Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB pun akhirnya turun tangan.
Kadinkes KBB Hernawan menuturkan, pihaknya akan turut serta membantu permasalahan tunggakan gaji tenaga medis dan karyawan RSUD Cikalong Wetan.
Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan rumah sakit terkait pemberian gaji yang telat tersebut.
Pasalnya, ia menilai gaji tenaga medis dan karyawan adalah hal yang penting dan harus dibayarkan secepatnya.
"Minggu ini kami berencana bertemu dengan pihak RSUD Cikalong Wetan, pengennya kami ingin membayar secepatnya. Karena ini masalah kebutuhan, " ujar Hernawan melalui sambungan telepon.
Hernawan menjelaskan meskipun RSUD Cikalong Wetan sudah transisi dari Non BLUD menjadi BLUD jadi semua pengelolaan dilakukan mandiri, namun ada beberapa sebagian masih dapat bantuan pemerintah daerah.
Baca: Tenaga Medis di Tulungagung Meninggal karena Covid-19, Pernah Sembuh, tetapi Terinfeksi Lagi
Baca: Nekat Lumuri 3 Tenaga Medis dengan Kotoran Manusia, Istri Pasien Covid-19 di Surabaya Jadi Tersangka
Sementara itu, Dirut RSUD Cikalong Wetan Ridwan Abdullah Putra menjelaskan pihaknya juga berencana akan membayarkan gaji kepada karyawan tenaga medis dalam waktu dekat ini.
Tunggakan gaji tersebut disebabkan karena anggaran rumah sakit yang belum memadai.
Namun, dirinya akan berupaya untuk tetap membayarkan tunggakan gaji 4 bulan untuk tenaga medis dan staff.
"Ya memang anggarannya belum ada, ya sedang kita progres dalam perubahan ini, ya mungkin dalam waktu dekat ini kita bayarkan dari anggaran yang ada, " ujar Ridwan.
Kota Cimahi termasuk daerah terbaik penanganan Covid-19 di Jawa Barat, bersama empat kota lainnya.
Keempat kota lain adalah Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Bandung,dan Kota Cirebon.
Data per Senin (2/11/2020), jumlah kasus konfirmasi Aktif sebanyak 104 (17.96%), pasien yang sembuh meningkat jadi 457 (78.93%). Sementara pasien yang meninggal dunia tetap 18 orang (3.11%). Total keseluruhan kasus adalah 579.
Dua hari sebelumnya, Sabtu (31/10/2020) menunjukkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Cimahi sebanyak 566 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 105 terkonfirmasi aktif, 443 orang sembuh, dan 18 orang meninggal dunia.
Hal itu terungkap dalam rapat Komite Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, DPRD Jabar dan perwakilan dari Kejati Jabar, di Mapolda Jabar, Senin (2/11/2020).
Pemprov Jabar memberikan rapor penanganan COVID-19 ke sejumlah daerah.
Baca: Jokowi Ingatkan Jajarannya, Minta Penanganan Covid-19 Sektor Kesehatan dan Ekonomi Seimbang
Baca: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Lebanon Perpanjang Kebijakan Jam Malam
Ada lima daerah teratas yang dianggap terbaik dalam penanganan COVID-19.
Kelima daerah tersebut yakni Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kota Cirebon