Video tersebut dinilai tak terpuji dan melanggar aturan sekolah.
Kelima siswa tersebut diketahui menginjak-injak rapor yang mereka terima lalu membagikannya di Tiktok.
Dari situ, pihak sekolah pun melayangkan sanksi tegas karena tindakan tak terpuji 5 siswa mereka.
Saat dimintai keterangan, satu dari lima siswa pembuat video injak-injak rapor mengaku menyesal.
Ia pun meminta maaf dan mengaku perbuatannya salah.
Siswa SMP tersebut kemudian mengemukakan alasannya membuat video Tiktok yang membuatnya dikeluarkan dari sekolah.
Ia mengaku video TikTok itu dibuat bersama teman-temannya karena kesal nilai mereka turun setelah pembelajaran daring berlangsung.
Baca: Viral Remaja SMP Hamil dan Mengerti Cara Aborsi, Psikolog Singgung Cara Didik Orang Tua
Baca: Ikuti Kelas Online Lupa Matikan Kamera, Aksi Pasangan Tak Senonoh Ini Viral di Tiktok
Padahal, sebelumnya mereka juara kelas.
"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah. Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan, kami menyesal, kami salah," kata salah satu siswa yang dikeluarkan.
Akibat dari sanksi berat itu, para orang tua siswa pun kebingungan.
Mereka khawatir bagaimana anaknya akan melanjutkan pendidikannya.
"Anak saya menangis, tidak mau makan. Kaget dia, gara-gara TikTok dia dikeluarkan dari sekolah, kami juga orangtua kaget, bagaimana ini? bisakah anak sekolah lagi?" keluh Baiq Raehan (38), ibu salah satu siswa yang dikeluarkan, Selasa (22/12/2020).
Raehan tahu anaknya dikeluarkan dari sekolah setelah mendapat surat panggilan orangtua pada Senin (21/12/2020).
Datangnya surat itu sempat membuat Raehan bingung karena pembagian rapor siswa sudah berlangsung pada Jumat (19/12/2020).
Saat memenuhi panggilan tersebut, Raehan malah dijelaskan soal kesalahan anaknya.
"Kami dikumpulkan dan dijelaskan bahwa anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, dan karena perbuatan itulah mereka dikeluarkan. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah," jelas Raehan.
Dia mengatakan semestinya sekolah memberikan peringatan dahulu, memberi kesempatan pada anak-anak agar tidak mengulangi perbuatannya.
Hal senada juga diungkapkan Anun (37), ibu dari siswa lain yang dikeluarkan dari sekolah.
Anun mengatakan anaknya tidak berhenti menangis setelah mendapat hukuman tersebut.
"Kenapa kesalahan anak saya ini, dia itu korban HP. Mestinya dinasihati dulu baru dikeluarkan. Apa tidak ada kebijakan lain? " kata Anun.
Baca: Buat Video TikTok Injak-injak Rapor, 5 Siswa SMP di Lombok Timur Dikeluarkan dari Sekolah
Baca: Viral di Media Sosial, Berikut Fakta Video Komedi Sarkas Pemuda Akui Terkena Tiktok Syndrome
Kepala Sekolah SMPN 1 Suela, Kasri membantah telah mengeluarkan lima siswanya yang membuat video TikTok menginjak rapor.
"Kami tidak memecat, tetapi meminta mereka mencari sekolah lain, tidak di sekolah ini," kata Kepala Sekolah.
Ia menuturkan jika tindakan kelima siswa tersebut membuat poin kenalakan mereka bertambah.
Tak hanya itu, lima siswa itu juga telah melanggar aturan sekolah.
"Tindakan mereka telah melanggar aturan sekolah. Melebihi skor pelanggaran 75 poin," kata Kasri saat dihubungi.
Menurutnya, hal itu adalah keputusan rapat dewan guru, bahwa mereka harus mencari sekolah lain.
"Itu adalah aturan atau regulasi sekolah. Bukan aturan saya pribadi, tapi aturan yang disepakati bersama oleh semua pihak melalui dewan guru," kata Kasri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Video TikTok Injak Rapor, 5 Siswa SMP Dikeluarkan dari Sekolah"