Kasus Covid-19 di tanah air hingga kini masih menunjukkan tren peningkatan.
Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menjadi salah satu aspek yang jadi perhatian besar.
Namun demikian, tingkat kepatuhan rupanya juga banyak dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan Tim Sinergi Mahadata Universitas Indonesia (UI) Tanggap Covid-19.
Survei online dilakukan lembaga survei YouGov selama 2-4 November 2020, terhadap 2.125 responden menggunakan Systematic Random Sampling.
Tim peneliti, Dr. dr. Aria Kekalih, MT dari Fakultas Kedokteran UI menyebutkan ada delapan pengetahuan utama tentang Covid-19 yang ditanyakan ke masyarakat.
Hasilnya, banyak masyarakat yang masih keliru menjawab empat dari delapan pengetahuan tersebut.
"Empat ini harus diantisipasi dan harus diedukasi ke masyarakat karena banyak yang menjawabnya masih tidak benar," ungkap Aria dalam pemaparan Tim Sinergi Mahadata UI Tanggap Covid-19, Senin (21/12/2020).
Empat pengetahuan yang masih banyak salah, antara lain tentang hal berikut ini.
Sebanyak 57,2 persen responden menjawab "benar" untuk pengetahuan ini.
Padahal, berbagai studi telah membuktikan bahwa ketiganya mampu menurunkan penyebaran virus corona.
Artinya, masih menjadi pekerjaan rumah banyak pihak untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penerapan 3M.
Sebanyak 49,3 responden persen menjawab "benar".
Pengetahuan tersebut justru berkebalikan dengan faktanya, di mana risiko penularan virus justru lebih tinggi di ruang tertutup.
"Nah ini kita harus hati-hati terkait perilaku, bukan hanya 3M, tapi juga 3R: ramai-ramai, rumpi-rumpi dan ruang tertutup, itu juga harus dihindari," ungkap Aria.
Sebanyak 44,8 persen responden menjawab "benar".