Hanya Garang di Liga Champions, Manchester United Berpotensi Alami Musim Terburuk di Liga Inggris

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi Scott McTominay, Harry Maguire (tengah) dan Fred (kanan) setelah Tottenham mencetak gol kelima ke gawang Manchester United dalam pertandingan Liga Inggris di Old Trafford pada 4 Oktober 2020.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Musim 2020-21 dimulai dengan cara yang aneh bagi Manchester United.

Performa Manchester United terutama di dua kompetisi besar, Liga Champions dan Liga Inggris terlihat bak langit dan bumi.

Di Liga Champions, Manchester United begitu tampil perkasa di dua laga awal.

Buktinya? Manchester United menghabisi dua klub hebat sekaligus beruntun di dua matchday awal Grup H, Liga Champions 2020-21.

Bertandang ke markas finalis Liga Champions musim lalu, Paris Saint-Germain (PSG), Manchester United menang dengan skor 1-2, pada laga pertama Grup H, Rabu (21/10/2020).

Selanjutnya, menjamu semifinalis Liga Champions musim lalu, RB Leipzig di Old Trafford pada Kamis (29/10/2020), pasukan Ole Gunnar Solskjaer dengan gagah perkasa membantai lawannya 5-0 tanpa balas.

Klub berjuluk Setan Merah itu pun memuncaki klasemen Grup H, Liga Champions 2020-21 dengan raihan 6 poin dari dua laga.

Performa Marcus Rashford cs di ajang dengan format turnamen begitu menggigit dan itu terjadi di dua laga awal Liga Champions 2020-21 musim ini.

Meski begitu, di Liga Inggris, Manchester United justru bermain seperti 'ayam sayur'.

Dari 6 laga dilakoni, mereka baru menang dua kali, sekali imbang dan tiga kali kalah.

Baca: Usia 39, Zlatan Ibrahimovic Tetap Rajin Cetak Gol: AC Milan 24 Laga Tanpa Kalah & Cetak Banyak Rekor

Manchester United pun terdampar di posisi 15 klasemen sementara Liga Inggris, Senin (2/11/2020) dengan koleksi 7 poin.

Kalau performa seperti saat ini tidak kunjung mengalami perbaikan, Manchester United berpotensi menyelesaikan Liga Inggris musim 2020-2021 dengan rentang koleksi hanya 44-45 poin. 

Terbaru, anak buah Ole Gunnar Solskjaer mengalami kekalahan 0-1 dari Arsenal di Old Trafford pada Minggu (1/11/2020), Manchester United baru mengumpulkan 7 poin dari 6 laga pertama.

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer (tengah) berbicara dengan gelandang Bruno Fernandes pada pertandingan Liga Inggris antara Manchester United dan Tottenham Hotspur di Old Trafford, pada 4 Oktober 2020. (AFP)

Sebelum dikalahkan Arsenal, hasil-hasil Manchester United adalah: vs Crystal Palace 1-3, Brighton & Hove Albion 3-2, Tottenham Hotspur 1-6, Newcastle United 4-1, dan Chelsea 0-0.

Mengutip laman Bolasport.com berjudul Kalau Manchester United Terus Seperti Ini, Tidak Akan Degradasi, Cuma Aib Besar, sejauh ini Manchester United hanya memperoleh rata-rata 1,16 poin per pertandingan di Liga Inggris.

Kalau performa itu tak membaik sampai akhir musim, pasukan Ole Gunnar Solskjaer bakal menyelesaikan kompetisi dengan koleksi 44-45 poin.

Koleksi 44-45 poin sudah cukup bagi Manchester United untuk tidak sampai terdegradasi.

Sehingga fans Manchester United tidak perlu khawatir soal ini.

Dalam sejarah Premier League sejak kompetisi diikuti 20 tim pada 1995-1996, klub-klub yang finis di posisi ke-18 (posisi teratas di zona degradasi) rata-rata memiliki 35,5 poin.

Baca: Selalu Tampilkan Performa Buruk, Kapten Manchester United Ini Disarankan Rehat Demi Kesehatan Mental

Teorinya, 36 poin sudah cukup bagi sebuah tim Premier League untuk menghindari tergusur ke Divisi Championship.

Mengambil ukuran dari klasemen musim lalu, 44-45 poin cukup untuk finis di posisi ke-13, jauh dari zona degradasi.

Namun, menyelesaikan kompetisi Liga Inggris dengan 44-45 poin tetap saja merupakan aib yang luar biasa buat klub dengan reputasi seperti Manchester United.

Memang tidak akan terdegradasi, tetapi finis dengan 44-45 poin akan menjadi sebuah malu besar bagi Setan Merah.

Pasalnya, jumlah 44-45 poin itu akan menjadi rekor baru koleksi poin paling sedikit Manchester United di Liga Inggris sejak sebuah kemenangan dihargai 3 poin.

Jika berbicara Liga Inggris dengan format Premier League, rekor poin terendah Manchester United dalam satu musim adalah 64, yang diperoleh pada musim 2013-2014 alias musim pertama setelah Setan Merah ditinggal manajer legendaris Sir Alex Ferguson. 

Ole meminta maaf terkait transfer Manchester United

Jeleknya kualitas kedalaman skuad disebut menjadi sebab Manchester United tak konsisten musim lalu.

Manchester United pun gagal total menggapai satupun gelar pada musim 2019-20 lalu, meski finis di peringkat 3 klasemen Liga Inggris.

Masalah yang sudah ada sejak musim lalu ini pun diperparah pada aktivitas transfer Manchester United.

Di saat klub-klub lain bergerak cepat mendapatkan pemain, baru Manchester United baru meresmikan satu pemain baru untuk musim 2020-21.

Sampai saat ini, ketika bursa transfer sebentar lagi tutup, Manchester United baru merekrut Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam.

Van de Beek sendiri ditebus dengan biaya yang cukup besar, yakni 40 juta pounds (sekitar Rp770 miliar).

Hal ini tentu membahayakan bagi Manchester United, mengingat mereka akan bermain di Liga Champions musim 2020-21 dan keberuntungan-keberuntungan khas musim yang membawa Marcus Rashford musim lalu beberapa kali menang sangatlah tidak elok diandalkan.

Melihat kondisi terkini, pelatih Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer mengaku menyesal.

Baca: Gagal Beli Sancho dan Justru Tawar Bek Cadangan Dortmund, Manchester United Dicap Klub Tak Kompeten

Penyesalan pria asal Norwegia itu datang dari penggunaan kata 'eksploitasi' ketika menjabarkan rencana transfer Manchester United beberapa waktu lalu.

Ya, karena kata tersebut, fans Manchester United jadi berharap klub idolanya akan mendatangkan banyak pemain baru di bursa trasnfer musim panas 2020 ini.

Namun, dengan kenyataan yang ada, Manchester United baru merekrut satu pemain saja hingga kini.

Solskjaer pun menyesali perkataanya itu karena ia tidak pernah bermaksud untuk membuat penggemar berharap akan banyaknya rekrutan yang dilakukan klub pada kesempatan ini.

Ole Gunnar Solskjaer, pelatih Manchester United. (yahoosports)

"Ketika kami berencana, ada beberapa pemain yang kemudian meyakinkan kami," ujar Solskjaer mengawali seperti dikutip dari laman resmi Manchester United.

"Tentu saja, jendela transfer masih terbuka untuk sementara waktu dan klub telah bekerja, dan mereka tahu pandangan saya."

"Kami di sini untuk memperkuat dalam jangka panjang dan saya tidak akan mengatakan apa yang dapat diterima atau tidak untuk klub atau tim lain dalam periode sulit ini."

"Kami akan memberi tahu Anda kapan, dan jika, sesuatu terjadi."

Ole pun merevisi kata yang membuat para fans sempat berharap terlalu tinggi pada Manchester United.

Baca: Tak Kuat Menahan Malu, Legenda Klub Sindir Telak Performa Manchester United dan Kapten Harry Maguire

"Saya pikir kata 'eksploitasi' yang saya ucapkan selama lockdown adalah kata yang buruk bagi saya. Saya tidak bermaksud demikian."

"Maksud saya mungkin ada klub di luar sana, dan pemain di luar sana, yang harus pindah karena situasinya, dan itu mungkin sesuatu yang menarik bagi kami. Saat ini, kami tidak mengalami situasi tersebut."

"Kami kehilangan banyak uang, seperti klub lain juga."

"Ketika saya berbicara tentang kedalaman skuad, kami memiliki skuad yang besar dan, tentu saja, penampilan tahun lalu tidak menjamin saya memberikan terlalu banyak pilihan kepada mereka."

"Saya rasa 11,12,13 pemain yang benar-benar bermain, dan benar-benar bermain bagus, mereka berhak untuk bermain lebih banyak."

"Itu berarti ketika Anda tidak bermain Anda tidak mendapatkan kebugaran dan ketajaman untuk dimainkan."

"Saya pikir situasinya berbeda sekarang dan saya sudah melihat banyak pemain yang tidak terlalu banyak saya lihat musim lalu, tampil sangat baik," tutur Solskjaer.

(Tribunnewswiki.com/Ris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer