Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Asites merupakan suatu kondisi tidak normal di mana rongga perut (abdomen) terisi oleh cairan yang berlebihan.
Pada kondisi normal, seharusnya tidak ada cairan pada rongga perut atau setidaknya berjumlah 20 mililiter atau kurang pada wanita.
Saat jumlah cairan melebihi 25 mililiter, maka seseorang dapat dikatakan mengalami asites dan pengidap akan tampak buncit dan bengkak pada wilayah perut.
Kata asites sendiri berasal dari bahasa latin “Askos” yang berarti kantong atau karung.
Penyebab paling sering dari asites adalah sirosis hati.
Selain itu, asites juga dapat disebabkan oleh keganasan dan infeksi, seperti tuberkulosis, pankreatitis, gagal jantung, gagal ginjal, ataupun penyumbatan pembuluh vena hati.
Baca: Pityriasis Alba
Gejala
Apabila seseorang mengalami asites, maka ia akan merasakan hal-hal berikut ini:
- Membesarnya ukuran perut
- Meningkatnya berat badan
- Merasa tidak nyaman pada perut
- Sulit bernapas
- Sesak
- Mudah lelah
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Tidak nafsu makan
- Demam
- Muntah darah
- Pembengkakan tungkai
- Penurunan kesadaran
Penyebab
Penyebab asites dapat dibagi menjadi transudat, eksudat, dan penyebab lain.
Penyebab transudat, antara lain:
- Sirosis hati. Kondisi ini merupakan penyebab tersering dari asites
- Gagal jantung
- Sumbatan pembuluh darah vena hati
- Infeksi jantung (perikarditis infektif)
- Gizi buruk (kwashiorkor) pada anak-anak
Sedangkan penyebab eksudat, antara lain:
- Kanker
- Infeksi, seperti tuberkulosis atau peritonitis bakterial
- Pankreatitis
- Serositis
- Sindrom nefrotik
- Angioedema menurun
Penyebab lain dari asites, seperti:
- Penyakit sindrom Meigs
- Vaskulitis
- HIpotiroidisme
- Dialisis ginjal
- Tumor di rongga perut (peritoneum mesotelioma)
- Tuberkulosis abdominal
- Mastositosis
Pengobatan dan Pencegahan
Terapi asites diberikan berdasarkan penyebabnya.
Tujuan utama dari terapi, antara lain untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan mencegah agar tidak semakin berat.
Beberapa terapi untuk mengurangi gejala asites, seperti:
Terapi diet yang dapat dilakukan, antara lain dengan pembatasan asupan garam untuk membantu meningkatkan produksi urine dan mengurangi cairan di dalam rongga perut.
Beberapa obat-obatan yang dapat diberikan, antara lain spironolakton atau furosemide.
Pemberian obat-obatan diuretik perlu dilakukan diuretik monitoring.
Terapi ini biasanya dilakukan pada asites yang cukup berat untuk dapat mengurangi tegangan perut dengan lebih cepat.
Selain untuk sebagai terapi dan pengobatan, parasintesis dapat pula digunakan sebagai prosedur penunjang diagnosis.
Pada keadaan, seperti kerusakan hati dapat menjadi indikasi untuk dilakukannya operasi pemasangan shunt atau transplantasi hati.
Asites dapat dicegah dengan mempertahankan pola hidup yang sehat, seperti:
- Mengonsumsi makanan yang sehat
- Olahraga yang teratur
- Istirahat yang cukup
- Hindari menggunakan jarum suntik yang tidak steril
- Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan
- Tidak berganti-ganti pasangan
- Segera berobat jika merasa ada keluhan medis