Tercatat ada 814 kematian baru akibat Covid-19.
Sementara itu muncul 24.099 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut merupakan laporan dari 212.000 tes corona yang diselenggarakan.
Kasus baru yang paling tinggi terjadi di wilayah Lombardy, dengan 4.533 kasus baru.
Kemudian wilayah tetangga, Veneto dengan lebih dari 3.700 kasus.
Baca: Kejutkan ARMY, Jin BTS Rilis Abyss di Hari Ulang Tahun, Berikut Lirik dan Chord Lagunya
Baca: Polisi Bakal Periksa Ridwan Kamil terkait Acara Rizieq Shihab di Bogor 13 November Lalu
Sedangkan tingkat penerimaan pasien di unit perawatan intensif di Italia telah menurun.
Tingkat transmisi di Italia juga telah turun di bawah 1 digit.
Hal ini menandakan kurva lonjakan virus terkendali mengingat pemerintah Italia telah memberlakukan pembatasan ketat untuk liburan Natal dan Tahun Baru.
Seperti diketahui, pemerintah melarang adanya perjalanan antar-wilayah mulai 21 Desember-6 Januari.
Kemudian perjamuan tamu baik untuk makan malam dan makan siang disarankan untuk tidak diadakan.
Seperti diketahui naik turunnya angka corona di Italia adalah hal yang biasa.
Sebelumnya, diketahui 993 warga Italia meninggal dalam 24 jam terakhir.
Angka ini merupakan rekor baru di mana sebelumnya tercatat 969 jiwa melayang akibat wabah.
Sementara jumlah kasus harian dilaporkan turun.
Hingga Kamis (3/12), angka harian mencapai 23.225 kasus.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 4 Desember: The Observer Terbit Perdana, Koran Mingguan Pertama di Dunia
Baca: Presiden Meksiko Berencana Tunjuk Militer Berperan dalam Distribusi Vaksin Virus Corona
Jumlah harian ini mengalami penurunan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan di tingkat regional sejak sebulan terakhir.
Pejabat kesehatan setempat menyatakan tingkat penularan virus mengalami penurunan di bawah 1% pada tingkat nasional.
Ke depan, pemerintah akan mengeluarkan pembatasan jelang libur natal dan tahun baru, termasuk menutup area ski dan melarang perjalanan antar-daerah.
Kebijakan ini berlaku dari 21 Desember hingga 6 Januari 2020.
Seperti diketahui, Italia mencatat total ada 1,6 juta kasus virus corona.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 4 Desember: George Washington Ucapkan Selamat Tinggal kepada Perwiranya
Sementara total korban akibat virus mencapai 58.038, tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris.
Jelang memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru, otoritas kesehatan Italia berencana akan membatalkan acara tradisional makan malam keluarga.
Kumpul keluarga dalam malam perayaan Natal dinilai menjadi satu hal yang berisiko mengingat masih tingginya angka corona di Italia.
Seperti diketahui, dalam perayaan Natal di Italia, keluarga yang terpisah daerah akan datang dan seringkali berkumpul dalam satu tempat.
"Makan malam Natal khas Italia adalah seseuatu yang harus kami batalkan tahun ini," kata Dr. Franco Locatelli.
Dalam sebuah pengarahan, seorang otoritas kesehatan menyebut pemerintah Italia belum terpikirkan untuk melonggarkan pembatasan selama Natal.
Baca: Gelar Unjuk Rasa Anti-Lockdown dan Anti-Masker di Inggris, Massa: Berhenti Kendalikan Kami
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Pembantaian Zong, Ratusan Budak Afrika Ditenggelamkan demi Klaim Asuransi
Ditegaskan juga bahwa wahana ski, tempat yang biasa dijadikan liburan akan terus ditutup.
Langkah ini muncul seiring dengan stabilnya kasus virus corona di Italia, yang masih berkisar puluhan ribu sehari.
Italia, sebuah negara yang sempat menjadi episentrum pandemi di Eropa sejak musim semi mengalami peningkatan tajam pada musim gugur ini.
Kematian akibat Covid-19 menjadi 54.363 jiwa, menjadi tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris.
Angka infeksi harian terbaru di Italia adalah 26.323 kasus dengan 686 kematian.
Baca: Tunjuk Menteri Kesehatan Baru, Pemerintah Inggris Beli 40 Juta Dosis Pfizer dan 11 Juta AstraZeneca
Baca: Sinopsis Dark Tide, Kisah Pengalaman Berenang Dengan Hiu, Tayang Dini Hari Nanti di TransTV
Pemerintah setempat menyebut bahwa gelombang kedua virus corona hampir tidak dapat dikendalikan.
Sepuluh daerah masih dinyatakan berisiko tinggi dan mengimbau masyarakat agar menaati protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.