6 Uang Nasabah Diduga Ditilap Mantan Kepala Cabang hingga Rp3 Miliar, Pihak Bank Enggan Berkomentar

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi uang

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Uang enam orang nasabah bank swasta diduga ditilap oleh wanita yang menjadi mantan kepala cabang pembantu bank swasta di Kota Malang.

Bahkan mantan kepala cabang pembantu berinisial YA ini menilap uang hingga Rp3 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Djoko Tjandra, selaku Kepala Kantor Cabang Bank Mega Area Malang, enggan memberi komentar tentang masalah dugaan penggelapan uang itu.

"Lebih baik datang saja ke kantor kami besok," ujar Djoko.

Dikutip Tribunnewswiki dari Surya Malang, YA dianggap wanita yang tidak pernah bermasalah di mata.

Maliki, kuasa hukum korban mengatakan, jika YA memberikan pelayanan yang baik pada korbannya, Minggu (15/11/2020).

Baca: Komplotan Pembobol ATM BRI di Padang Gondol Uang Rp250 Juta Kabur Bersama Pakai Mini Bus

Baca: Pembobol Mesin ATM Berhasil Gondol Uang Rp196 Juta, Polisi: Gambar CCTV Tidak Bagus dan Samar-samar

"YA selalu dapat memberi pelayanan terbaik kepada korban. Namun sejak pindah dari Bank Mega di Dinoyo ke Bank Mega di Jalan Kyai Tamin, YA mulai bermasalah," ujar Maliki.

Korban dan YA, ujar Maliki, punya hubungan yang akrab.

"Enam korban itu sudah kenal akrab betul dengan YA," tutup Maliki.

ILUSTRASI Uang (Tribunnews)

TERPISAH, Pegawai BRI Korupsi Uang 11 Nasabahnya, Aksi Mulus Berhasil Kantongi Rp2,1 Miliar di Rekeningnya

RS, seorang pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) dipecat atas ulah yang dibuatnya.

Diketahui adalah RS (32) dituduh telah melakukan korupsi uang milik 11 nasabah BRI.

RS merupakan pegawai BRI Cabang Dolopo-Madiun.

Bahkan kerugian negara akibat ulah pegawai BRI ini mencapai Rp 2,1 miliar.

Uang korupsi tersebut diakui RS pada penyidik digunakan untuk bermain judi bola online.

Sebagai informasi, RS menjalani proses hukum di Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun.

“Kasus ini penyelidikannya cukup lama dan perhitungan kerugian sudah keluar. Selain itu saksi-saksi sudah banyak diperiksa. Setelah diperiksa sebagai tersangka, RS langsung kami tahan,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun Agung Mardiwibowo, Senin (21/9/2020).

Pemecatan RS

Budi Santoso selaku Pimpinan BRI cabang Madiun telah mengkonfirmasi pemecatan RS, Rabu (23/9/2020).

“Bank BRI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai sanksi kepada oknum pekerja (tersangka RS) yang terlibat dalam kasus tersebut,” ungkap Budi.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer