ASN (22) dipukuli oleh anggota geng motor setelah dirinya diduga menodongkan pistol ke beberapa pengemudi lain.
Peristiwa pengeroyokan pengemudi mobil ASR (22) oleh ratusan anggota geng motor di Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Makassar, Jumat (13/11/2020) lalu hingga kini masih menjadi polemik.
Tak banyak yang menyebut akar perkara pengeroyokan tersebut bermula ketika si pengemudi menodongkan senjata kepada pengendara motor yang ada di jalan.
Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik yang tersebar di beberapa grup WhatsApp, terlihat penggemudi mobil Hinda Brio sejenak melambatkan mobilnya ketika berada di Jalan Veteran Selatan.
Tak lama kemudian dia mengeluarkan tangannya di jendela mobil sebelah kiri dan menodongkan senjatanya di beberapa orang yang berada di sisi sebelah kiri jalan.
Orang-orang tersebut pun berhamburan.
Namun pengemudi motor yang berada di depan dan belakangnya tetap memburunya.
Baca: Aniaya Suami hingga Berdarah, Wanita di Prabumulih Ini Malah Lapor Polisi Ada Pengeroyokan
Baca: Puluhan Rombongan Pengantar Jenazah Aniaya Sopir dan Rusak Truk, Dipicu karena Tak Diberi Jalan
Sang pengemudi yang diburu tetap mengeluarkan senjatanya.
Mengenai peristiwa simpang siur tersebut, Kanit Reskrim Polsek Rappocini Iptu Nurtjahyana mengatakan, peristiwa korban mengeluarkan senjata itu bermula ketika dihalangi oleh pengemudi motor yang menutup jalan usai menonto balap liar.
Orang-orang yang berada di pinggir jalan, kata Nurtjahyana, juga bagian dari anggota kelompok motor yang menutup jalan.
Korban awalnya klakson dengan suara mobil yang keras untuk dibukakan jalan.
Namun usaha itu sia-sia sehingga ASR mengeluarkan air soft gun yang dibawanya hanya untuk menakut-nakuti anggota geng motor agar jalan dibuka.
"Awalnya kan untuk nakut-nakutin. Tapi begitu ada yang tahu itu air soft gun mereka akhirnya tambah beringas dan melempar (mobil korban)," kata Nurtjahyana, Selasa (17/11/2020).
Nurtjahyana mengatakan bahwa pengendara mobil memang awalnya sengaja melambatkan mobilnya karena saat hendak melintas jalan dipenuhi orang.
Namun karena emosi tak dibukakan jalan, air soft gun pun dikeluarkan.
Namun, kata Nurtjahyana, air soft gun tersebut kini raib bersama ponsel korban lantaran berada di dashboard mobil saat ratusan pengendara motor menganiaya dan merusak mobilnya.
"Sampai sekarang air soft gunnya itu kan tidak kita temukan. Sempat diambil mungkin sama perusak itu karena pada saat itu dia taruh dan dasboard saat menyelamatkan diri ke polsek," ujar Nurtjahyana.
Baca: Viral Video Anggota TNI Dikeroyok Beberapa Pengemudi Moge, Begini Kronologi Lengkapnya
Baca: Berawal dari Utang Piutang, Ratusan Orang Geruduk Kampung di Klaten, Ngamuk & Keroyok Warga Sekitar
Nurtjahyana menambahkan, pihaknya kini hanya memproses pengrusakan dan penganiayaan yang dilakukan anggota geng motor terhadap korban.
Terkait dengan senjata yang dimiliki korban dan aksinya menodongkan air soft gun kepada pihak yang dirugikan belum ada laporan.
"Sampai sekarang tidak ada juga laporan dari warga atau pengendara itu apakah ada yang kena dari air soft gun itu atau ada yang merasa keberatan karena ditodong juga itu tidak ada laporan," ujar Nurtjahyana.