Sang murid yang stres karena paksaan gurunya itu nyaris melakukan hal mengerikan.
Fay Mcrobbie, nama guru ini, saat ini berusia 32 tahun, dari Oxfordshire, mengaku telah berhubungan tidak senonoh dengan seorang remaja yang merupakan muridnya sendiri.
Belakangan terungkap bahwa siswa tersebut menjadi stres dan ingin memotong alat vitalnya sendiri.
Dalam kesaksiannya di pengadilan, siswa tersebut mengatakan mempertimbangkan memutilasi alat vitalnya agar ibu guru Fay tidak menginginkannya lagi.
Dikutip dari Daily Star, Senin (9/11/2020), pengadilan menghukum ibu guru dengan vonis dua tahun penjara.
Baca: Guru Ini Nekat Berbuat Tak Senonoh dengan Siswanya Padahal Ibu sang Siswa Tidur di Sampingnya
Dilaporkan, dalam pengadilan, terungkap bahwa murid laki-laki berusia 15 tahun itu begitu terpukul oleh tuntutan seksual Fay Mcrobbie yang saat itu berusia 25 tahun.
Kisah perilaku amoral guru Fay bermula saat ia mengajar di kelas seni bela diri di sebuah sekolah di Oxfordshire, Inggris.
Fay, entah mengapa, tertarik secara seksual kepada salah seorang murid di kelas bela dirinya.
Ia mulai mendekati dan menjalin hubungan intens dengan muridnya itu.
Baca: Guru Ngaji di Palembang Nekat Cabuli Muridnya, Pelaku Dihajar Keluarga Korban dan Diseret ke Polisi
Terungkap di pengadilan, beberapa kali Fay melakukan ciuman orang dewasa kepada muridnya itu.
Di bawah tekanan sebagai guru, siswa ini mengatakan tak berkutik dan menuruti kemauan guru Fay.
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa Fay mulai merencanakan untuk bisa berhubungan secara seksual dengan siswanya itu.
Di sisi lain, korban, yang saat ini berusia awal 20-an, saat memberi kesaksian mengakui bahwa ia awalnya sebenarnya menganggap ibu gurunya sebagai kekasihnya.
Namun, perilaku pengontrolan guru Fay terhadap dirinya sangat mempengaruhi mentalnya.
"Fay mengandalkan saya secara emosional, saya merasa bertanggung jawab atas perasaannya," katanya.
Baca: Guru Ini Akui Berhubungan Seks dengan 2 Siswanya di Mobil dan di Rumah
"Hubungan kami semakin memburuk. Pertengkaran semakin sering dan alasan semakin konyol setiap kali. Saya menjadi sangat tertekan karena saya tidak dapat berbicara dengan siapa pun. Fay adalah satu-satunya teman saya," katanya di pengadilan.
Ketika siswa ini tamat dan ingin kuliah di perguruan tinggi, ia memberi alasan kepada ibu guru Fay bahwa ia sudah punya pacar baru yang sepantaran dengan dirinya.
Reaksi tak terduga muncul dalam diri guru Fay.
"Ketika saya mengatakan padanya (hubungan) sudah berakhir dan saya punya pacar baru seusia saya, dia terlihat putus asa dan mengancam bunuh diri," kata siswa itu.