Diberitakan Al Jazeera, mereka mengatakan kejahatan tersebut tidak menjadi representasi nilai-nilai Islam.
Serangan yang terjadi di sebuah gereja itu menjadi yang ketiga di Prancis dalam sekitar sebulan ini.
Hal ini kian meningkatkan ketegangan antara Prancis dan negara-negara Muslim di dunia.
Terlebih lagi setelah Presiden Emmanuel Macron melontarkan komentar yang kontroversial beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, seorang aktivis hak-hak sipil Prancis, Yasser Louati, mengatakan pelaku kejahatan seperti itu tak memandang agama.
Baca: Terungkap Inilah Wajah Pelaku Teror Gereja Prancis, Pembantai Sadis 3 Orang Korban Tewas
Bahkan baginya, ideologi seperti itu jauh dari nilai-nilai Islam.
"Seorang wanita dipenggal di dalam gereja, ini berarti orang-orang ini tidak ada hubungannya dengan yang suci. Tidak ada batasan moral bagi mereka, ”kata Louati kepada Al Jazeera.
Ia pun mengambil kasus tak kalah banyaknya Muslim yang diserang di masjid.
“Sekitar 750 orang tewas di masjid-masjid di seluruh dunia, mengapa kita tidak dapat menghubungkan titik-titiknya dan melihat bahwa ideologi ini telah menyebar sehingga sejauh ini, kita kalah dalam pertarungan gagasan."
"Kita menangani serangan ini seolah-olah mereka terpisah satu sama lain padahal tidak."
Prancis Tenggelam dalam Kebencian
Baca: Mahathir: Prancis Salahkan Seluruh Muslim dan Islam atas Perbuatan Satu Orang yang Marah
Aktivis organisasi amal Barakacity, Idriss Sihamedi, juga mengecam aksi serangan dengan pisau itu.
"Serangan-serangan ini serius, dan fakta ini terjadi di tempat-tempat di mana orang-orang datang untuk mencari perdamaian, ini membuatnya sangat serius," katanya dalam sebuah tweet.
Ia pun menyebut publik Prancis telah tenggelam dalam kemarahan dan kebencian.
“Dukungan untuk keluarga korban, tapi juga untuk umat. Prancis tenggelam dalam kegilaan, kebencian, kemarahan, dan balas dendam," katanya.
Sementara jurnalis Faiza Ben Mohammed mengingatkan pentingnya perjuangan nabi atas nilai-nilai perdamaian dan hidup berdampingan.
“Nabi Muhammad berkata: 'Siapapun yang menyakiti seorang Yahudi atau Kristen akan menemukan dalam diriku musuhnya pada Hari Penghakiman,” katanya.
Baca: Wali Kota Christian Estrosi Sebut Pelaku Teror di Nice Prancis Berkaitan dengan Islamo-Fasisme
Hal senada juga dikatakan oleh Fatima Ouassak, dari Front de Mères.
Dirinya mengungkapkan simpati pada korban.