Tak Kuasa Menahan Tangis, Keluarga Pelaku Teror di Gereja Notre Dame Nice Prancis Angkat Bicara

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Kmar (kanan), ibu dari penyerang di Nice, Brahim Aouissaoui, yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa orang di kota Nice Prancis, menangis di rumahnya pada 29 Oktober 2020 di kota Sfax, Tunisia setelah diinterogasi oleh polisi anti-terorisme.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pasca-insiden teror di Gereja yang menewaskan 3 orang, keluarga pelaku angkat bicara tentang aktivitas terakhir pelaku sebelum melakukan serangan di Basilika Notre Dame de Nice, Prancis.

Pelaku bernama Brahim Aoussaoui, warga Tunisia berusia 21 tahun.

Kepada televisi Al Arabiya, saudaranya mengatakan bahwa Brahim memberi kabar ingin bermalam di depan katedral.

"Dia juga mengirim foto gedung itu. Dia meneleponku ketika tiba di Prancis", dilansir Daily Mail, Jumat (30/10/2020).

Saat tahu, adiknya adalah dalang peristiwa tersebut, pria bernama Yacine ini mengaku terkejut.

Keluarga Aoussaoui berbicara kepada media dari sebuah lingkungan kumuh di Tunisia, tepatnya di daerah Bouhajla, Tunisia.

Baca: Terungkap Inilah Wajah Pelaku Teror Gereja Prancis, Pembantai Sadis 3 Orang Korban Tewas

Brahim Aoussaoui, pelaku pembantaian 3 warga Prancis di Gereja Basilika Notre-Dame de Nice, Prancis. (Ansa / Daily Mail)

Baca: Anggota DPR Termuda Tanggapi Pertanyaan Megawati Terkait Sumbangsih Anak Muda: Tidak Adil

"Apa yang kami lihat dalam gambar tersebut (rilis polisi) adalah dia, putra kami," kata perwakilan mereka.

Sementara dari Kota Sfax Tunisia, ibu pelaku, dengan mata berlinang air mata, menyebut anaknya sempat menghubungi melalui telepon.

Ketika mengetahui foto anaknya tersebar luas, ibu bernama Kmar ini tak kuasa menahan tangis.

Ia terkejut mendengar putranya adalah pelaku penusukan.

Lebih jauh lagi, dirinya tak tahu apa yang sang anak rencanakan.

Baca: Bayi Baru Lahir Dibuang oleh Siswi SMA di Depan Panti Asuhan, Ada Buku Catatan di dalam Tas

Polisi memblokir akses ke Basilika Notre-Dame de l'Assomption di Nice pada 29 Oktober 2020 setelah seorang pria yang memegang pisau membunuh tiga orang di gereja. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis sedang diserang dan meningkatkan status keamanan nasional menjadi ke level maksimum, darurat. Pasukan keamanan ditambah dari 3.000 menjadi 7.000 untuk menjaga tempat ibadah dan sekolah. (Valery HACHE / AFP)

Baca: Bekam Mulut Korban Menggunakan Plastik, Pelaku Pembunuhan PSK di Bekasi Diduga Psikopat

"Kamu itu tak bisa bahasa Prancis, kamu tak punya kenalan siapa pun di sana, mengapa kamu pergi ke sana?" kata sang ibu seraya mengingat perkataan di telepon kepada anaknya jauh sebelum insiden terjadi.

Diketahui pelaku tengah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan tetap sebelum berencana meninggalkan negara asalnya yakni Tunisia.

Sebelum ke Prancis, pelaku melakukan 'berbagai pekerjaan' serabutan, kata seorang tetangga.

Sementara itu juru bicara pengadilan Tunisia mengatakan Brahim tidak diklasifikasikan sebagai seorang militan garis keras sebelum meninggalkan negaranya.

Sosoknya juga tidak dikenali oleh pasukan keamanan anti-teror.

Baca: Viral Truk Ikut Balap Lari di Pantai, Belasan Penumpang Termasuk Anak-anak Terguling

Sejumlah warga menyalakan lilin di luar Basilika Notre-Dame de l'Assomption di Nice pada tanggal 29 Oktober 2020 untuk menghormati tiga korban penyerang pisau, yang memotong tenggorokan setidaknya satu wanita, di dalam gereja di kota French Riviera. (Valery HACHE / AFP)

Baca: Sinopsis The Walking Dead Season 1 Part 2, Kelanjutan Penyebaran Wabah Zombie, Hari Ini di Transtv

Dia mengatakan Brahim telah meninggalkan negaranya sekitar 14 September.

Tahu satu warganya adalah pelaku teror di Prancis, otoritas Tunisia mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan.

"Tunisia mengutuk keras insiden teroris di Nice dan turut bersolidaritas dengan pemerintah dan rakyat Prancis," kata pernyataan dari kementerian luar negeri.

Polisi Ungkap Cara Pelaku Masuk Prancis

Halaman
12


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer