Menanggapi isu tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sragen menjawab tudingan tidak dilayaninya pemilih positif Covid-19 di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Hal itu disampaikan Calon Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bahwa tidak ada satu pun petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang datang ke rumah sakit tersebut.
"Padahal petugas medis di sana sudah siap membantu proses pemungutan suara," jelasnya pada Kamis (10/12/2020).
Yuni menuturkan, jumlah pasien yang punya hak pilih di RSUD dr Soehadi Prijonegoro ada 100 orang.
"Artinya mereka tidak bisa mencoblos kemarin," papar dia.
Sementara untuk data pemilih di RSDU dr Suratno Gemolong, diakuinya, belum tahu pasti berapa jumlahnya.
Adapun alasan petugas KPPS tidak datang ke rumah sakit yakni takut tertular virus corona.
Baca: Hal Unik di Pilkada Serentak 2020: TPS Bertema Hello Kitty hingga Petugas KPPS Pakai Baju Tahanan
Baca: Keponakan Prabowo Takluk di Pilkada Tangsel, Akui Keunggulan Benyamin-Pilar: Pertarungan Selesai
Untuk itu, Yuni meminta KPU Sragen mengevaluasi penyelenggaraan Pilkada.
"Seharusnya kemarin bisa dicarikan solusinya seperti yang terjadi di Teknopark meski sempat ada kekisruhan antara petugas dan pasien," katanya.
Ketua KPU Sragen, Minarso menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan klarifikasi ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas melayani di rumah sakit (RS) itu.
Kendati masih melakukan klarifikasi, sedikitnya lima pasien yang dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro telah menggunakan hak pilihnya.
"Sudah ada lima orang yang nyoblos kemarin," ujar dia dikutip dari Tribunsolo.com, Kamis (10/12/2020).
Namun demikian, saat petugas KPPS tiba di sana sekitar pukul 12.00 WIB, sebagian besar para pasien sudah pulang.
"Sehingga mereka mencoblos sesuai tempat tinggalnya masing-masing," ungkap Minarso.
Baca: Anggota KPPS Solo Meninggal Dunia setelah Bertugas, Wafat Setibanya di Rumah
Baca: Viral Video Pendukung Gibran Lakukan Konvoi Bawa Bendera PDI-P di Solo, Ini Kata Timses
Menurutnya, dari enam petugas yang direncanakan akan menuju RSUD dr. Soehadi Prijonegoro, hanya ada dua orang KPPS yang berangkat.
"Dalam kondisi pandemi seperti ini siapa yang bisa disalahkan. Bisa saja mereka sanggup melayani pasien positif Covid-19 sebelum waktu pemungutan suara tapi kalau mereka berubah pikiran karena takut tertular Covid-19 mau bagaimana," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Pilkada Sragen, Pasien di Rumah Sakit Tak Bisa Nyoblos, Yuni Minta KPU Sragen Lakukan Evaluasi