Meski demikian, Adi menyarankan Risma agar tidak hanya sibuk memperhatikan Ibu Kota Jakarta.
Adi menyebut ada provinsi lain yang perlu juga diperhatikan oleh Mensos.
Meski aksi blusukan turut memunculkan kontroversi, Adi mengatakan aksi itu sebenarnya bagus.
Namun, Adi meminta Risma juga blusukan di berbagai provinsi lain di tanah air.
"Terlepas dari kontroversinya, blusukan ini sebetulnya bagus. Tapi blusukannya jangan hanya di Jakarta. Tunjukkan juga di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain," kata Adi, Kamis (7/1/2021), dikutip dari Kompas.
Menurut Adi, jika Risma hanya fokus dengan masalah penyandang sosial di DKI Jakarta, maka tak heran jika muncul isu yang menyebut aksi blusukan itu hanya sebagai pencitraan demi kursi DKI-1.
Baca: Selain di DKI, Pengamat Usulkan Mensos Risma Blusukan di Provinsi Lainnya Juga
Ia mengatakan aksi blusukan Risma itu juga harus diiringi dengan penyelesaian masalah yang konkret.
"Janjikan para gelandangan itu hidupnya akan layak. Dikasih tempat tinggal, dikasih pekerjaan, dikasih bantuan. Jadi blusukannya tidak melulu dituding pencitraan atau sekadar jadi tangga menuju Pilkada DKI Jakarta," ujarnya.
Jika Risma mampu melakukan itu, Adi yakin publik akan menghormati kinerja Risma sebagai Mensos dan memahami bahwa blusukan memang merupakan gaya kepemimpinannya.
"Saya kira publik akan memahami bahwa Risma bukan blusukan untuk DKI Jakarta. Tapi murni merpresentasikan dirinya sebagai Mensos yang memang gaya dan style politiknya blusukan," tuturnya.
Di lain sisi, Adi menilai perlu ada investigasi soal gelandangan yang ditemui Risma saat blusukan di Sudirman dan Thamrin.
Menurut dia, pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria perlu ditindaklanjuti.
Baca: Plh Wali Kota Jakpus Komentari Aksi Blusukan Risma : Ada Kota Besar yang Enggak Ada Manusia Gerobak?
Riza mengaku heran karena selama ini tidak pernah ada tunawisma di kawasan tersebut.
"Ini kan mengesankan gelandangan dan pengemis yang ditemui Risma 'jadi-jadian'. Perlu dicek apakah gelandangan yang ditemui Risma memang beroperasi di Sudirman-Thamrin atau datang entah dari mana. Itu perlu di-clear-kan kalau ada yang punya kepentingan untuk memvalidasi tentang blusukan itu," ujar Adi.
Dua hari terakhir, publik mengomentari blusukan aksi blusukan Risma yang menemui tunawisma di sekitar Jalan Sudirman - Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Baca: Dikunjungi Risma, Kolong Fly Over di Pegangsaan Akan Disulap Jadi Tempat Rekreasi
Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).
Ia mengatkan tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.
Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.
"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.
Di media sosial, aksi blusukan Risma menuai polemik karena muncul dugaan adanya pengaturan atau setting sebelum dilakukan. Hal ini terlihat di akun Tiktok @cual99.
Baca: Blusukan ke Kali Ciliwung, Mensos Risma Janjikan Rumah Layak Huni bagi Pemulung
Akun tersebut menggambarkan sedikit gambaran dugaan setting-an pada "blusukan Bu Risma".
Namun, ketika ditanya lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah blusukan itu telah diatur sebelumnya, Wiwit tidak memberikan respons.
Publik memang memberikan beragam komentar, termasuk kritik pedas untuk Risma.
Dia menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet Twitter pada Rabu (6/1/2021).
Hingga Kamis (7/1/2021), nama Risma masih bertengger dengan lebih dari 5.000 orang membuat twit dengan tagar #RismaRatuDrama.
Sejumlah warganet menilai aksi blusukan Risma sebagai pencitraan yang tidak diperlukan dan tidak tepat sasaran.
Mereka meminta agar Risma dapat melakukan hal yang lebih signifikan dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Polemik di Medsos, Ini Penjelasan Kemensos soal Blusukan Risma" dan "Pengamat: Risma Jangan Blusukan di DKI Saja, tapi Juga Provinsi Lain"