Ratusan Pasukan Rahasia Amerika Serikat Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Washington Post, Sabtu (14/11) menyebut setidaknya 130 agen rahasia positif corona., FOTO: Pasukan Rahasia AS mengamankan kandidat Partai Demokrat, Joe Biden pada Juni 2020

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Puluhan pasukan rahasia alias secret service Amerika Serikat dilaporkan terjangkit Covid-19.

Laporan Washington Post, Sabtu (14/11) menyebut setidaknya 130 agen rahasia positif corona.

Dikonfirmasi juga oleh media ABC News, sebagian besar pasukan menjalani karantina/isolasi mandiri.

Sementara anggota lain masih ada kemungkinan ikut tertular dan sedang menunggu hasil tes.

Mereka yang terjangkit berasal dari unit non-seragam, yang bekerja untuk komisi pemilihan.

Baca: Permintaan Meningkat saat Pandemi, Perusahaan Boneka Seks Produksi Jenis Baru Mirip Drakula

ILUSTRASI - ST. PAUL, MN - 30 OKTOBER: Seorang pasukan Rahasia AS berdiri menonton saat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara selama rapat umum kampanye di Minnesota State Fairgrounds pada 30 Oktober 2020 di St.Paul, Minnesota. Biden berkampanye di Iowa, Wisconsin dan Minnesota pada hari Jumat. Drew Angerer / Getty Images / AFP (Drew Angerer / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Baca: Longgarkan Pembatasan, Selandia Baru Buka Kembali Pusat Kota Auckland

Pasukan rahasia yang positif Covid-19 berbeda dan terpisah dari pasukan rahasia yang melindungi presiden dan atau presiden terpilih.

Seorang pejabat kesehatan mengatakan bahwa semua pasukan rahasia yang bertugas untuk mengamankan perhitungan dan jalannya pemilu AS sedang dites Covid-19.

Pakar Kesehatan Biden Menolak Lockdown

Dua pakar kesehatan presiden terpilih-Joe Biden memberikan saran untuk tidak melakukan lockdown nasional di Amerika Serikat dalam rangka menghentikan penyebaran kasus virus corona.

Celine Gounder mengatakan kepada CNBC pada hari Jumat (13/11), bahwa mereka mendukung kebijakan yang menarget bisnis, seperti menutup bar, pusat kebugaran dan restoran.

"Kesepakatan yang kita butuhkan adalah dengan memakai pendekatan yang lebih menyesuaikan kondisi," kata Celine.

"Kami telah belajar banyak sejak musim semi, dan kami dapat merencanakan menurut geografis, dan kami juga memahami beberapa tempat yang kami tutup." tambahnya.

Vivek Murthy, yang membantu memimpin satuan tugas virus corona untuk Joe Biden, pun setuju.

Baca: Permintaan Meningkat saat Pandemi, Perusahaan Boneka Seks Produksi Jenis Baru Mirip Drakula

FOTO: Kemenangan Joe Biden menjadi headline berita di sejumlah surat kabar di Eropa (Kolase Foto Twitter)

Baca: Setelah Beberapa Hari, China Akhirnya Ucapkan Selamat untuk Joe Biden

"Kita harus lebih tepat sasaran. Jika kita tidak melakukan itu, nanti orang-orang akan menjadi susah payah, sekolah tidak akan terbuka untuk anak-anak dan ekonomi akan terpukul lebih keras. " kata Vivek.

Sebagai informasi, kasus Covid-19 di AS mencapai rekor terbaru pada Kamis (12/11) yakni mencapai 153.496 infeksi menurut Universitas Johns Hopkins, serta 919 kematian.

Kasus harian telah mencapai 100.000 selama 10 hari terakhir dan lebih dari 67.000 orang saat ini di rumah sakit.

Penunjukan Kepala Staf Untuk Atasi Covid di AS

Sebagaimana diwartakan TribunnewsWiki sebelumnya, Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden menunjuk pejabat tinggi Partai Demokrat, Ron Klain sebagai Kepala Staf dan Asisten Presiden, Rabu (11/11).

Ron Klain merupakan satu di antara orang kepercayaan terdekat Joe Biden.

Diketahui Klain pertama kali bekerja untuk Partai Demokrat pada 1989 sebagai Senator.

Klain merupakan sosok yang sempat mengurusi masalah krisis wabah Ebola pada era Presiden Barack Obama tahun 2014, di mana Biden menjadi Wakil Presiden.

Penunjukan ini mendapat kritik dari otoritas sebelumnya di bawah pemerintahan Trump.

Baca: Cegah Penyakit Mengerikan, Ini 5 Manfaat Kesehatan Kunyah Kencur Mentah Tiap Hari

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara pada acara pemungutan suara di Gereja Baptis Sharon pada 1 November 2020 di Philadelphia, Pennsylvania. Biden berkampanye di Philadelphia pada hari Minggu, di negara bagian medan pertempuran utama Pennsylvania yang dimenangkan oleh Presiden Donald Trump pada tahun 2016. (Drew Angerer / Getty Images / AFP)

Baca: Rombongan Kendaraan RI 10 Lawan Arus dan Tak Mau Mengalah, Warga yang Protes Dimarahi 

Klain diharapkan menjadi tokoh penting untuk membantu Biden menanggulangi wabah Covid-19.

"Ron sangat berharga bagi saya selama bertahun-tahun kami kerja bersama.

Termasuk saat kami menyelamatkan ekonomi Amerika dari salah satu kemerosotan terburuk pada 2009 dan mengatasi kondisi darurat kesehatan yang menakutkan pada 2014," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Kamis (12/11).

Update Pilpres AS

Kandidat Partai Demokrat Joe Biden mengalahkan Donald Trump di negara bagian Arizona.

Adalah Edison Research yang memproyeksikan kemenangan Biden atas Trump, Kamis (12/11), meski sudah banyak diproyeksikan media lain sebelumnya.

Kemenangan Biden di Arizona menambah 11 poin electoral college yang sebelumnya 279 + 11 = 290, dilansir Reuters dan BBC, Jumat (13/11).

Angka 290 sebelumnya sudah diproyeksikan sejumlah media lain seperti Associated Press, Fox News dan lainnya.

Terlepas dari perbedaan pemberitaan media, Joe Biden dipastikan akan menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46.

Baca: Beri Ucapan ke Joe Biden, Paus Fransiskus: Selamat dan Semoga Berkah

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara sambil diapit oleh calon wakil presiden, Senator Kamala Harris (D-CA), di teater The Queen pada 05 November 2020 di Wilmington, Delaware. Biden menghadiri pertemuan internal dengan staf karena pemungutan suara masih dihitung dalam persaingan ketat melawan Presiden AS Donald Trump yang masih terlalu dekat untuk dipanggil. (Drew Angerer / Getty Images / AFP) (Drew Angerer / Getty Images / AFP)

Baca: Sinopis USS Indianapolis, Awak Kapal PD II Berjuang Hidup & Mati di Tengah Laut, Hari Ini di TransTV

Sementara Kamala Harris mencetak sejarah dengan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS.

Donald Trump masih belum mau mengakui kekalahannya meski Biden telah melampaui angka 270 electoral college, angka minimal yang dibutuhkan untuk menang.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer