Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Robert Tappan Morris, seorang mahasiswa pascasarjana Cornell University, melepaskan sebuah worm yang dikenal sebagai Morris Worm pada 2 November 1988.
Morris Worm, salah satu worm komputer pertama di dunia, menginfeksi komputer yang menggunakan sistem operasi Unix.
Disebarkan dari sebuah komputer di Massachusetts Institute of Techonology (MIT), Morris Worm menginfeksi 6.000 dari 60.000 komputer yang terhubung dengan internet.
Robert Tappan Morris kemudian diadili dan dipidana selama tiga tahun. Morris worm sering juga disebut sebagao “Worm Besar” karena efeknya yang sangat merusak di internet pada waktu itu.[1]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Spruce Goose Terbang Perdana dan Terakhir, Pesawat Terbesar pada Masanya
Sekilas worm
Worm adalah sebuah malware yang bisa menggandakan dan menyebarkan dirinya sendiri dari komputer ke komputer.
Sebuah worm dapat menggandakan dirinya tanpa adanya interaksi manusia di komputer.
Selain itu, worm juga tidak perlu menyisipkan dirinya ke dalam sebuah program agar dapat membuat kerusakan.
Worm dapat ditularkan melalui kerentanan (vulnerabilities) perangkat lunak. Worm juga bisa datang melalui lampiran di surel atau pun di percakapan instan.
Ketika sudah terpasang, worm tersebut akan bekerja dan menginfeksi mesin tanpa sepengetahuan penggunanya.
Worm dapat mengubah dan menghapus berkas, bahkan mereka dapat memasang perangkat lunak berbahaya lainnya di komputer.
Biasanya, worm hanya diberi tugas menggandakan dirinya sendiri seterusnya.
Hal ini akan menghabiskan sumber daya komputer, seperti kapasitas penyimpanan atau bandwith.
Namun, worm juga dapat mencuri data, memasang pintu belakang, dan mengizinkan peretas agar dapat mengendalikan komputer.[2]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 1 November 1512: Mahakarya Michelangelo di Kapel Sistina Diperlihatkan
Kemunculan Morris Worm
Pada 2 November 1988, sekitar pukul 20.30, sebuah program yang cerdas dan merusak dilepaskan ke internet dari sebuah komputer di MIT.
Worm ini dengan cepat menggandakan diri dan menyebarkan dirinya hingga komputer-komputer tumbang.
Dalam waktu 24 jam, sekitar 6.000 dari 60.000 komputer yang terhubung Internet, telah diinfeksi.
Worm ini menginfeksi berbagai kampus terkemuka dan lembaga penelitian, di antaranya Harvard, Princeton, Stanford, Johns Hopkins, NASA, dan Lawrence Livermore National Laboratory.
Target worm ini adalah komputer-komputer yang menggunakan sistem operasi Unix tertentu. Namun, Worm ini menyebar luas karena memiliki multiple vectors of attack.
Worm tersebut memanfaatkan sebuah pintu belakang di sistem surel Internet dan sebuah celah keamanan yang mengidentifikasi pengguna jaringan.
Worm ini juga didesain agar tetap tidak terlihat. Meskipun tidak merusak berkas, worm ini memperlambat komputer di universitas dan institusi militer.
Kiriman surel terlambat selama beberapa hari. Komunitas yang berkecimpung di dunia jaringan mulai belajar memahami cara kerja worm ini, termasuk cara untuk menghilangkannya.
Beberapa institusi menghapus sistemnya, yang lainnya memutus sambungan komputernya selama seminggu. Kerugian diperkirakan mencapai jutaan dollar.[3]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 1 November 1952: Amerika Serikat Meledakkan Bom Hidrogen Pertama di Dunia
Robert Morris ditangkap
Pencipa worm ini akhirnya berhasil diketahui, yakni Robert Tappan Morris, seorang mahasiswa pascasarjana Cornell University.
Morris adalah ilmuwan komputer lulusan Harvard. Ayahnya adalah salah satu inovator di Bell Labs.
FBI kemudian melakukan investigasi dan mengkonfirmasi bahwa Morris adalah orang di balik serangan ini.
Morris kemudian diadili dan dinyatakan bersalah karena melanggar United States Code: Title 18 (18 U.S.C. § 1030) tentang Computer Fraud and Abuse Act.
Dia dijatuhi pidana percobaan selama tiga tahun, pelayanan masyarakat selama 400 jam, dan denda $10.050 ditambah biaya pengawasannya.
Morris worm sering juga disebut sebagai “Worm Besar” karena efeknya yang sangat merusak di internet pada waktu itu.[4]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 30 Oktober: Jembatan Bosporus Resmi Dibuka, Menghubungkan Asia dan Eropa