Kaleidoskop 2020: Pandemi Covid-19, Orang Pertama Terinfeksi Virus Corona hingga Penemuan Vaksin

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase gambar Virus Corona, Dr Li Wenliang dan Vaksin Covid-19

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berikut adalah Kaleidoskop 2020 tentang fenomena menggemparkan pandemi Covid-19 yang gegerkan negara di seluruh dunia.

Virus Corona pertama kali ditemukan di Wuhan, Hubei, China.

Hingga kemudian menyebar dan menginfeksi banyak orang di seluruh dunia.

Kali ini Tribunnewswiki akan merangkum perjalanan masa-masa pandemi Covid-19.

Mulai dari orang pertama yang terjangkit, kebijakan pemerintah hingga penemuan vaksin Covid-19.

Baca: Ikatan Dokter Indonesia Nyatakan Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Virus Corona

Baca: Ternyata Pilkada 2020 Diwarnai dengan Banyaknya Petugas KPPS yang Positif Terinfeksi Virus Corona

Berikut artikel terkait perjalanan masa pandemi virus corona yang melanda dunia:

1. Peneliti Berhasil Lacak Kasus Pertama Corona, Terungkap Siapa Pasien Awal Terjangkit Covid-19

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-Efe/STR)

Peneliti Berhasil Lacak Kasus Pertama Corona, Terungkap Siapa Pasien Awal yang Terjangkit Covid-19.

Peneliti terus berusaha untuk mengungkap bagaimana dan sumber kemunculan virus SARS-CoV-2, yang kini telah menjadi pandemi global ini, menjangkiti manusia.

Dikutip dari Kompas.com, upaya yang dilakukan adalah dengan melacak pasien pertama virus SARS-CoV-2.

Sebelumnya ilmuwan menduga bahwa virus tersebut berasal dari kelelawar yang melompat ke hewan lain.

Kemudian, hewan tersebut menularkan ke manusia.

Namun kini virus corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.

Baca: Ingatkan Soal Penegakan Prokes, Satgas Covid-19: Siapapun yang Menghalangi Dapat Dipidana

Apabila peneliti dapat melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus bersembunyi.

Selain itu, peneliti juga butuh mengetahui bagaimana penyakit ini menyebar.

Kemudian menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentan ancaman virus ini.

Berdasarkan data yang diperoleh South Morning China Post, kasus pertama pertama virus corona berhasil terlacak.

Selengkapnya KLIK DI SINI

2. Kematian Doker China yang Peringatkan Covid-19 Pertama Kali

Blog Li Wenliang tentang krisis coronavirus di Wuhan disensor oleh pihak berwenang pada akhir Desember. Dia meninggal pada 7 Februari 2020. Foto: Handout via The Guardian (Handout via The Guardian)

Respon Pedas Warga China Saat Aparat Kepolisian Minta Maaf Atas Hukuman pada Mendiang Dr Li Wenliang

Heboh warganet China mengomentari tindakan kepolisian China terhadap Dr Li Wenliang.

Pasalnya, Kepolisian China meminta maaf atas hukuman yang pernah dijatuhkan pada Dr Li Wenliang dikutip dari AFP, Kamis (19/3/2020).

Tak pelak, pernyataan tersebut panen kritik pedas dari netizen.

Para warganet menilai permintaan maaf aparat kepolisian sudah terlambat.

Berdasarkan dari laporan AFP, sangat jarang bisa menemukan otoritas China yang mengakui kesalahannya.

Namun tindakan tersebut tetap dianggap para warga China sudah sangat terlambat dilakukan.

Baca: Pemerintah: Demi Keadilan, Vaksinasi Covid-19 Tidak Digratiskan secara Total

Puluhan ribu orang meninggalkan komentar pada unggahan polisi di Weibo, dan mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut terlambat.

"Pergilah minta maaf di depan kuburan orang itu," cuit seorang pengguna.

"Permintaan maaf ini sudah terlambat, Wenliang tidak bisa mendengarnya," tulis pengguna lainnya Kamis kemarin.

Pemerintah China memutuskan hukuman yang diterapkan polisi ke Dr Li Wenliang "tidak layak".

Selengkapnya KLIK DI SINI

3. Covid-19 Pertama di Indonesia

Presiden Joko Widodo konferensi pers perihal penanganan virus Corona di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020). (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Indonesia Konfirmasi Dua Kasus Virus Corona, Ini 100 Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19

Wabah virus corona terus menyebar kie berbagai penjuru dunia.

Terbaru, Indonesia telah mengonfirmasi dua kasus virus corona Covid-19 yang terjadi pada dua warga asal Depok.

Pengumuman tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (3/2/2020) siang.

Kini, dua warga yang merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31) tengah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Dua orang tersebut tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok.

Warga Jepang itu baru terdeteksi positif corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Diberitakan oleh Kompas.com, warga Jepang tersebut terdeteksi terjangkit virus corona setalah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Baca: Singapura Siapkan Dana Lebih dari USD 1 Miliar untuk Program Vaksin Covid-19 Gratis

Jokowi pun menyatakan Indonesia telah memiliki rumah sakit dengan ruang perawatan yang sesuai standar internasional.

"Pemerintah ini benar-benar mempersiapkan. Misal rumah sakit lebih dari 100 yang siap dengan ruang isolasi corona, dengan standar isolasi yang baik. Kita juga memiliki ruang perawatan yang sesuai standar internasional," ujar Jokowi saat menyampaikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).

“Kita juga memiliki peralatan yang memadai standar internasional. Kita juga miliki reagen yang cukup. Kita juga miliki tim gabungan TNI, Polri, sipil dalam penanganan ini. Kita juga miliki SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada,” lanjutnya.

Selengkapnya KLIK DI SINI

4. Sekolah di Indonesia Diliburkan Seluruhnya

Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sekolah Diliburkan, Kemendikbud Tetapkan Aturan Khusus Terkait Jadwal Ujian Nasional (UN) 2020

Merebaknya kasus Virus Corona di Indonesia menyebabkan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan menunda pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dijadwalkan pada 16 Maret 2020 mendatang untuk mencegah penyebaran virus ini secara masif.

Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan pengaturan khusus mengenai penundaan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada daerah terdampak Virus Corona.

Pelaksana Tugas Kepala Badan penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Prayitno menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan pengaturan khusus mengenai penundaan pelaksanaan UN di daerah terdampak wabah Virus Corona.

Kemendikbud dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) akan berkoodinasi dengan pemerintah provinsi selaku panitia UN tingkat provinsi.

“Yang akan diatur nantinya terkait jadwal, tempat, moda pelaksanaan, bahan dan pengolahan hasil UN,” jelas Totok di Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Baca: Cegah Penularan Virus Corona, Anies Baswedan Liburkan Seluruh Sekolah di DKI Jakarta

Penundaan pelaksanaan UN dimungkinkan sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) UN 2019/2020 yang diterbitkan oleh BNSP.

Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi pada gagalnya pelaksanaan UN, dalma hal ini wabah Virus Corona, maka Penyelenggara dan Panitia UN Tingkat Pusat (Kemendikbud) akan siap berkoodinasi dengan pemerintah daerah terkait.

“Dalam hal ini Pemda DKI Jakarta menyatakan wabah COVID-19 sebagai situasi berisiko tinggi setelah mempertimbangkan situasi dan kondisi terkini,” kata Totok Prayitno.

Sementara, Ketua BSNP, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa BNSP sangat prihatin dengan penyebaran Virus Corona yang telah menjadi pandemi global dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Dalam Surat Edaran Nomor 0114/SDAR/BNSP/III/2020 Ketua BSNP menjelaskan bahwa sebagai langkah antisipasi dan preventif mencegah penyebaran COVID-19, BSNP melakukan pengaturan sesuai dengan POS UN 2020.

Selengkapnya KLIK DI SINI

5. Listrik Gratis bagi Masyaraka Terdampak Covid-19

Klaim token listrik PLN bulan Agustus 2020 dapat dilakukan mulai Sabtu (1/8/2020). Login www.pln.co.id atau bisa WA 08122123123. (Tangkap Layar www.pln.co.id/WhatsApp) (Tangkap Layar www.pln.co.id/WhatsApp)

Listrik Gratis 6 Bulan untuk Golongan 450 VA Bisnis dan Industri Skala Kecil Mulai Diberlakukan

Jumat, (1//5/2020) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi memberlakukan pembebasan tarif listrik.

Yaitu bagi pelanggan golongan bisnis skala kecil B1/450 VA dan industri skala kecil I1450 VA.

Sebelumnya PLN juga telah memberikan listrik gratis untuk seluruh pelanggan golongan 450 VA.

Pelanggan dengan daya 900 VA golongan subsidi juga mendapatkan diskon tarif listrik hingga 50 persen.

Seperti informasi yang diunggah dalam akun Instagram PLN Sabtu, (2/5/2020) program tersebut merupakan bentuk dukungan PLN dan pemerintah.

Terutama untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak pandemi corona.

Sehingga para pelaku bisnis dan industri skala kecil tetap bertahan di tengah masa sulit saat pandemi corona.

Stimulus Covid-19 yang diberikan PLN kepada pelanggan bisnis dan industri skala kecil selama 6 bulan.

Tepatnya dihitung sejak Mei hingga Oktober 2020 mendatang.

Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, maka pelanggan pascabayar golongan tersebut secara otomatis akan mendapatkan tagihan pemakaian listrik sebanyak Rp. 0.

Selengkapnya KLIK DI SINI

6. Subsidi Gaji Karyawan

BLT Rp 600 Ribu Untuk Karyawan Swasta, Apakah Anda Dapat? Berikut Cara Periksa Status Bantuan BPJSTK

Ilustrasi Uang BLT untuk karyawan swasta (Tribunnews/Jeprima)

Pemerintah menilai, bantuan langsung tunai untuk karyawan swasta atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) merupakan langkah tepat.

Minimnya daya beli masyarakat dan sektor konsumsi jasa yang terlanjur menjadi sektor utama penopang ekonomi negara membuat pemerintah mengambil langkah.

Dengan memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) berupa uang tunai, diharapkan masyarakat menggunakan uang tersebut untuk dibelanjakan atau spend.

Dengan begini, pemerintah berharap roda ekonomi kembali berputar lebih cepat dan pertumbuhan ekonomi tidak terlalu terkontraksi.

Pemerintah menyatakan, Bantuan Subsidi Upah (BSU) itu akan diberikan kepada karyawan yang bergaji di bawah Rp 5 juta.

Rencananya, bantuan langsung tunai Rp 600.000 perbulan ini akan diberikan sebanyak 4 kali hingga bulan Desember.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan, bantuan tersebut akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan ada penyalahgunaan.

Dengan demikian, setiap karyawan akan dua kali menerima transfer dari pemerintah dengan nominal Rp 1,2 juta.

Selengkapnya KLIK DI SINI

7. Penemuan Vaksin Covid-19

Rusia Berhasil Temukan Vaksin Virus Corona, Disebut Anti Virus Covid-19 Paling Menjanjikan di Dunia

Hasil studi awal para ilmuwan Kings's College di Inggris menunjukkan kekebalan yang dimiliki pasien sembuh dari Covid-19 hanya bertahan beberapa bulan. Foto: Perusahaan farmasi Zydus Cadila pada 3 Juli 2020 merilis foto seorang pekerja farmasi yang memperlihatkan vaksin yang dikembangkan perusahaan itu untuk mencegah infeksi virus corona. (HANDOUT / ZYDUS CADILA / AFP)

Rusia akhirnya berhasil menemukan vaksin untuk virus corona dan kini sedang diuji coba.

Setelah pengembangan pengobatan virus corona tersebu, kini Rusia telah mengirimnya ke Arab Saudi untuk diuji coba para ahli kesehatan.

Hal tersebut dilakukan karena Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), dana kekayaan negara yang telah berkolaborasi dengan Kerajaan pada banyak proyek investasi.

Obat untuk virus corona tersebut adalah Avifavir yang rencananya akan diluncurkan pada konferensi pers virtual di Moskow pada Senin (1/6/2020).

RDIF mengatakan obat itu telah menunjukkan kemajuan tinggi dalam merawat pasien virus Corona selama uji klinis.

Bahkan, telah menerima sertifikat pendaftaran dari Kementerian Kesehatan Rusia.

Baca: Gelombang Penolakan Meluas, Otoritas Brasil Pertanyakan Transparansi Vaksin Sinovac, Ini Alasannya

Kirill Dmitriev, Kepala Eksekutif RDIF, mengatakan kepada Arab News, Minggu (31/5/2020):

“Kami sedang dalam pembicaraan dengan mitra Saudi tentang kemungkinan pasokan Avifavir ke Arab Saudi.”

“Kami juga berbagi hasil positif dari uji klinis di Rusia.”

“Mitra kami menyatakan minatnya untuk memulai uji klinis Avifavir di Kerajaan.”

Selengkapnya KLIK DI SINI

8. Pemerintah Merinci Daftar 6 Kelompok yang Diprioritaskan Mendapat Vaksin Covid-19

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac tiba dari Cina di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, banten, pada Minggu (6/12/2020) malam. (Tangkapan Layar KompasTV)

Saat ini vaksin Covid-19 masih diuji klinis tahap 3, tetapi pemerintah optimistis vaksin tersebut dapat disalurkan mulai Januari tahun depan.

Ada enam kelompok yang diprioritaskan prioritas vaksin Covid-19 pada tahap awal.

Pada tahap awal ini direncanakan ada sebanyak 102,45 juta orang yang disuntik vaksin Covid-19.

Hal ini terinci dalam dokumen presentasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang dijelaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (28/9/2020).

Mereka yang berada di barisan terdepan dalam menangani pandemi akan menjadi kelompok pertama atau paling diprioritaskan.

Pada kelompok ini, ada total 1,31 juta orang yang akan diberi vaksin.

Kelompok Kedua, orang yang memiliki kontak erat dengan pasien covid-19. Targetnya ada 50.000 orang.

Kelompok Ketiga, orang yang bertugas di bidang pelayanan publik dengan sasaran 715.000 orang.

Untuk pelayanan publik, pemerintah akan mendistribusikan vaksin dalam empat tahap.

Perinciannya: Tahap pertama untuk 344 ribu orang, tahap kedua 94 ribu orang, tahap ketiga sebanyak 159 ribu orang, dan tahap keempat 118 ribu orang.

Selengkapnya KLIK DI SINI

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Putradi/Tyo/Farid/Amy/Haris/Maghita/Kaka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer