Para demonstran di ibu kota Ukraina, Kiev, dilaporkan berusaha memblokir akses ke gedung parlemen.
Petugas polisi dan massa terlihat saling dorong.
Seperti diketahui, Ukraina sedang menghadapi lonjakan pesat angka virus corona.
Pemerintah setempat berupaya memperketat lagi pembatasan sosial mulai akhir pekan bulan lalu, tetapi mencabutnya pada minggu ini.
Baca: Demi Konten, Youtuber Ini Paksa Pacar Hamil Kedinginan: Meninggal dan Dituntut 15 Tahun Penjara
Baca: Optimis Uji Coba Vaksin, Dirjen WHO Desak Semua Negara Bersatu dan Bangkit Pasca-Pandemi
Adanya lonjakan kasus, pemerintah mempertimbangkan kebijakan lama yang kemudian membuat massa turun ke jalan merespons rencana itu.
Para pengunjuk rasa khawatir kebijakan pembatasan baru dapat memukul bisnis kecil dan menengah.
Hingga Jumat, (4/12), Ukraina melaporkan masuknya 15.131 kasus baru, menambah total menjadi 787.891 kasus.
Sementara total kematian mencapai 13.195 jiwa, dilansir oleh Associated Press, Sabtu (5/12/2020).
Ukraina sempat menjadi perhatian dunia ketika presiden Ukraina terinfeksi Covid-19.
Baca: Meski Tingkat Transmisi Menurun Stabil, Ada 814 Kematian Baru Akibat Corona di Italia dalam 24 Jam
Meskipun menunjukkan gejala ringan, juru bicaranya mengatakan dia dirawat di rumah sakit untuk mempertimbangkan kondisi yang lebih baik, dilansir Associated Press, Senin (23/11/2020).
Namun, ia mengumumkan tes terakhirnya dinyatakan negatif.
Postingan Zelenskiy di akun Facebook pada Senin (23/11) menunjukan dirinya kembali bekerja seperti biasa.
Seperti diketahui, Zelenskiy dipindahkan ke rumah sakit di Kyiv beberapa hari setelah tes pada 9 November 2020 yang menunjukkan dirinya positif terkena virus corona.
Sebagai informasi, Ukraina telah mengalami kebangkitan virus corona sejak akhir September.
Baca: Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Pakistan Umumkan Penutupan Sekolah hingga Akhir Desember
Baca: PM Ukraina Optimis Amerika Serikat Era Joe Biden Mampu Perangi Korupsi