Mahasiswa yang telah menjadi sarjana tersebut merupakan seorang nenek yang berusia 78 tahun.
Chamimah, warga asal Jalan Genteng Muhammadiyah, dinyatakan lulus dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada usia 78 tahun.
Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya selama 4 tahun tanpa pernah membolos satu hari pun.
Chamimah mengaku bersyukur bisa menyelesaikan perkuliahan selama empat tahun.
Selama kuliah, ia mengaku tak pernah bolos kuliah.
Ia hanya akan izin tidak masuk kelas saat tak enak badan.
"Saya tidak pernah bolos kuliah, tidak masuk saat saya merasa tidak enak badan saja," ujar dia.
Baca: Jadi Guru TK Selama 57 Tahun, Nenek Chamimah Akhirnya Bergelar Sarjana di Usia 78 Tahun
Baca: Nenek Berusia 70 Tahun Berhasil Wisuda di Jurusan Perhotelan, Ingin Seperti 10 Anaknya yang Sarjana
Walaupun sudah berusia lanjut, Chamimah bercerita bahwa ia senang menjalani kuliah walaupun rekan kuliah seusia cucunya.
Menurutnya, rekan kuliah di kampus selalu menyemangati Chamimah untuk kuliah tepat waktu.
"Justru mereka yang memotivasi saya untuk terus belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu," kata Chamimah.
Baginya, menuntut ilmu tidak terhalang usia.
"Selama kita bersungguh-sungguh, tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu," ujar dia.
Dia merasa nyaman berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya karena ditunjang dengan sarana dan dosen-dosen yang sabar dan mumpuni.
Saat ditanyai mengenai alasannya menempuh ilmu di umur yang sudah tua, Chamimah mengaku ingin kuliah agar lebih mengetahui ilmu.
Meskipun sudah pensiun, Chamimah yang memiliki anak buah sarjana, ingin mengejar ilmu mengenai pendidikan.
"Pertama, saya harus bisa mengenai pendidikan, karena anak buah saya sudah S1 semua. Kalau saya tidak meraih itu, kan malu, jadi saya tetap kuliah," tuturnya yang dikutip TribunnewsWiki dari Instagram TV Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Meski berkeinginan kuat menambah ilmunya, Chamimah mengaku masih mendapat olokan dari teman-temannya.
"Katanya teman-teman saya untuk apa kuliah gitu, kan sudah pensiun, nggak apa-apa, kata saya gitu,"
Sebelum berkuliah di jurusan Pendidikan, Chamimah pun bercerita jika dirinya sudah puluhan tahun mengajar sebagai guru.
"Saya mulai mengajar TK itu mulai tahun 1963, kemudian tahun 1977 saya diangkat ke SD," tutur Chamimah saat diwawancarai.
Dari situ Chamimah mengaku jika kesehariannya mengajar TK dan SD.
Pagi hari Chamimah menjadi guru TK, lalu siang harinya diteruskan sebagai guru SD.
"Tahun 2002 saya pensiun dari SD, tapi TK saya lanjutkan sampai sekarang,"
Baca: Miliki 12 Juta Subscriber Youtube Calon Sarjana Curi Konten Youber Luar? Berikut Cerita Selengkapnya
Baca: Nenek Pengemis Berakting Cacat Ternyata Kaya Raya, Punya 5 Gedung dan Simpanan Rp 3 Miliar di Bank
Chamimah menuturkan dirinya sudah menjadi guru TK selama 57 tahun.
Bahkan sampai ia diwisuda pada Selasa (24/11/2020) ia masih berstatus sebagai guru TK.
Diketahui, Chamimah kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya selama 4 tahun.
Nenek yang berprofesi sebagai guru TK itu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul "Kecerdasan Bahasa Anak Usia Dini Kelompok A TK Masa Putra Bhakti Surabaya Tahun Pelajaran 2019-2020".
Chamimah juga merupakan adik dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Video wawancara Chamimah yang diunggah oleh akun @umsurabaya pun viral dan telah ditonton sebanyak 17 ribu kali.
Banyak warganet yang mengapresiasi kemauan belajar Chamimah.
Tak sedikit dari mereka yang juga mendoakan Chamimah agar senantiasa sehat dan terus menebar ilmu.