Adapun vaksin tersebut akan disebarkan ke 13.000 lokasi di seluruh Spanyol.
Sebagaimana diwartakan Associated Press, Senin (23/11), Sánchez mengatakan "sebagian besar penduduk yang rentan" mulai disuntik vaksin pada paruh pertama tahun depan.
Sementara ia akan mengumumkan rinciannya pada Selasa (24/11).
Seperti diketahui, tingkat infeksi virus corona di Spanyol mulai menurun.
Baca: Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Positif Covid-19, Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Baca: Info BMKG - Prakiraan Cuaca Selasa 24 November 2020: Waspada Hujan Lebat di Tanjung Pinang & Mamuju
Angka infeksi kumulatif dalam 14 hari yang dihitung per 100.000 penduduk, telah turun di bawah 400 kasus.
Kabar baik ini menyusul banyaknya tes Covid-19 warga yang menunjukkan hasil negatif.
Otoritas setempat mewajibkan pendatang yang tiba baik melalui udara atau laut untuk melakukan tes.
Kebijakan itu berlaku bagi semua warga asing dari 65 negara, termasuk sebagian besar Uni Eropa.
Sementara itu, wilayah Catalonia pada Senin (23/11) melonggarkan kebijakan pembatasan sosial.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 23 November 1992: IBM Simon, Smartphone Pertama di Dunia, Diperlihatkan
Baca: Millen Cyrus Ditangkap karena Narkoba, Ditahan di Sel Laki-laki Sesuai Kartu Identitas
Adapun kebijakan itu dilakukan di sejumlah bar dan restoran serta kegiatan budaya yang telah diperkenalkan sejak pertengahan Oktober.
Meski pemberlakukan jam malam, yakni jam 10 malam hingga 6 pagi masih berlaku di Catalonia, pengunjung mulai bergeliat mengakses ruang publik.
Seperti ruang bar dan restoran yang telah diakses hingga 30 persen pengunjung.
Kemudian aneka ruang publik yang berada di luar ruangan telah diakses sebanyak 50 persen pengunjung.
Perkembangan virus corona di Prancis, sejumlah otoritas memerintahkan untuk memusnakhkan semua cerpelai atau mink setelah hasil analisa menunjukkan mutasi Covid-19 beredar di antara hewan mamalia tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (22/11), Pemerintah Prancis mengatakan telah memusnahkan 1000 ekor cerpelai di wilayahnya.
Prancis turut memusnakhkan produk yang terkait mamalia tersebut sertalokasi peternakan yang terletak di barat Kota Paris. Negara ini memiliki empat peternakan cerpelai di wilayahnya.
Langkah ini dilakukan menyusul perkembangan virus di peternakan cerpelai di Denmark dan negara lain termasuk Belanda, Swedia, dan Yunani.
Di Denmark, mutasi virus ditemukan pada sejumlah orang yang berkontak dengan cerpelai, menurut pemerintah yang melakukan pemusnahan semua 15 juta ekor cerpelai.
Baca: Maraknya Pelanggaran Tak Pakai Masker, 2.665 Warga Positif Covid-19 dalam Sehari di Pakistan
Baca: Pembatasan Sosial Baru di Italia: Warga Dilarang Makan di Kafe dan Resto di Wilayah Khusus