Sandiaga Uno Disebut Tak Mungkin Korupsi Jika Jadi Menteri KKP: Sudah Lebih Kaya dari Bajak Laut

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gagal di Pilpres, Begini Cara Sandiaga Uno Balikin Modal Nyumbang Kampanye setelah Habis-habisan Jual Saham

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menilai Sandiaga Salahuddin Uno cocok gantikan posisi Edhy Prabowo.

Qodari menilai, Sandiaga Uno adalah orang yang tepat untuk menjadi Menteri KKP.

Hal itu disampaikannya di acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, JUmat (27/11/2020).

Nama Sandiaga Uno terus disebutnya untuk menggantikan Edhy Prabowo karena dipercaya tak akan lakukan korupsi.

Pasalnya, Sandiaga sudah terlebih dahulu menjadi konglomerat sehingga tak akan mudah menerima suap untuk membeli barang-barang mewah.

"Saya berani menyebut nama Sandiaga Uno, karena Sandiaga ini orang sudah telanjur amat sangat kaya, bahkan salah satu konglomerat di Indonesia," papar Qodari.

Sandiaga Uno, menurut Qodari, sudah terlanjut kaya, bahkan lebih kaya dari bajak laut.

"Jadi saya kira dia enggak akan korupsi di KKP, enggak jadi bajak laut karena dia sudah lebih kaya daripada bajak laut manapun di seluruh lautan," Qodari mengibaratkan.

Baca: Sandiaga Uno Cocok Jadi Menteri KKP, Disebut Tak Mungkin Korupsi karena Sudah Terlanjur Kaya

Baca: Kasus Suap Edhy Prabowo, Gerindra Minta Maaf kepada Jokowi-Maruf

"Dia enggak perlu korupsi lagi untuk beli barang-barang mewah di Hawaii itu, sehingga amanlah, kira-kira," lanjutnya.

Selain itu ia ingatkan faktor lain yang mungkin berpengaruh, yakni Prabowo Subianto yang kini masuk di dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan.

Edhy Prabowo meminta maaf

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka suap kasus dugaan penerimaan hadiah terkait perizinan tambak dan usaha perikanan dan perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Edhy ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepulangnya dari Amerika Serikat di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020).

Dengan mengenakan rompi oranye dan masker, Edhy menyampaikan permohonan maaf saat konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada Kamis (26/11/2020) dini hari.

Mulanya ia meminta maaf pada Presiden Joko Widodo hingga sang ibu.

"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy.

"Saya mohon maaf kepada ibu saya yang saya yakin hari ini nonton di TV saya mohon di usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat," ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait perizinan tambak, usaha, atau pengelolaan ikan atau komoditas perairan sejenis lainnta tahun 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (25/11/2020). (Tangkapan layar KompasTV)

Ia menegaskan dirinya akan bertanggung jawab dengan segala yang telah dilakukannya.

Namun ia menjelaskan bahwa selama ini dirinya tidak pernah mencoba melakukan pencitraan.

"Dan saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi apa yang terjadi."

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer