Pengamat Politik Minta Risma Tak hanya Blusukan di Jakarta, Tapi Juga di Provinsi Lain

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismahirini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial, Senin (28/12/2020)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aktivitas blusukan yang dilakukan oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dinilai sebagai sesuatu yang wajar oleh Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.

Meski demikian, Adi menyarankan Risma agar tidak hanya sibuk memperhatikan Ibu Kota Jakarta.

Adi menyebut ada provinsi lain yang perlu juga diperhatikan oleh Mensos.

Meski aksi blusukan turut memunculkan kontroversi, Adi mengatakan aksi itu sebenarnya bagus.

Namun, Adi meminta Risma juga  blusukan di berbagai provinsi lain di tanah air. 

"Terlepas dari kontroversinya, blusukan ini sebetulnya bagus. Tapi blusukannya jangan hanya di Jakarta. Tunjukkan juga di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain," kata Adi, Kamis (7/1/2021), dikutip dari Kompas.

Menurut Adi, jika Risma hanya fokus dengan masalah penyandang sosial di DKI Jakarta, maka tak heran jika muncul isu yang menyebut aksi blusukan itu hanya sebagai pencitraan demi kursi DKI-1.

Baca: Selain di DKI, Pengamat Usulkan Mensos Risma Blusukan di Provinsi Lainnya Juga

Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan ke rumah pemulung pada hari pertama kerja, Senin (28/12/2020). (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Ia mengatakan aksi blusukan Risma itu juga harus diiringi dengan penyelesaian masalah yang konkret.

"Janjikan para gelandangan itu hidupnya akan layak. Dikasih tempat tinggal, dikasih pekerjaan, dikasih bantuan. Jadi blusukannya tidak melulu dituding pencitraan atau sekadar jadi tangga menuju Pilkada DKI Jakarta," ujarnya.

Jika Risma mampu melakukan itu, Adi yakin publik akan menghormati kinerja Risma sebagai Mensos dan memahami bahwa blusukan memang merupakan gaya kepemimpinannya.

"Saya kira publik akan memahami bahwa Risma bukan blusukan untuk DKI Jakarta. Tapi murni merpresentasikan dirinya sebagai Mensos yang memang gaya dan style politiknya blusukan," tuturnya.

Di lain sisi, Adi menilai perlu ada investigasi soal gelandangan yang ditemui Risma saat blusukan di Sudirman dan Thamrin.

Menurut dia, pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria perlu ditindaklanjuti.

Baca: Plh Wali Kota Jakpus Komentari Aksi Blusukan Risma : Ada Kota Besar yang Enggak Ada Manusia Gerobak?

Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. (dok Kemensos)

Riza mengaku heran karena selama ini tidak pernah ada tunawisma di kawasan tersebut.

"Ini kan mengesankan gelandangan dan pengemis yang ditemui Risma 'jadi-jadian'. Perlu dicek apakah gelandangan yang ditemui Risma memang beroperasi di Sudirman-Thamrin atau datang entah dari mana. Itu perlu di-clear-kan kalau ada yang punya kepentingan untuk memvalidasi tentang blusukan itu," ujar Adi.

Penjelasan Kemensos

Dua hari terakhir, publik mengomentari blusukan aksi blusukan Risma yang menemui tunawisma di sekitar Jalan Sudirman - Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Baca: Dikunjungi Risma, Kolong Fly Over di Pegangsaan Akan Disulap Jadi Tempat Rekreasi

Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer