Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fisikawan kelahiran Italia dan pemenang Nobel Fisika, Enrico Fermi, pada 2 Desember 1942 menghasilkan reaksi nuklir berantai pertama.
Reaksi berantai itu terjadi di laboratoriumnya yang berada di bawah bangku Stagg Field, Universitas Chicago, dan mengantarakan manusia ke era nuklir.
Tanpa reaksi berantai, bom nuklir tidak akan bisa diciptakan. Setelah eksperimen itu berhasil Presiden Roosevelt mendapat pesan: "Navigator Italia itu telah mendarat di dunia baru."
Enrico Fermi juga terlibat dalam Proyek Manhattan yang bertujuan menciptakan bom nuklir bersama para fisikawan lainnya.[1]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 1 Desember: Revolusi Desembris, Manuel Dorrego Dikudeta Juan Lavalle
Menghasilkan elemen radioaktif
Setelah James Chadwick menemukan neutron dan Curie menghasilkan radioaktif buatan, Enrico Fermi berusaha memproduksi radioaktif.
Dia melakukannya dengan memaipulasi kecepatan neutron yang diturunkan dari berillium radioktif.
Eksperimen yang mirip, dengan elemen lain, termasuk uranium 92, menghasilkan substansi radioaktif baru.
Rekan Fermi percaya dia telah menciptakan elemen "transuranic" baru dengan sebuah atom nomor 93.
Atom itu merupakan hasil dari uranium 92 yang menangkap neutron ketika diberi tembakan sehingga meningkatkan berat atomnya.
Fermi tetap meragukan penemuannya meskpun rekan kerjanya ada antusiasme dari para rekannya.
Dia baru percaya pada tahun 1938 ketika dia mendapat Nobel Fisika atas jasanya mengidentifikasi elemen radioaktif baru.[2]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 1 Desember: Kasus Rosa Parks Memicu Aksi Boikot Bus di Amerika Serikat
Proyek Manhattan dan reaksi berantai
Fermi pindah ke New York, tepatnya di Universitas Columbia, tempat dia kembali melakukan eksperimen dengan fisikawan Denmark, Neils Bohr.
Bohr menunjukkan adanya kemungkinan reaksi nuklir berantai. Fermi dan dan yang lainnya melihat adanya kegunaan dalam bidang militer dari ledakan yang kuat.
Mereka kemudian segera mengirim surat peringatan kepada Presiden Roosevelt mengenai bahaya bom atom Jerman.
Amerika kemudian membuat program bom atomnya sendiri yang dinamakan Proyek Manhattan, dengan Fermi sebagai salah satu fisikawan yang terlibat.
Fermi melakukan eksperimen di reaktor nuklir yang berada di bawah stadion sepak bola milik Universitas Chicago.
Reaktor itu bernama Chicago Pile-1 merupakan reaktor nuklir pertama di dunia. Reaktor itu dibangun dengan blok grafit, beberapa di antaranya berisi cakram uranium.
Ekseprimen itu dilakukan pada pukul 15.36 tanggal 2 Desember 1942 dan mereka berhasil menghasilkan reaksi nuklir berantai mandiri pertama yang dapat dikendalikan.
Ada 49 ilmuwan yang menyaksikan eksperimen itu dan mereka merayakannya dengan sebotol anggur yang dituangkan ke dalam cangkir kertas.
Mayoritas menandatangani label botol anggur itu. Ini adalah satu-satunya catatan tertulis dari mereka yang terlibat dalam eksperimen itu.
Fermi membuka jalan bagi penciptaan bom nuklir dan mengantar manusi ke era nuklir.[3]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 30 November 1967: Yaman Selatan Merdeka dari Inggris
Sekilas Fermi
Fermi lahir di Roma, Italia, tanggal 29 September 1901 sebagai putra kepala inspektur rel kereta pemerintah dan seorang guru sekolah.
Pada tahun 1918 Fermi mendapat beasiswa di Universitas Pisa, tempat pengetahuannya tentang fisika bermanfaat bagi para guru besar di sana.
Dia meraih gelar doktor tahun 1922 dan kemudian meneruskan pendidikan di Gottingen dan Leiden.
Fermi kembali ke Italia tahun 1924 dan mengajar fisika matematis di Universitas Florence.
Pada tahun 1938 dia meraih Nobel Fisika atas jasanya dalam mengidentifikasi elemen radioaktif baru.
Karena ada sentimen anti-Yahudi di Italia, Fermi dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat.
Di sana dia ikut dalam proyek pembuatan bom atom bersama para ilmuwan lainnya yang dipmpin Robert Oppenheimer.
Setelah perang berakhir, dia mendapat posisi permanen di Universitas Chicago.
Namanya diabadikan menjadi nama sebuah laboratorium, yakni Fermi National Accelerator Laboratory.[4]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 30 November: Setengah Juta Tentara Uni Soviet Serbu Finlandia