Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango mengatakan, ada enam orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Dua di antaranya belum ditahan namun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“KPK menetapkan total tujuh orang dalam kasus ini. EP (Edhy Prabowo) sebagai penerima,” kata Nawawi dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (25/11/2020) pukul 23.45 WIB.
Baca: Lonjakan Kasus Infeksi, Muncul 500 Kasus Lebih Virus Corona di Korea Selatan dalam 24 Jam
Baca: Uang Suap Edhy Prabowo Sejumlah Rp 3,4 M Diduga Dipakai untuk Belanja di Hawaii
Dikutip dari Kompas.com, Edhy mengenakan jaket tahanan KPK berwarna oranye bersama empat tersangka lainnya.
Suami dari Iis Rosita Dewi tersebut mengaku siap mempertanggungjawabkan kesalahannya.
Edhy Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Jokowi hingga Menhan Prabowo yang juga sekaligus Ketum Gerindra.
"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2020) dini hari.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada sang ibu.
“Saya memohon maaf kepada ibu saya, yang saya yakin hari ini nonton (penangkapannya) di TV. Dan saya mohon diusianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat. Saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi,” lanjut dia.
Baca: Edhy Prabowo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Minta Maaf dan Sebut Hal Ini Adalah Kecelakaan
Baca: Jadi Tersangka KPK, Edhy Prabowo Disebut Terima Rp 3,4 Miliar Melalui Staf Sang Istri
Menteri KKP ini juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Kemudian saya juga meminta maaf kepada masyarakat seluruh Indonesia, terutama masyarakat di Perikanan dan Kelautan yang mungkin banyak yang terhianati, seolah-olah saya pencitraan di depan umum. Itu tidak.
Itu semangat, ini adalah kecelakaan yang terjadi, dan saya bertanggung jawab terhadap ini semua. Saya tidak lari dan saya akan beberkan apa yang terjadi yang saya lakukan. Ini adalah tanggung jawab penuh saya di dunia dan di akhirat.” ungkapnya.
Edhy kembali menegaskan akan menjelani pemeriksaan ini dan mundur dari jabatan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra maupun dari Menteri Kelautan dan Perikanan.
Baca: Deretan Kebijakan Kontroversial Menteri KP Edhy Prabowo, Salah Satunya Ekspor Benih Lobster
Baca: Edhy Prabowo dan 17 Orang Lainnya Ditangkap Terkait Dugaan Penetapan Calon Eksportir Benih Lobster
"Saya akan jalani pemeriksaan ini. Insyaallah dengan tetap sehat, mohon doanya dari teman-teman.
Saya juga mohon maaf kepada seluruh keluarga besar partai saya. Saya dengan ini akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua umum, dan saya mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri, saya yakin prosesnya sedang berjalan.
Saya akan bertanggung jawab penuh dan hadapi dengan jiwa besar. Terima kasih,” pungkasnya.
Seperti diketahu, Edhy Prabowo ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Rabu dini hari.
Dia ditangkap bersama istri, Iis Rosita Dewi dan sejumlah pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan sepulangnya dari kunjungan kerja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
Selain di Bandara Soekarno-Hatta, KPK juga menangkap sejumlah pihak lain di Jakarta dan Depok.
"Jumlah yang diamankan petugas KPK seluruhnya saat ini 17 orang, di antaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP.
Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu siang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Tetapkan Menteri Edhy Prabowo sebagai Tersangka", dan di KompasTV dengan judul Pakai Rompi Orange, Menteri Edhy Prabowo Minta Maaf Kepada Jokowi