Doni Monardo: Sudah Tak Terhitung Pejabat Kita yang Terpapar Covid-19, bahkan Meninggal

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNPB Doni Monardo ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Pada Minggu, (13/12/2020), Doni mengatakan banyak sudah banyak pejabat yang meninggal karena Covid-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan sudah banyak pejabat di tanah air yang terpapar Covid-19.

Doni mengatakan virus corona bisa menginfeksi dan membunuh siapa saja tanpa terkecuali.

Oleh karena itu, dia menyebut virus yang pertama kali terdeteksi di China itu bagaikan malaikat pencabut nyawa.

Selain itu, Doni juga mengatakan Covid-19 sudah merenggut nyawa banyak pejabat.

Oleh karena itu, Doni meminta keberadaan virus mematikan itu tidak diremehkan.

 "Sudah tidak terhitung pejabat kita yang terpapar Covid-19, bahkan meninggal dunia. Oleh karenanya sekali lagi, jangan anggap enteng," kata Doni dalam rapat koordinasi Satgas Covid-19 secara daring, Minggu (13/12/2020) malam, dikutip dari Kompas.

Baca: Ini Perbedaan Vaksin Covid-19 Subsidi dan Mandiri yang Akan Diberikan kepada Masyarakat

"Covid-19 ini ibarat malaikat pencabut nyawa, silent killer, bisa membunuh siapa saja tanpa kecuali," tuturnya.

Doni Monardo (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Doni juga mengingatkan individu dengan komorbid atau yang memiliki penyakit penyerta untuk lebih berhati-hati.

Pasalnya, data menunjukkan bahwa angka kematian Covid-19 cenderung lebih tinggi pada pasien yang memiliki komorbid.

Ia meminta para pemangku kebijakan mulai dari pimpinan perusahaan, instansi, hingga ketua RT dan RW untuk mengingatkan warga yang memiliki penyakit penyerta agar berhati-hati dan betul-betul menghindari kerumunan.

Protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kata Doni, harus diterapkan dalam setiap kesempatan, bahkan di dalam rumah.

Baca: Ingin Ikut Vaksinasi Covid-19 Secara Mandiri? Begini Cara Pesan dan Daftarnya

"Di rumah pun kita tidak terjamin untuk tidak terpapar Covid apabila ada di antara keluarga kita ada yang bekerja di luar," ujarnya.

Ilustrasi virus corona (CDC) (CDC)

Doni menyebut belakangan kasus Covid-19 semakin meningkat. Bahkan, kasus aktif virus corona naik hingga 4 persen dalam satu bulan terakhir.

"Padahal sebulan yang lalu kasus aktif kita pernah jadi 11 persen. Hari ini naik menjad 15,08 persen, tercatat 93.165 orang," ujarnya.

Walaupun angka kesembuhan relatif tinggi, kata Doni, persentase pasien yang sembuh mengalami penurunan.

Doni mengatakan semestinya angka kesembuhan yang tinggi seperti di bulan-bulan sebelumnya bisa dipertahankan.

Saat itu angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 84 persen lebih.

Baca: Dalam Sehari Puluhan Jenazah Covid-19 Dimakamkan, Ketersediaan Lahan Pemakaman di Jakarta Menipis

Doni Monardo menyampaikan aturan tindak tegas kepada pelanggar protokol kesehatan saat akan melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma, Kamis (19/11/2020) (Kompas)

Karena itu, Doni meminta seluruh elemen terkait seperti Dinas Kesehatan daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI-Polri bersatu padu menghidupkan kembali upaya pencegahan.

Upaya pencegahan seperti penegakkan protokol kesehatan harus menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19. Doni mengatakan, akan terjadi peningkatan kematian tenaga kesehatan bila pasien Covid-1 terus membludak.

“Jadi jangan dibalik, dokter yang menjadi ujung tombak. Tidak. Dokter dan tenaga kesehatan menjadi benteng pertahanan terakhir.

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer