Butiran Emas Muncul di Sungai, Warga Aceh Jadi Pendulang Dadakan, Modal Wajan Dapat Rp 1 Juta Sehari

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat Desa Darul Makmur - Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, berburu butiran emas di tepi Sungai Alas, Minggu (3/1/2021)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Warga Aceh kini tengah dihebohkan dengan temuan butiran emas di sebuah sungai.

Tepatnya, lokasi penemuan itu ada di Sungai Alas, Aceh Tenggara (Agara).

Karena penemuan ini, banyak warga yang mencoba menjadi pendulang.

Mereka semua hanya berbekal kuali atau wajan.

Kendati demikian, bila sedang mujur mereka bisa meraup Rp 1 juta dalam sehari, seperti diberitakan Serambinews, Selasa (5/1/2021).

Lawe Penanggalan, Junada, mengatakan kehebohan ini terjadi sejak seminggu terakhir.

Sementara dirinya sendiri baru ikut mencari emas dalam empat hari ini.

Dari waktu tersebut, Junada bisa mengumpulkan rupiah yang jumlahnya tidak main-main.

Baca: Jarak ke Rumah Sakit Membutuhkan Waktu 3 Hari, Ibu di Aceh Terpaksa Melahirkan di Jalan

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Bangunan Lain Hancur, Masjid Rahmatullah Masih Kokoh saat Tsunami Aceh

ILUSTRASI Warga gunakan wajan untuk mendulang emas (pixabay.com)

“Selama empat hari ini kita bisa dapat uang Rp 4 juta,” ungkap Junada, Minggu (3/1/2021).

Dengan jumlah tersebut, rata-rata ia bisa mendapatkan uang hingga Rp 1 juta dalam sehari.

Warga mengaku mendapatkan penghasilan yang lebih sedikit, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000 per hari.

Pendapatan itu bergantung dari sedikit atau banyaknya penemuan mereka.

Kemudian, hasil temuan itu akan mereka setorkan ke tukang pembuat emas.

“Biji emas yang kita dapat itu kita jual ke tukang pembuat emas di Pasar Pagi Kuta Cane,” imbuh warga.

Keberadaan biji emas ini sangat membantu warga di tengah pandemi Covid-19.

Hal senada juga dikatakan Anggota Komisi II DPRA, Yahdi Hasan.

“Saat ini ada ratusan orang berbondong-bondong mendulang emas di Sungai Alas Desa Lawe Penanggalan,” katanya.

Perlu Kajian

Masyarakat Desa Darul Makmur - Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, berburu butiran emas di tepi Sungai Alas, Minggu (3/1/2021) (Serambinews.com)

Baca: Ulama di Aceh Minta Pemain PUBG Dihukum Cambuk agar Jera, Ini Tanggapan Wagub Jateng

Baca: Berusia di Atas 60 Tahun, Maaruf Amin Tidak Akan Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Pertama

Menurut Yahdi, di daerah aliran Sungai Alas, terutama kawasan Desa Lawe Penanggalan memang menyimpan potensi kandungan emas.

Namun, masih perlu dilakukan penelitian untuk memastikan.

Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh.

Meskipun begitu, Pemkab Agara harus membuat aturan pembatasan sehingga aktivitas pencarian emas itu jangan sampai merusak lingkungan.

“Lahan-lahan pertanian warga juga bakal banyak yang terlantar karena warga sibuk mencari emas,” tambahnya.

Pihaknya mengaku akan membawa persoalan emas di Sungai Alas ini dalam rapat di DPRA.

Baca: Para Pekerja Tambang Temukan Sebongkah Batu Berlian 442 Karat, Harga Jual Capai Rp264 Miliar

Baca: Kebijakan Pertambangan di Indonesia Sangat Untungkan Asing, Faisal Basri Kritik Kemenko Marves Luhut

"Kita akan sampaikan ke Ketua DPRA, Ketua Komisi II dan akan berkoordinasi dengan Dinas ESDM Aceh untuk duduk bersama membahas butiran emas di Sungai Alas," ujar Yahdi Hasan.

Sungai Alas atau dalam bahasa setempat disebut Lawe Alas merupakan sungai terpanjang di Aceh, yang melewati kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) terus mengalir sampai ke Samudera Hindia.

Sungai ini membentang di tiga kabupaten dan satu kota, yaitu Gayo Lues, Aceh Tengara, Aceh Singkil dan Kota Subulusalam.

Penyebutannya pun berbeda-beda. Di Gayo Lues bernama Aih Betotong atau Aih Agusen, di Aceh Tenggara disebut Lawe Alas, di Aceh Singkil dinamai Sungai Singkil, dan di Subulussalam bernama Lae Soraya.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Heboh Butiran Emas di Sungai Alas, Berbekal Kuali Warga Agara Rama-ramai Jadi Pendulang

(TribunnewsWiki.com/Nur) (Serambinews.com/Asnawi Luwi)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer