Meski telah disetujui, menurut Biden rencana Trump belum menjelaskan bagaimana proses vaksin bisa sampai ke tempat, kemudian bagaimana proses masuknya ke jarum suntik, hingga ke lengan masing-masing warga AS.
Biden menyebut pemerintahan Trump juga membuat kepercayaan terhadap sains berkurang.
Menurutnya, perlu waktu dan upaya untuk membangun kepercayaan itu kembali secara menyeluruh.
Terlebih, yang Biden soroti khususnya adalah bagaimana meyakinkan orang-orang bahwa vaksin virus corona aman digunakan.
Baca: Diminta Joe Biden Tetap di Berada di Satgas Covid-19, Dr Anthony Fauci Langsung Terima
Baca: Loyalis Trump, Kepala Intelijen AS: China Ancaman Terbesar Bagi Demokrasi di Seluruh Dunia
Pada Jumat (4/12), Biden merasa terganggu dengan pernyataan 'liar' Donald Trump yang menyebut virus corona akan hilang dengan sendirinya.
Dia menyoroti argumen 'kasar' Trump yang pernah menyarankan para ilmuwan untuk menyuntikkan 'semacam pemutih' agar dapat membunuh virus corona.
Padahal menurut Biden perkataan seorang presiden penting dan menunjukkan kewibawaannya.
Dia berharap dapat meyakinkan komunitas kulit hitam dan Latin yang sempat terpukul keras akibat pandemi, bahwa vaksin itu aman.
Lebih jauh lagi, Biden juga mengharapkan ada distribusi vaksin yang lebih adil bagi komunitas yang terpinggirkan.
Baca: Demi Konten, Youtuber Ini Paksa Pacar Hamil Kedinginan: Meninggal dan Dituntut 15 Tahun Penjara
Baca: Optimis Uji Coba Vaksin, Dirjen WHO Desak Semua Negara Bersatu dan Bangkit Pasca-Pandemi
Ia menyebut vaksin harus bisa menjangkau tempat-tempat yang kurang terlayani dan tidak hanya berada di toko obat resmi dan pengecer barang.
Biden menggarisbawahi angka kematian akibat corona dengan menyebut kelompok kulit hitam dan Latin lebih terdampak daripada orang kulit putih.