Meskipun Donald Trump dan tim kampanye masih akan mengajukan tuntutan hukum, seruan kemenangan Biden menggema di berbagai belahan dunia.
Sejumlah pimpinan negara dan organisasi mengucapkan selamat atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris.
Satu di antaranya adalah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.
Zelenskiy mengucapkan selamat dengan menyebut akun @JoeBiden dan @KamalaHarris.
Menjabat sejak Mei 2019, Zelenskiy mengaku optimis Ukraina mampu membahas kemitraan strategis bersama Amerika Serikat di bawah pemerintahan Biden.
Baca: PM Pakistan Minta Pemerintahan Joe Biden Atasi Masalah Suaka Pajak Para Pemimpin Korup
Mantan aktor sekaligus komedian ini mengharapkan di bawah pemerintahan Biden dapat terjalin kolaborasi di sejumlah bidang.
Ia menyoroti beberapa aspek seperti: keamanan, perdagangan, investasi, demokrasi dan perang melawan korupsi.
Zelenskiy menyebut ke depan di bawah pemerintahan Biden, hubungan bilateral Ukraina-AS akan menjadi lebih kuat.
Berdasarkan perhitungan, kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dipastikan memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Ia mengantongi 290 suara pemilihan sementara Trump masih tertinggal di angka 214.
Baca: Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen Ajak Pemerintah Joe Biden Kerjasama Atasi Perubahan Iklim
Baca: Seorang Imam Umat Muslim di Prancis Dapat Ancaman Pembunuhan, Minta Perlindungan ke Emmanuel Macron
Namun berbeda dari sejumlah media lain di mana Biden masih berada di angka 279.
Kemenangan Biden secara lugas diberitakan sejumlah media besar AS termasuk, BBC, Associated Press, NBC, CBS, dan CNN.
Beberapa pimpinan negara juga terlihat mengucapkan selamat kepada Joe Biden seperti PM Inggris, Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Kanada Justin Trudeau, dan masih banyak lainnya.
Sementara sejumlah media-media lokal di negara-negara lain juga menjadikan kemenangan Biden sebagai headline utama berita.
Baca: Pakar Sebut Debat Gibran-Teguh Melawan Bagyo-FX Suparjo seperti Bumi dan Langit
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 8 November: Wilhelm Conrad Rontgen Menemukan Sinar X, Bagaimana Kisahnya?
Terdapat perbedaan perhitungan di antara media-media antara angka 290 dan 279 bagi Joe Biden.
Sebelumnya Biden memeroleh angka 264 (proyeksi Associated Press (AP), Foxnews, dan Guardian). Angka 264 ini adalah tambahan 253 Biden sebelumnya dengan hasil di Arizona (+11).
AP telah memproyeksikan Arizona bakal dimenangkan Biden.
Oleh AP, Pada Sabtu malam, (8/11), Biden menambah perolehan angka electoral college dari Pennsylvania (+20), dan Nevada (+6).
Baca: Kamala Harris Ukir Dua Sejarah: Wanita Pertama dan Wanita Kulit Berwarna Pertama Jadi Wapres AS
Baca: Ditanya soal Gorden di Dalam Video Syur Mirip Dirinya, Gisel Hanya Tersenyum Kecut
Bagaimana dengan Georgia dan North Carolina (menurut AP)?
Di Georgia, AP mewartakan bahwa selisih Biden dan Trump masih terpaut kecil, sehingga sulit untuk memastikan siapa yang bakal unggul meski suara sudah masuk 99%. Beberapa saat lagi akan diumumkan hasil suara di Georgia.
Sementara di North Carolina, AP mewartakan bahwa Trump masih memimpin di negara bagian tersebut.
Sejumlah media (seperti BBC, Telegraph) ikut memberitakan kemenangan Biden, tetapi dengan angka yang berbeda, yakni 279.
Baca: Bansos Tunai Rp200.000 Dilanjutkan hingga 2021, Berikut Cara Mengecek Penerimanya
Baca: BMKG - Prakiraan Cuaca Minggu 8 November 2020: Pontianak Hujan, Awas Hujan Petir di 4 Wilayah Ini
Perhitungannya adalah: Angka electoral votes Biden sebelumnya yakni 253, ditambah Pennsylvania (+20), dan Nevada (+6).
Angka ini diluar dari perhitungan di Arizona yang oleh BBC, Biden masih memimpin, tetapi belum diproyeksikan menang.
Terlepas dari perbedaan pemberitaan media, Joe Biden dipastikan akan menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46.
Sementara Kamala Harris mencetak sejarah dengan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS.