Qodari menilai, Sandiaga Uno adalah orang yang tepat untuk menjadi Menteri KKP.
Hal itu disampaikannya di acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, JUmat (27/11/2020).
Nama Sandiaga Uno terus disebutnya untuk menggantikan Edhy Prabowo karena dipercaya tak akan lakukan korupsi.
Pasalnya, Sandiaga sudah terlebih dahulu menjadi konglomerat sehingga tak akan mudah menerima suap untuk membeli barang-barang mewah.
"Saya berani menyebut nama Sandiaga Uno, karena Sandiaga ini orang sudah telanjur amat sangat kaya, bahkan salah satu konglomerat di Indonesia," papar Qodari.
Sandiaga Uno, menurut Qodari, sudah terlanjut kaya, bahkan lebih kaya dari bajak laut.
"Jadi saya kira dia enggak akan korupsi di KKP, enggak jadi bajak laut karena dia sudah lebih kaya daripada bajak laut manapun di seluruh lautan," Qodari mengibaratkan.
Baca: Sandiaga Uno Cocok Jadi Menteri KKP, Disebut Tak Mungkin Korupsi karena Sudah Terlanjur Kaya
Baca: Kasus Suap Edhy Prabowo, Gerindra Minta Maaf kepada Jokowi-Maruf
"Dia enggak perlu korupsi lagi untuk beli barang-barang mewah di Hawaii itu, sehingga amanlah, kira-kira," lanjutnya.
Selain itu ia ingatkan faktor lain yang mungkin berpengaruh, yakni Prabowo Subianto yang kini masuk di dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka suap kasus dugaan penerimaan hadiah terkait perizinan tambak dan usaha perikanan dan perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Edhy ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepulangnya dari Amerika Serikat di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020).
Dengan mengenakan rompi oranye dan masker, Edhy menyampaikan permohonan maaf saat konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada Kamis (26/11/2020) dini hari.
Mulanya ia meminta maaf pada Presiden Joko Widodo hingga sang ibu.
"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy.
"Saya mohon maaf kepada ibu saya yang saya yakin hari ini nonton di TV saya mohon di usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat," ujarnya.
Ia menegaskan dirinya akan bertanggung jawab dengan segala yang telah dilakukannya.
Namun ia menjelaskan bahwa selama ini dirinya tidak pernah mencoba melakukan pencitraan.
"Dan saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi apa yang terjadi."
"Kemudian saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kelautan dan perikanan yang mungkin banyak yang terkhianati seolah-olah saya pencitraan di depan umum itu tidak," tegasnya.
Orang kepercayaan Prabowo Subianto ini mengatakan, kasus yang menjeratnya ini sebuah kecelakaan.
Ia berjanji berani untuk bertanggung jawab dengan segalanya.
Baca: Apresiasi Kerja KPK soal Penangkapan Edhy Prabowo, Fadli Zon: Semoga Bisa Temukan Harun Masiku
Baca: Diduga Terima Suap Rp 3,4 Miliar, Ini Barang Mewah Belanjaan Edhy Prabowo Senilai Rp 750 Juta
"Itu semangat dan ini adalah kecelakaan yang terjadi dan saya bertanggung jawab dengan ini semua, saya tidak lari dan saya akan membeberkan apa yang saya lakukan."
"Dan ini tanggung jawab penuh saya kepada dunia dan akhirat saya terima kasih pada teman-teman media yang sabar dan saya akan jalani pemeriksaan ini InsyaAllah ringan, sehat mohon doan dari teman-teman," ungkap Edhy.
Lebih lanjut, Edhy mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Gerindra dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Saya juga minta maaf kepada partai saya, saya dengan ini akan mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum juga nanti saya mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri dan saya yakin prosesnya sudah berjalan."
"Saya bertanggung jawab penuh dan saya akan hadapi dengan jiwa besar," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sandiaga Uno Dipercaya Jadi Menteri KKP RI, Disebut Tak Mungkin Korupsi karena Sudah Terlanjur Kaya