Perimenopause

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perimenopause diartikan sebagai periode atau waktu sekitar menopause mengacu pada waktu di mana terjadi periode transisi alami menuju menopause atau berakhirnya menstruasi


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perimenopause diartikan sebagai periode atau waktu sekitar menopause mengacu pada waktu di mana terjadi periode transisi alami menuju menopause atau berakhirnya menstruasi, menandai akhir tahun reproduksi.

Perimenopause juga disebut transisi menopause.

Pada wanita, perimenopause terjadi pada usia yang berbeda-beda. Pada umumnya, perimenopause ini terjadi pada usia 30 lebih dari 40 tahun.

Namun, pada beberapa wanita dapat terjadi pada usia yang lebih muda karena beberapa faktor tertentu.

Tingkat estrogen dalam tubuh naik dan turun selama perimenopause.

Siklus menstruasi dapat memanjang atau memendek secara tidak teratur, dan mungkin mulai memiliki siklus menstruasi di mana ovarium tidak melepaskan sel telur (ovulasi).

Beberapa wanita mungkin mengalami gejala, seperti menopause, misalnya hot flashes, gangguan tidur dan vagina kering.

Perimenopause adalah fase normal dalam kehidupan

Baca: Neuropati Diabetik

  • Penyebab


Perimenopause adalah perjalanan alamiah seorang wanita dan merupakan hal yang normal terjadi.

Seiring dengan pertambahan usia, produksi estrogen dan progesteron naik dan turun secara tidak beratutan.

Perubahan pada tubuh selama perimenopause merupakan hasil dari peningkatan dan penurunan estrogen yang tidak beraturan.

Baca: Neuropati Perifer

  • Gejala


Gejala utama dari fase perimenopause adalah siklus menstruasi yang tidak beraturan.

Kondisi ini terjadi karena ovulasi (pengeluaran sel telur) tidak dapat diprediksi.

Lamanya waktu menstruasi dapat lebih lama atau lebih pendek dan menstruasi dapat datang lebih cepat atau lebih lama dari siklus normalnya.

Saat mendekati fase menopause, siklus menstruasi makin memanjang atau menstruasi semakin jarang.

Apabila selama 12 bulan berturut-turut tidak terjadi periode menstruasi, maka menopause telah terjadi, dan periode perimenopause berakhir.

Gejala-gejala lain yang dapat terjadi pada fase perimenopause yang disebabkan karena penurunan hormon estrogen yang mulai terjadi antara lain:

  • Hot flashes atau perasaan panas pada wajah dan tubuh;
  • Gangguan tidur seringkali disebabkan oleh hot flash atau keringat malam, tetapi gangguan tidur dapat terjadi tanpa adanya hot flash;
  • Perubahan mood, seperti perubahan suasana hati yang cepat, menjadi lekas marah atau depresi dapat terjadi selama perimenopause;
  • Vagina menjadi lebih kering, lubrikasi dan elastisitas vagina berkurang. Hal ini dapat membuat hubungan seksual terasa menyakitkan;
  • Infeksi saluran kemih. Kadar estrogen yang rendah juga membuat kandung kemih lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih;
  • Menurunnya libido. Selama perimenopause, gairah dan keinginan seksual dapat menurun. Pengeroposan tulang. Seiring dengan menurunnya kadar estrogen, kehilangan tulang lebih cepat daripada proses pembentukannya dan dapat meningkatkan risiko osteoporosis; dan
    Peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL) yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Pengobatan dan Pencegahan


Pengobatan perimenopause ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan gejalanya, tetapi bukan untuk menghentikan kondisi dari perimenopause ini.

Beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati gejala perimenopause adalah

  • Terapi pengganti hormon. Terapi pengganti hormon estrogen dalam bentuk pil, estrogen tempel pada kulit, gel atau krim dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk menghilangkan hot flash perimenopause.
  • Estrogen vagina dalam bentuk krim atau tablet yang dimasukkan kedalam vagina. Obat-obatan jenis ini dapat membantuk lubrikasi vagina dan dapat membantu meringankan kekeringan pada vagina dan ketidaknyamanan dengan hubungan seksual.
  • Antidepresan seperti golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dapat mengurangi gejala hot flash menopause atau pada wanita yang dengan gangguan mood.
  • Gabapentin. Gabapentin dapat membantu mengurangi hot flash. Obat ini dapat diberikan pada wanita yang tidak dapat menggunakan terapi pengganti estrogen karena alasan kesehatan tertentu.

Perimenopause adalah kondisi normal yang akan terjadi pada setiap wanita.

Tidak ada upaya pencegahan tertentu untuk menghindari seorang wanita agar tidak terjadi kondisi perimenopause ini.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah agar mencegah perimenopause ini datang pada usia lebih dini dari normalnya.

  • Beberapa upaya tersebut adalah
  • Makanan sehat.
  • Hindari alkohol dan kafein.
  • Olahraga teratur dan aktivitas fisik teratur
  • Berhenti atau hindari rokok.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Informasi


Gangguan Perimenopause


Faktor Risiko Merokok


Riwayat keluarga mengalami menopause dini


Gejala Hot flashes atau perasaan panas pada wajah dan tubuh


Sumber :


1. www.halodoc.com/kesehatan/perimenopause


Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer