
"Tadi semacam ada mobil keamanan berat sebenarnya. Menyayangkan, termasuk penyopotan spanduk dari masyarakat yang itu merupakan ekspresi yang mesti kita hargai," ungkapnya.
"Harusnya nunggu 1-2 hari. Untuk menjaga perasaan masyarakat dengan pemerintah," tambahnya.
Sebelumnya, tim gabungan tiga unsur dari TNI di Solo Raya bakal mengamankan pintu masuk menuju Kabupaten Sukoharjo saat kepulangan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir ke Ngruki, Sukoharjo, Jumat (8/1/2021).
Danrem 074 Warastrama, Kolonel Inf Rano Maxim Adolf Tilaar memaparkan tiga tim gabungan itu mulai Grup 2 Kopassus Kartasura, Brigif 413 Kostrad Palur, dan Yonif RM 408/SBH Sragen.
Ketiga unsur ini akan disebar ke sejumlah titik perbatasan untuk penyekatan mengantisipasi jika ada simpatisan yang berniat datang atau sowan ke Ngruki," ucap Rano melalui sambungan telepon, Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, segala bentuk kegiatan berkerumun dilarang. Pihaknya membantu tim Satgas Covid-19 dan akan membubarkan segala bentuk kerumunan saat kepulangan nanti.
Rano mengungkapkan, penyekatan tidak hanya difokuskan pada titik sekitar Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, yang merupakan kediaman Abu Bakar Ba'asyir.
Namun, lanjut dia, juga pintu masuk Solo Raya, baik dari Yogyakarta, Semarang, hingga Jawa Timur.
Baca: Terima Remisi 55 Bulan, Abu Bakar Baasyir Bakal Bebas Murni Jumat Pekan Ini
Baca: Khawatir Penularan Covid-19, Abu Bakar Baasyir Ajukan Permohonan Bebas ke Presiden Jokowi
Dia menyampaikan, nantinya, Kodim 0726 Sukoharjo jadi leading sector penyekatan bersama tiga unsur tersebut.
"Seperti dari Yogyakarta, nanti mulai Delanggu sudah ada penyekatan.
Lalu Sragen dan Wonogiri antisipasi masuknya massa dari Jawa Timur," tegasnya.
Dia menambahkan, hasil koordinasi dan komunikasi, persiapan dari jajaran kepolisian sudah maksimal.
"Yang pasti untuk leading sectornya pengamanan adalah kepolisian.
Kami dari unsur TNI di sini juga memiliki personel dan juga perlengkapan siap membackup," terangnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan datang dan menyambut kepulangan Abu Bakar Ba'asyir yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Larangan kerumunan massa sudah ada aturannya.
Termasuk sanksi bagi yang melanggar," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Panitia Penyambutan Abu Bakar Ba'asyir Anggap Mobil Imbauan Covid-19 Takuti Warga