Inilah Daftar Rumah Sakit Swasta yang Sudah Buka Layanan Pre Order Vaksinasi Covid-19

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Saat ini beberapa rumah sakit swasta di Tanah Air sudah membuka layanan pre-order untuk vaksinasi.

Seperti yang kita ketahui pemerintah saat ini masih belum mengumumkan waktu dimulainya vaksinasi covid-19.

Seperti yang sudah dikabarkian sebelumnya, vaksin Covid-19 telah sampai di Indonesia sejak Minggu (6/12/2020) lalu.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac telah mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno-Hatta sejak satu minggu lalu.

Namun vaksin ini belum dapat digunakan, karena belum lolos uji kelayakan tahap ketiga.

Meski demikian, sejumlah rumah sakit sudah mulai membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat.

Baca: Ikatan Dokter Indonesia Nyatakan Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Virus Corona

Baca: Dianggap Bencana Nasional, Epidemiolog: Kondisi Pandemi di Indonesia Sebaiknya Vaksin Digratiskan

Berikut sejumlah rumah sakit swasta di Indonesia yang mengumumkan pembukaan pendaftaran vaksinasi virus corona:

1. RS Umum Bunda Grup

Dikutip dari instagramnya, RS Umum Bunda Grup juga sudah melakukan pra-registrasi vaksinasi Covid-19.

Terkait pelaksanaan vaksinasi, jenis vaksin, dan harga menunggu keputusan dari pemerintah.

Pengadaan pra registrasi ini bisa dilakukan di RS Bunda Grup yang tersebar di berbagai daerah.

Mulai dari RSU Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, RSU Bunda, dan BMC Padang.

Kemudian juga RSIA Bunda Jakarta, RSIA Citra Ananda, BIC Vida Bekasi, serta BIC Pacific Place.

Ilustrasi vaksin covid-19. (MIRROR)

2. Primaya Hospital

Primaya Hospital melalui situs resminya juga menginformasikan tentang pelaksanaan vaksinasi.

pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan di seluruh cabang rumah sakit.

Sedangkan untuk perusahaan, vaksinasi bisa dilakukan di lokasi yang ditentukan.

Head of Marketing and Corporate Communication Primaya Hospital Group Hanie Dewita menjelaskan, pihaknya berupaya untuk memfasilitasi keinginan masyarakat atas kebutuhan vaksin Covid-19.

Menurut Hanie, tidak semua yang mendaftar pada layanan pre order tersebut dapat dilayani, lantaran bergantung syarat dan ketentuan pemerintah.

"Tidak menjamin semua yang mendaftar bisa mendapat vaksin. Kami RS Swasta menunggu izin pemerintah untuk memberikan pelayanan vaksin Covid dan mengikuti seluruh regulasi pemerintah," ujarnya sebagaiamana diberitakan Tribunews.com, Sabtu (12/12/2020).

Meskipun begitu, pelaksanaan vaksin Covid-19 akan dilakukan setelah mendapat konfirmasi dari pemerintah, bahwa rumah sakit sewasta diizinkan melakukan vaksinasi.

Sementara untuk spesifikasi produk dan harga, menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.

Baca: Masyarakat Kurang Mampu Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Biaya Bakal Ditanggung Pemerintah

Baca: Ada 6 Jenis Vaksin Covid-19 Akan Digunakan di Indonesia, Pemerintah Belum Putuskan Harganya

3. RS UII di Bantul, Yogyakarta

Kemudian ada salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta yang sudah membuka pelaksanaan vaksinasi.

Informasi ini datang dari Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (RS UII) di Bantul, Yogyakarta.

Mereka memulai pembukaan pesanan vaksin Covid-19, berasal dari vaksin yang akan tiba pada Januari-Februari 2021.

Direktur RS UII Widodo Wirawan mengatakan, ada 3 merek vaksin yang diberikan.

Vaksin ini sama dengan vaksinasi pemerintah.

"Merek ada tiga seperti dari pemerintah. Kita menunggu (vaksin), tapi kami memang sudah diminta order (oleh pemerintah)," kata Direktur RS UII Widodo Wirawan.

Vaksin tersebut merupakan vaksin mandiri sebanyak 45 juta dosis vaksin dan akan tiba pada Januari-Februari tahun depan.

Harga vaksin, lanjut Widodo, berkisar antara Rp 450.000-500.000 per dosis suntikan.

Masyarakat dapat mendaftar melalui form WhatsApp sesuai yang dipasang di media sosial untuk registrasi.

Ingin Ikut Vaksinasi Covid-19 Secara Mandiri? Begini Cara Pesan dan Daftarnya

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah datang ke Indonesia pada 6 Desember 2020.

Vaksin Sinovac tersebut nantinya akan didistribusikan setelah diuji BPOM terlebih dahulu.

Namun seperti yang diketahui, vaksin tersebut nantinya tak akan diberikan secara gratis oleh pemerintah.

Sebagian vaksin akan diberikan berbayar dengan istilah vaksinasi mandiri untuk kalangan masyarakat yang mampu.

Nantinya, vaksin mandiri akan didistribusikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dalam pelaksanaannya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menugaskan PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Bio Farma untuk melakukan pendataan masyarakat yang ingin melakukan vaksin mandiri.

Chief Digital Healthcare Officer Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, rencananya masyarakat yang ingin melakukan vaksin mandiri bisa berbagai kanal.

Mulai dari aplikasi, website hingga walk in.

Heather Lieberman (kiri) menerima vaksinasi Covid-19 dari Yaquelin De La Cruz di Research Centers of America di Hollywood, Florida, Amerika Serikat, pada 13 Agustus 2020. Institut Paul Ehrlich menyebut vaksinasi virus corona dilakukan pada awal tahun 2021 (CHANDAN KHANNA / AFP)

“Jadi untuk daerah-daerah yang teknologinya sangat masif, kita berharap sebagian besar orang pake app in dan web in. Kalau di daerah-daerah yang belum maju, kita pakai walk in,” ujar Soleh dalam webinar, Selasa (24/11/2020).

Untuk tahap pertama, masyarakat bisa melakukan registrasi dan pre-order vaksin Covid-19.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan initial screening.

Sebab, nantinya vaksin Covid-19 ini hanya diperuntukan bagi masyarakat berusia 18 sampai 59 tahun saja.

“Pre-order ini bisa digunakan untuk WNI dan WNA. Pengisian NIK ini KTP di-scan dengan aplikasi tersebut. Harapannya dengan proses ini kita akan dapatkan data yang sangat valid dan bagus,” kata dia.

Pre-order ini juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan vaksin di suatu daerah sebelum didistribusikan.

Dengan begitu, penyelenggara vaksinasi tak bisa memesan vaksin melebihi pesanan yang sudah dilakukan.

Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya penimbunan vaksin Covid-19.

Baca: Vaksin Sinovac: Diimpor Indonesia & Belum Umumkan Level Efektifitas, Ahli Medis AS Khawatir Hal Ini

Baca: WHO Minta Dunia Tak Cemas Berlebihan Meski Otoritas Inggris Peringatkan Salah Satu Produk Vaksin Ini

“Begitu kita dapat dari pre-order, misalnya Pemalang, Jateng, kita butuh 1 juta dosis. Nah di belakang layar, kita akan siapkan. Begitu barang sudah dikirimkan ke Pemalamg, kita kirimkan reservasi,” ungkapnya.

Setelah melakukan registrasi dan pre-order, masyarakat diminta untuk melakukan pembayaran.

Sesudah membayar, masyarakat tinggal menunggu notifikasi pengingat yang akan muncul di aplikasi tersebut.

Notifikasi pengingat tersebut untuk memberitahu masyarakat kapan waktu dilakukannya vaksinisasi.

Lalu, masyarakat yang telah memesan akan diberitahukan untuk mengisi form consent atau assent form.

Kemudian, masyarakat tinggal datang ke lokasi yang dipilih untuk dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19.

“Begitu kita tahu orang ini eligable, dua jam sebelum proses penyuntikan, kita akan kirimkan notifikasi. In form-nya penting karena kalau si orangnya lagi sakit, enggak boleh divaksin, Ketika orang tersebut jawabannya eligable untuk divaksin, akan muncul scan barcode,” ujarnya.

Barcode tersebut nantinya harus ditunjukan begitu sampai di tempat penyuntikan.

Tujuannya, agar pemberian vaksin ini sesuai dengan orang yang melakukan pemesanan.

Nantinya, setelah penyuntikan barcode tersebut akan dicocokan dengan vial-ID dan NIK pasien.

“(Setelah disuntik) orang ini akan disurvei 30 menit apakah ada bengkak atau kemerahan. Kalau semua oke, selesai, setelah itu dua minggu akan datang lagi untum suntikan kedua. Prosesnya sama persis yang kedua;” kata dia.

Jika telah rampung proses penyuntikan, masyarakat akan mendapatkan sertifikat yang menandakan telah dilakukan vaksinisasi.

“Sertifikat ini juga diberikan ke kementerian atau misalnya ke PT KAI. Sehingga jika pasien ini mau naik kereta api mereka sudah bisa, karena KAI sudah dapat data masyarakat yang sudah divaksin," ucap dia.

Namun, saat ini belum bisa dilakukan proses pemesanan vaksin Covid-19 kategori mandiri.

Sebab, hal itu harus menunggu dari arahan pemerintah.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka, Surya)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul VAKSINASI COVID: Ini Daftar Rumah Sakit yang Telah Buka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer