Pasalnya, orang menyeberang di tol ternyata berpura-pura agar ditabrak.
Nantinya pengendara mobil atau truk yang menabrak tersebut akan menjadi korban bajing lompat.
Keputusan tersebut diungkapkan oleh Kapolda SUmut Irjen Pol Martuani Sormin.
Ia menjelaskan, kini telah muncul modus baru bajing lompat dengan cara pura-pura tertabrak saat menyeberang.
Setelah itu, kawanannya akan langsung menghampiri mobil dan membawa senjata tajam untuk mencuri.
Martuani pun mengatakan jika pengendara yang kedapatan menabrak pelaku bajing lompat tak akan dipenjara.
Hal itu disebabkan karena tak ada hukum lalu lintas terhadap peristiwa tersebut.
Baca: Kecelakaan Tunggal Terjadi di Tol Sragen-Solo, Korban dan Mobil Hangus Terbakar
Baca: Kecelakaan Beruntun Maut di Tol Cipali, Polisi Masih Mendalami Penyebab Kecelaan Terjadi
Selain itu keputusannya juga didasarkan pada fasilitas penyeberangan warga yang sudah disediakan pengelola jalan tol.
"Seharusnya tidak nekad menyeberangi jalan tol," ungkapnya.
"Modus baru bajing loncat sekarang pura-pura menyebrang dan tertabrak. Kalau lakalantas di jalan tol tidak ada hukumnya bila ini tejadi," katanya saat menggelar pertemuan dengan awak media beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan jika kawanan bajing lompat tersebut bertindak terlalu jauh dan terkesan nekat.
Mereka bahkan tak takut menjalankan aksi mereka di siang hari.
Dikatakannya, peristiwa ini baru ditemui di Sumatera Utara dan tidak ada di daerah lain.
Terkait hal ini, dirinya meminta kepada seluruh jajaran Polres dan Polsek agar dapat bergerak cepat mengamankan para pelaku kejahatan ini.
Bila perlu, kata dia, para pelaku ditembak mati karena sudah terlalu meresahkan masyarakat.
"Saya perintahkan untuk memberikan ketegasan yang tepat dan terukur," ucapnya
Di Medan, aksi kawanan bajing lompat juga meresahkan warga.
Pasalnya, sopir truk yang melewati daerah Jalan Rumah Potong Hewan, Lingkungan 5 Mabar, Medan, dicegat kawanan bajing lompat.
Baca: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, Jasa Raharja Pastikan Beri Asuransi dan Santunan ke Para Korban
Baca: Kronologi Kecelakaan di Tol Cipali: 3 Kendaraan Tabrakan Beruntun Gara-gara Truk Berhenti Mendadak
Mereka memaksa diberi uang sebagai retribusi melewati jalan yang mereka halangi.
Meskipun menurut cerita warga, tak ada barang-barang di truk yang hilang.
Namun tetap saja aksi bajing lompat tersebut meresahkan karena bisa memicu kecelakaan lalu lintas.
Seorang warga bernama Tina menceritakan, bajing lompat yang ada di sana tak hanya memaksa truk berhenti, tapi juga kendaraan pribadi.
Mereka diketahui mengambil handphone (hp) mirip pengendara yang lewat.
"Takut juga lah kita kalau lewat, apalagi mereka ini gak cuma truk tapi yang naik motor mau diganggu kayak diambil hpnya," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kapolda Sumut Ungkap Modus Baru Bajing Loncat, Pura-pura Nyebrang di Tol dan Tertabrak