Polemik Wakil AFC Mulai Reda, Kini PSSI Respons Isu Jual Beli Jabatan Manajer Timnas Indonesia U-19

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Timnas Indonesia U-19 saat menjalani Pemusatan Latihan di Kota Split, Kroasia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - PSSI kini sedang dalam situasi yang menyita perhatian publik.

Pertama, terkait polemik Persija Jakarta yang diusulkan masuk ke Piala AFC 2021.

Oleh publik dan beberapa pengamat sepak bola nasional, PSSI dinilai tidak paham aturan karena yang seharusnya lebih berhak menemani Bali United ke Piala AFC 2021 adalah Persipura Jayapura, bukan Persija Jakarta.

Persija Jakarta hanya menjadi runner-up Piala Indonesia 2019. PSM Makassar, yang seharusnya bisa ke Piala AFC 2021, tidak lolos verifikasi lisensi AFC untuk saat ini.

Alhasil, jatah tersebut pun diberikan ke klub lain. Persebaya Surabaya, yang berstatus sebagau runner-up Liga 1 2019, sebenarnya berpeluang menggantikan PSM Makassar, namun mereka melepas lisensi pro AFC mereka dan tidak bisa berlaga di Piala AFC 2021.

Oleh PSSI, jatah itu pun diusulkan untuk Persija Jakarta, runner-up Piala Indonesia 2019, meski sebenarnya sesuai entry-manual AFC, peringkat ketiga liga yakni Persipura Jayapura yang sebenarnya lebih berhak.

Setelah mengundang polemik antar federasi dengan klub, akhirnya PSSI meminta maaf terhadap Persipura Jayapura.

Bali United dan Persipura Jayapura pun resmi mewakili Indonesia di Piala AFC 2021.

Diluar masalah wakil Indonesia di Piala AFC, muncul isu jual-beli jabatan manajer di Timnas Indonesia U-19.

Baca: Dinilai Buang Badan Terkait Polemik Persija, Persipura & AFC, Pengamat Kritik Sikap Tak Jelas PSSI

Isu itu awalnya muncul di akun media sosial beberapa pihak pengkritisi persepakbolaan Indonesia setelah ada transaksi dalam mata uang dolar Singapura.

Transaksi yang tertera di secarik kuitansi itu ditandatangani Djoko Purwoko tertanggal 20 Juli 2020.

Jack Brown, mencetak gol ke gawang Makedonia Utara kala Timnas Indonesia U-19 menang 4-1 di Stadion NK Njunak Sinj, Split, Kroasia, Minggu (11/10/2020). (Dokumen PSSI)

Djoko disebut sebagai perwakilan PSSI, yang menerima transaksi itu dari Achmad Haris, mantan sekretaris Sriwijaya FC.

Di kuitansi itu tertulis uang 100.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 1 miliar untuk pembayaran pemesanan tiket masuk timnas Piala Dunia U-20 2021.

Dari kuitansi itulah kemudian muncul dugaan bahwa uang tersebut diberikan untuk melobi PSSI agar seseorang yang diperjuangkan bisa menjadi manajer Timnas Indonesia U-19.

Saat ini, posisi manajer Timnas Indonesia U-19 masih dijabat rangkap oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Seseorang yang dimaksud dalam isu itu adalah Dodi Reza Alex Noerdin.

Timnas Indonesia U-19 saat ini akan mengikuti Piala Dunia U-20 2021 di Tanah Air.

Baca: PSSI Meminta Maaf Terkait Polemik Persija Jakarta ke Piala AFC 2021, Ini Respons Persipura Jayapura

Ada enam kota yang disiapkan menjadi tuan rumah perhelatan akbar itu, salah satunya di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, markas Sriwijaya FC.

Dodi Reza adalah mantan presiden Sriwijaya FC yang kini menjadi Bupati Musi Banyuasin.

Dia juga dikenal sebagai anak kandung mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.

Halaman
123


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer