Sempat Disebut Paling Lemah, Uji Coba Turki Buktikan Efektivitas Vaksin Sinovac Capai 91,25 Persen

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Vaksin Covid-19 asal China, Sinovac, sempat diragukan oleh beberapa pihak, tak terkecuali publik di Indonesia.

Bahkan, beberapa waktu yang lalu Sinovac ramai disebut sebagai vaksin yang paling lemah dibanding yang lain.

Kendati demikian, hasil uji coba tahap akhir di Turki berkata lain.

Menurut data sementara dari hasil uji coba, vaksin Sinovac efektif 91,25 persen dalam melawan Covid-19, seperti diberitakan Kompas.com.

Uji coba vaksin di Turki dimulai pada 14 September, dan para peneliti mengatakan ada 1.322 orang telah ambil bagian.

Atas hasil ini, Turki telah setuju untuk memboyong 50 juta dosis vaksin Sinovac.

Hasil Uji Coba Turki Lebih Baik dari Brasil

ILUSTRASI Uji Coba Vaksin -- FOTO: Seorang perawat yang memakai masker menyuntikkan vaksin terhadap seorang perempuan yang rentan tertular COVID-19 di sebuah klinik di Moskow pada 5 Desember 2020. Vaksin yang dibeikan adalah Sputnik V (Gam-COVID-Vac). (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

Baca: Orang dengan Kondisi Ini Tidak Bisa di Suntik Vaksin Covid-19

Hasil uji coba di Turki berpotensi jauh lebih baik dari pada yang dilaporkan dari uji coba vaksin terpisah di Brasil, seperti yang dilansir Inquirer pada Jumat (25/12/2020).

Peneliti di Brazil mengungkap suntikan vaksin Sinovac memiliki efektivitas lebih dari 50 persen.

Namun Brasil masih menahan hasil penuh uji coba atas permintaan perusahaan.

Hal ini membuat publik di sana mulai mempertanyakan transparansi uji coba vaksin.

Disebut Vaksin Paling Lemah

ILUSTRASI - Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo memperlihatkan Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Joao Doria memegang vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo , Brasil, pada 21 Juli 2020. Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta. Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo / AFP (AFP)

Baca: Sinovac Disebut Paling Lemah Dibanding Vaksin Lain, BPOM Beri Klarifikasi

Diberitakan sebelumnya, sempat muncul isu liar bahwa Sinovac menjadi vaksin paling lemah dibandingkan dengan vaksin yang lain.

Terkait kabar ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia angkat bicara.

Menurut Lucia hingga saat ini WHO tak pernah membandingkan respons imunitas 10 kandidat vaksin, lalu mengeluarkan dokumen informasi resmi.

Bahkan pihak WHO juga tak pernah menyebut Sinovac memiliki imunitas rendah.

Baca: Denda Rp 5 Juta Jika Menolak Divaksin, Warga Gugat Perda Pemprov DKI ke MA

"Hal inipun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," tegasnya, dikutip Tribunnews dari covid19.go.id, Senin (21/12/2020).

Tak hanya itu, Lucia juga menampik Indonesia hanya satu-satunya negara yang memesan Sinovac.

Pasalnya, ejumlah negara diketahui juga telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac, seperti Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina.

Baca: Pemerintah Sudah Keluarkan Aturan Jadwal dan Tahapan Vaksinasi, Disesuaikan dengan Sejumlah Faktor

Selain itu, Mesir juga tengah bernegosiasi agar bisa memproduksi vaksin Sinovac di negaranya sendiri.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer