Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, pada Kamis (29/10/2020) pagi.
Namun, peristiwa penyerangan air keras kepada tiga pesepeda itu tidak dilakukan secara bersamaan.
Hal itu diutarakan oleh Della, salah satu korban.
Penyiraman air keras itu pun dilakukan di pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB.
"Kalau saya jam 06.00 pagi pas, korban lainnya setahu aku jam 06.17 WIB dan 06.40 WIB," kata Della, Jumat (30/10/2020).
Diceritakan Della, kejadian yang dialaminya berawal saat ia sedang gowes sendirian, sementara teman-temannya menyusul.
"Waktu itu sedang gowes sendiri karena suami suruh jalan dulu. Mereka teman-teman berangkat nyusul," ujarnya.
Baca: Viral Wanita asal Inggris Cari Orang Tua Kandung di Sleman, Ternyata Diadopsi 35 Tahun yang Lalu
Baca: Beri Tahu Anak-Anakku, Aku Sayang Mereka, Kalimat Terakhir Wanita Korban Teror di Gereja Prancis
Namun, saat tiba di lokasi kejadian, ia merasa seperti ada yang menyiram cairan ke tubuhnya.
"Pas lagi jalan santai di lampu merah setelah Hyatt itu tiba-tiba kayak ada yang siram cairan. Terus terasa panas banget di kulit," ungkapnya.
Beruntung, setelah kejadian itu. Cairan yang diduga air keras itu tidak sampai melukai kulitnya.
"Alhamdulillah kulit saya aman. Saya ngeh-nya juga celana saya rusak pas sudah sampai rumah," ungkapnya.
Menurut penuturan Della, pelaku menggunakan sepeda motor untuk menjalankan aksinya.
Penyiraman itu pun dilakukan tepat di samping dirinya.
"Aku enggak ngeh kalau ada motor lewat di samping itu yang nyiram, karena motor yang lewat di samping itu jalanya juga santai," ujarnya.
Namun, sambung Della, ia juga tak melihat jelas sepeda motor apa yang digunakan oleh terduga pelaku.
Bahkan, penguna sepeda motor itu satu orang atau berboncengan.
Baca: Perwira Marinir Jadi Korban Begal di Dekat Istana Merdeka, Pelaku Coba Rampas Tas di Sepeda
Baca: Rawan Jadi Korban Penjambretan, Ini Tips Agar Pesepeda Tetap Aman Berolahraga
"Aku enggak ngeh dia boncengan atau enggak dan pakai motor apa, yang tahu teman saya korban satunya," tegasnya.
Della mengaku baru pertama kali ini mengalami peristiwa tersebut.
Della pun berharap pelaku penyiraman air keras kepada dirinya dan dua korban lainnya bisa ditangkap.
Pasalnya, ia menilai aksi tersebut sangatlah membahayakan pesepeda lain.
"Kemarin teman juga sudah membuat laporan, semoga segera tertangkap karena takutnya membahayakan pegowes kalau ada seperti itu. Semoga Jalan Palagan ada CCTV untuk pantau kondisi jalananya," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah mengatakan, pihaknya akan mencari pelaku yang diduga menyiraman pesepeda dengan air keras.
"Kita akan cari pelakunya dengan petunjuk yang ada di lapangan, sambil menunggu komunikasi dengan korban," tegasnya.
Terkait dengan laporan korban, Deni mengaku belum menerima laporannya.
"Terkait laporannya belum kita terima di polres, kalau di polsek saya belum monitor," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Pesepeda Diduga Disiram Air Keras Saat Gowes, Begini Ceritanya"