Pelaku merupakan seorang remaja laki-laki berinisial A (17) ditangkap di sekitar rumahnya di Jakasampurna, Bekasi Barat.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal menjelaskan, penangkapan itu berlangsung cepat lantaran pelaku tak memberikan perlawanan apa pun.
Baca: Tak Hanya Bunuh Kakak, Pemuda Pengubur Mayat di Lantai Kontrakan Juga Habisi Nyawa Orang di Bogor
Bahkan, A langsung mengakui semua perbuatannya kala ditanya polisi.
Selanjutnya A dibawa ke Markas Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan, terungkap beberapa fakta terkait aksi mutilasi tersebut.
Berikut beberapa fakta terkait penangkapan hingga motif A memutilasi DS.
Dikutip Dari Kompas.com, Alfian mengatakan bahwa A ditangkap saat sedang bermain Play Station (PS) di sekitar rumahnya.
Hal ini berawal dari rumah pelaku yang berada di Jakasampurna, Bekasi Barat digeledar oleh Polda Metro Jaya sekitar pukul 01.00 WIB.
Namun saat digeledah, A tidak ada di rumah.
Polisi pun kembali mencari pelaku di sekitar rumah. Ternyata pelaku ditemukan sedang bermain PS tak jauh dari rumah.
"Setelah penggeledahan langsung menelusuri pelaku. Pelaku tertangkap di tempat PS, sedang main PS," kata Alfian, Rabu.
Setelah diinterogasi dan digeledah, A langsung digiring ke Markas Polda Metro Jaya untuk jalani pemeriksaan.
Baca: Ditemukan Kuburan Massal Berisi 113 Jenazah Dimutilasi, Diduga Korban Perang Kartel Narkoba Meksiko
Setelah diperiksa, polisi mengetahui beberapa fakta terkait latar belakang A.
Menurut Alfian, A merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
“Pekerjaannya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun,” kata Alfian.
Namun demikian, Alfian belum bisa menjelaskan pekerjaan korban DS.
Dia juga tak merinci kronologi awal pertemuan A dan DS sebelum peristiwa sadis ini terjadi.
Dari pemeriksaan juga terkuak motif pelaku membunuh dan memutilasi DS.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing, mengatakan motif utama A lantaran kesal kerap disodomi.
“Pelaku kesal dengan korban karena dipaksa sodomi berkali-kali oleh korban,” kata Erna, Rabu.
Erna tak menjelaskan secara rinci berapa kali pelaku kerap disodomi.
Erna juga belum bisa menjelaskan waktu peristiwa pembunuhan dan pemotongan mayat itu terjadi.
Baca: Sempat Main Game, Pelaku Pembunuh HRD di Jakarta Pusat Lihat Cara Mutilasi Manusia Melalui Youtube
AKBP Alfian Nurrizal memastikan bahwa seluruh bagian tubuh DS sudah ditemukan polisi.
Kepala DS ditemukan di pinggir sungai di kawasan Kayuringin, Bekasi Selatan.
Lokasi tersebut tak jauh dari tempat penemuan badan DS di pinggir Kalimalang pada 7 Desember.
"Enggak beda jauh lah dari sekitaran itu (lokasi penemuan badan). Beda RW saja tapi di sekitaran Kayuringin," kata Alfian
Sementara itu, dua kaki DS ditemukan di dalam tempat sampah sekitar lokasi.
"Kaki yang di tong sampah, kepala di pinggir sungai," jelas Alfian.
Dengan ditemukannya dua kaki dan kepala DS, Alfian memastikan tubuh korban sudah lengkap.
Temuan potongan badan tersebut lalu dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati guna diperiksa tim forensik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Kasus Mutilasi di Bekasi, Berawal dari Remaja yang Kesal Kerap Disodomi"