Melalui vlognya, Rocky Gerung Official pada Senin (7/12/2020) dia menjelaskan bahwa saat ini masyarakat meninggu apa yang diucapkan Megawati selaku Ketua Umum PDIP.
Seperti diketahui, Juliari Batubara merupakan politisi PDIP.
"Karena kalau soal PDIP korupsi itu bukan berita karena ada aja berita di daerah mengenai itu. Tetapi kita tahu kalau Juliari ini bendahara PDIP, jadi memang tugas dia itu mengumpulkan uang. Jadi apa yang aneh di situ?"
"Mengenai kasus semacam ini menjadi pengetahuan umum kalau kantong partai habis akibat pemilu kemarin, Pilkada juga. Karena itu, harus ada yang ditabung ulang dengan cara mencuri," beber Rocky Gerung.
Baca: Menteri Sosial Juliari Terancam Hukuman Mati KPK, Nekat Lakukan Korupsi di Tengah Situasi Bencana
Menurut Rocky, tindakan Juliari tersebut termasuk perbuatan tak pantas.
Sebab tindakan politikus PDIP ini sama saja merampas hak rakyat.
“Konyolnya Mensos itu khusus di konstitusi kita punya tugas mengurus rakyat miskin, nah sekarang hak rakyat miskin dia rampok.
Itu namanya d****, kalau dia rampok korporasi boleh. Partai wong cilik merampok hak wong cilik," imbuh Rocky.
Rocky menilai, Juliari Barubara diduga melakukan hal kotor ini memiliki hubungan dengan partai.
"Secara pribadi dia gak butuh itu Rp10 ribu tetapi dia tahu harus masukin uang pada partai, jadi itu sudah pengetahuan umum kalau Indonesia sarang korupsi.
Jadi bayangkan bagaimana investor masuk kalau dua partai besar tidak bersih, semua pemilik modal dari luar negeri menghitung."
Diapun mengkritik Presiden Jokowi yang mencanangkan pemerintahan yang bersih dari korupsi.
Sebab dalam pemerintahan Jokowi periode kedua ini tetap didapati petinggi negara yang bermain kotor, termasuk juga partainya.
“Sekarang kita melihat isu pemerintahan yang bersih. Sekarang apa lagi yang akan diucapkan Pak Jokowi? di dalam dirinya aja korupsi, itu kan partainya Jokowi," ucap Rocky Gerung.
Rocky menyatakan, penegakan hukuman mati terhadap korupsi dana bencana Covid-19 merupakan hal yang ditunggu publik.
"Jadi percuma kita mengkampanyekan anti hukuman mati, kalau tokoh-tokoh yang seharusnya paham isu tersebut melakukan pekerjaan dan kelakuan menuju hukuman tersebut.
Dua hari lagi kita akan merayakan hari anti korupsi internasional, 10 desember hak asasi manusia. Jadi nanti mereka akan menonton festival korupsi," tegas Rocky.
Rocky menduga rapat partai politik itu bukan untuk mengaktifkan akal sehat anti korupsi, melainkan rencana untuk melakukan korupsi.
"Ini betul-betul pendangkalan publik ethics, hal yang belum pernah terjadi di sejarah kita.
Di orde baru ada korupsi, tetapi itu melekat dalam sistemnya, kalau ini terjadi ketika Indonesia darurat ekonomi, kesehatan.
Riwayat apa yang ada di kepalanya? ini satu paket dengan kepentingan politik, tak mungkin menteri dengan nekat melakukan korupsi secara kasat mata.
Itu sama saja dengan menghina moral publik, hak rakyat," papar Rocky Gerung.
Seperti diberitakan, Menteri Sosial Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial tahun 2020.
Kasus suap ini diawali adanya pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako untuk warga miskin dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dengan dua periode.
Perusahaan rekanan yang jadi vendor pengadaan bansos diduga menyuap pejabat Kementerian Sosial lewat skema fee Rp 10.000 dari setiap paket sembako yang nilainya Rp 300.000.
Penangkapan Juliari Batubara sangat mengejutkan publik, mengingat politisi partai banteng tersebut merupakan pejabat negara tertinggi di Kementerian Sosial yang dipilih Presiden Joko Widodo dari unsur partai pengusungnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mensos Terjerat KPK, Rocky Gerung: Partai Wong Cilik Merampok Hak Wong Cilik dan di Kompas.com dengan judul "Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Berapa Gaji Menteri Juliari Batubara?"