Hari Ini dalam Sejarah: Fyodor Dostoevsky Diselamatkan dari Hukuman Mati pada Menit Terakhir

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi eksekusi palsu terhadap Fyodor Dostoevsky


Daftar Isi


  • Informasi awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penulis kenamaan Rusia, Fyodor Dostoevsky, pada 22 Desember 1849 atau tepat 171 tahun silam batal dihukum mati.

Fyodor Dostoevsky diselamatkan dari eksekusi pada menit terakhir sebelum hukuman itu dijalankan oleh regu tembak.

Sebagai ganti hukuman mati, Fyodor Dostoevsky dikirim ke kamp pekerja di Siberia dan bekerja di sana selama empat tahun.

Hukuman mati ini sebenarnya adalah hukuman palsu atau digunakan untuk membuat Fyodor Dostoevsky dan Lingkaran Petrashevsky jera.[1]

Penulis Rusia Fyodor Dostoevsky (Wikimedia Commons)

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 21 Desember 1971: Negara Uni Emirat Arab Didirikan

  • Masa awal


Fyodor Dostoevsky lahir tanggal 11 November 1821 di Moskow sebagai putra Mikhail Andreevich Dostoevsky dan Maria Dostoevsky.

Dia berasal dari keluarga bangsawan kecil dan ayahnya merupakan seorang dokter.

Dostoevsky mendapat pendidikan di Akademi Zeni di St. Petersburg dan dan berkarier sebagai anggota zeni.

Namun, dia merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu dan kemudian mengundurkan diri dan mengejar karier sebagai penulis.

Beberapa karya awalnya di antaranya novela Bednyye lyudi, Dvoynik, dan Belyye nochi.[2]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Gangnam Style Jadi Video Pertama di YouTube yang Capai 1 Miliar Tayangan

  • Aktivitas Politik dan Penangkapan


Pada tahun 1847 Dostoevsky mulai terlibat dalam Lingkaran Petrashevsky, sebuah kelompok intelektual yang mendiskusikan sosialisme utopia.

Dia kemudian bergabung dengan kelompok rahasia yang menginginkan revolusi, dan melakukan propaganda ilegal.

Dostoevsky tampaknya tidak bersimpati pada komunisme egalitarian dan terorisme, tetapi termotivasi oleh ketidaksetujuannya terhadap perbudakan.

Pada 23 April 1849 dia dan anggota Lingkaran Petrashevsky ditangkap. Dia dijatuhi hukuman mati pada 16 November 1849.

Eksekusi dirinya direncanakan dilakukan pada 22 Desember 1949 di Alun-Alun Semyonovsky.[3]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 20 Desember: Tembok Berlin Dibuka untuk Pertama Kali

  • Hukuman Dibatalkan


Pemberitahuan adanya hukuman mati oleh regu tembak diucapkan di Alun-Alun Semyonovsky pada 22 Desember 1949.

Pada saat itu ritus terakhir ditawarkan, dan tiga tahanan dibawa keluar untuk ditembak lebih dulu.

Namun, senapan diturunkan pada menit terakhir dan seorang pembawa pesan datang dan mengabarkan bahwa raja membatalkan hukuman mati mereka.

Acara eksekusi palsu itu pada dasarnya adalah bagian dari hukuman mereka. Salah satu tahanan menjadi gila permanen di tempat itu.

Eksekusi palsu itu membuat Dostoevsky sangat menghargai proses kehidupan.

Dia kemudian dikirim ke kamp pekerja di Siberia.[4]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 20 Desember: Raja Rock and Roll Elvis Presley Diwajib Militerkan

  • Kembali ke St. Petersburg


Dia dibebaskan tahun 1854 dan dilanjutkan dengan wajib militer di perbatasan Mongolia.

Dostoevsky menikahi janda bernama Maria Dmitrievna Isaeva tiga tahun kemudian.

Namun, pernikahan mereka tidak membahagiakan karena perbedaan kepribadian dan masalah kesehatan yang dialaminya.

Masalah kesehatan itu juga membuatnya dibebaskan dari kewajiban militernya tahun 1859, dan kemudian kembali ke St. Petersburg.

Dia menerbitkan beberapa tulisan sekitar tahun 1860, termasuk "A Littel Hero" yang ditulisnya selama di penjara.

Dostoevsky menerbitkan "The House of the Dead" yang didasarkan pada pengalamannya sebagai tahanan.

Karyanya yang paling termasyhur, Crime and Punishment, terbit tahun 1966.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 18 Desember: Hoaks Penemuan Fosil Manusia Purba Piltdown

Maria Dmitrievna Isaeva meninggal tahun 1864, dan Dostoevsky menikah lagi tahun 1867.

Kesehatannya menurun tahun 1874 dan dia meninggal tanggal 11 November 1921 di Moskow.[4]

(Tribunnewswiki/Tyo)



Peristiwa Dostoevsky batal dihukum mati


Tanggal 22 Desember 1849


Sumber :


1. www.history.com
2. www.britannica.com
3. www.history.com
4. www.thoughtco.com


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer