Pada awal-awal masa penunjukkan dirinya sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong langsung tanpa tedeng aling-aling mengomentari persoalan fisik terkait kebugaran dan buruknya stamina para pemain-pemain Indonesia.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu pun secara terang-terangan mengkritik para pemain Timnas Indonesia yang tidak disiplin dalam menjaga pola makan dan kedisiplinan.
Namun, tak hanya sampai di situ.
Shin Tae-yong menunjukkan sisi profesionalitas sejati terkait kedisiplinan bagi skuat Timnas Indonesia.
Sebelumnya, Shin Tae-yong pernah mencoret dua pemain Timnas Indonesia, Ahmad Afhridzal dan Serdy Fano dari daftar tim untuk pemusatan latihan atau Training Center (TC) di Kroasia untuk periode September-Oktober lalu.
Penyebabnya? Kedua pemain tersebut terlambat bangun dan terlambat untuk ikut sebuah sesi latihan pagi jelang berangkat ke Kroasia.
Meski telah digodok dengan pola latihan keras dan disiplin, serta telah ada contoh bukti betapa ketatnya berlatih di tim asuhan Shin Tae-yong, ternyata kelakuan indispliner pemain Timnas Indonesia U-19 kembali muncul.
Shin Tae-yong kembali mencoret dua pemain, karena tindakan indisipliner.
Shin Tae-yong kembali memperlihatkan sikap tegasnya dengan memulangkan dua pemain dari pemusatan latihan (TC) timnas U-19 Indonesia.
Baca: Timnas Indonesia U-19 Banjir Lamaran Pemain Keturunan, Bagaimana Nasib Pemain Lokal? Ini Sikap PSSI
Dua nama pemain timnas U-19 Indonesia yang dipulangkan yakni Mochamad Yudha Febrian (Barito Putera) dan lagi-lagi, pemain yang pernah dicoret waktu lalu, Sedy Ephy Fani (Bhayangkara FC)
Nama Serdy Ephy Fano bukan pertama kalinya dicoret oleh Shin Tae-yong karena tindakan indisipliner yang dilakukannya.
Sebelumnya Serdy telah dipulangkan pada saat TC timnas U-19 Indonesia di Jakarta pada Agustus lalu.
Ia dipulangkan tepat beberapa jam sebelum berangkat ke Kroasia.
"Dua pemain yakni Serdy dan Yudha telah melakukan tindakan indisipliner yang berat. Untuk itu, kami langsung memulangkan mereka," kata Shin Tae-yong sebagaimana dilansir Tribunnewswiki.com dari laman PSSI, Selasa (24/11/2020).
Belum ada rilis resmi atau kabar, apa alasan mendetail kesalahan Serdy Ephy Fano dan Mochamad Yudha Febrian hingga akhirnya dicoret dari TC Timnas Indonesia U-19 virtual selama November ini.
Baca: Keluarga dan Pihak Barito Putera Sudah Bertemu, Sinyal Bagus Kahfi Gabung FC Utrecht Semakin Kuat
Bagi Serdy Fano, hal ini merupakan pertanda sangat buruk mengingat dirinya sudah dua kali dicoret akibat tindakan indisipliner dan peluangnya kembali ke Timnas Indonesia U-19 tentu semakin pudar di masa depan.
Sementara itu, tindakan tegas nan keras dari pelatih Shin Tae-yong idukung penuh oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Mochamad Iriawan menegaskan bahwa tak ada tempat untuk para pemain yang suka melanggar aturan ataupun indisipliner di timnas U-19 Indonesia.
"Tidak ada tempat di timnas U-19 Indonesia bagi pemain yang melakukan Indisipliner," ujar Iriawan.
Bahkan dengan sikap yang ditunjukan Shin Tae-yong tersebut diharapkan para pemain bisa lebih serius.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut juga menegaskan bahwa sebagai pemain harus serius menjalani kegiatan di timnas U-19 Indonesia.
Hal itu karena kegiatan skuad Garuda Nusantara dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Tentu saja hal itu tanggung jawab besar untuk para pemain.
"Uang yang digunakan ini dari rakyat. Jadi seluruh pemain harus serius. Jangan main-main. Kalau main-main pasti dicoret, contohnya yang menimpa dua pemain tersebut," tuturnya.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri juga setuju apabila pemain memang harus disiplin.
Menurutnya dengan disiplin akan menjadi kunci sukses untuk bisa membangun sebuat tim.
"Dengan disiplin yang kuat, untuk menuju prestasi akan lebih mudah ketimbang pemain yang suka indisipliner," ucap Indra Sjafri.
Shin Tae-yong sendiri dikenal sebagai pelatih yang keras dan disiplin.
Di awal-awal penunjukkan sebagai pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong langsung mengomentari persoalan fisik terkait kebugaran dan buruknya stamina pemain Indonesia.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu pun secara terang-terangan mengkritik para pemain Timnas Indonesia yang tidak disiplin dalam menjaga pola makan.
Namun, tak hanya sampai disitu.
Terbaru, Shin Tae-yong menunjukkan sisi profesionalitas sejati terkait kedisiplinan di Timnas Indonesia.
Baca: Serdy Fano
Baca: Yudha Febrian
Diketahui, Shin Tae-yong mencoret dua pemain sebelum Timnas Indonesia U-18 berangkat ke Kroasia untuk melanjutkan pemusatan latihan (TC).
Kedua pemain timnas U-19 Indonesia yang ditendang yakni Serdy Ephyfano (Bhayangkara FC) dan Ahmad Afhridzal (Vamos Indonesia).
Serdy dan Rizal dicoret oleh Shin Tae-yong karena terlambat ikut berlatih bersama timnas U-19 Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2020).
Mengapa kedua pemain ini dicoret dan tidak ikut ke Kroasia, meski segala administrasi sudah siap membawa keduanya pergi ke Kroasia?
Mengutip dari pemberitaan Bolasport.com, ternyata Serdy dan Afhridzal masih tertidur pulas disaat para pemain timnas U-19 Indonesia sudah mulai bersiap berangkat ke Stadion Madya.
Serdy dan Rizal pun langsung menyusul rekan-rekannya itu, tetapi terlambat 10 menit.
Keduanya dikabarkan langsung meminta maaf ke Shin Tae-yong karena terlambat akibat telat bangun.
Pelatih asal Korea Selatan itu memutuskan langsung mencoret kedua pemain tersebut dan tidak dibawa ke Kroasia walaupun PSSI sudah menyediakan tiket serta membuatkan visa.
Terkait dengan pemulangan pemain indisipliner, PSSI senada dengan Shin Tae-yong.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bahkan telah mempersilahkan untuk Shin Tae-yong mencari penggantinya
Bahkan PSSI pun saat ini sudah menyiapkan tiket pesawat dan visa untuk calon pemain timnas U-19 Indonesia pengganti Serdy dan Afhridzal.
"Ya nanti kami persilahkan yang bersangkutan (pelatih) untuk mencari pemain yang bisa dipanggil ke timnas U-19 Indonesia."
"Tiket sudah kami siapkan visa juga sudah disiapkan tetapi demi kemajuan tim saya persilahkan Shin Tae-yong untuk melakukan itu (pemanggilan)," ucapnya kepada wartawan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2020).