Egy Maulana Vikri pun memulai karier profesional di Eropa bersama klub asal Polandia, Lechia Gdansk setelah mentas dari Diklat Ragunan pada tahun 2018 lalu.
Ditempa dengan disiplin sepak bola Eropa, membuat Egy diharapkan mampu mewujudkan potensinya sebagai pemain sepak bola dan menjadi kelas dunia.
Terlebih posisi Egy Maulan Vikri sebagai gelandang serang tengah yang sudah langka dimiliki oleh timnas Indonesia.
Egy Maulana Vikri sudah dua tahun lebih meninggalkan Indonesia.
Egy yang saat itu belum genap berusia 18 tahun pun terbang untuk menjalani petualangan di Benua Biru.
Bagaimana perkembangan dia sejauh ini di Polandia?
Pada awal kedatangannya ke Polandia, bisa dibilang Egy langsung dihadapkan pada tantangan berat.
Bukan persoalan penampilan di lapangan, melainkan proses adaptasi dengan situasi yang benar-benar baru.
Sebagai pemain muda berusia 17 tahun, Egy harus merantau sangat jauh dari keluarga di sebuah negeri yang tidak berbahasa Indonesia.
Baca: Tantangan Lebih Berat, Timnas Indonesia U-16 Diharapkan Rekrut Pemain Keturunan yang Berkualitas
Hal itu ternyata juga menjadi perhatian utama dari manajemen Lechia Gdansk.
Direktur Olahraga Lechia Gdansk, Janusz Melaniuk, mengatakan bahwa pihaknya sempat khawatir terhadap proses adaptasi Egy Maulana Vikri.
Mengingat Indonesia dan Polandia berbeda jauh dari segi budaya dan terutama bahasa.
"Sejujurnya, kami agak khawatir dan menaruh banyak perhatian terhadap Egy agar Egy bisa berdaptasi dengan mudah terhadap kondisi apapun," kata Janusz Melaniuk dikutip dari Youtube Rakuten Sports.
"Tentunya, Indonesia dan Polandia adalah dua negara yang berbeda," katanya lagi.
Beruntung Egy bisa melalui itu semua tanpa kendala yang berarti.
Baca: 5 Negara Sepak Bola Dunia Ini Sah Jadi Lawan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021, Siapa Saja?
Pelatih fisi Lechia Gdansk, Damian Korba, mengatakan bahwa Egy punya mental juara.
Pemain timnas Indonesia itu tidak pernah takut pada tantangan dan mau terus mengembangkan dirinya.
"Nampak jelas bahwa dia menyukai tantangan dan tidak takut. Itu menjadi keunggulan Egy," ujar Damian Korba.
"Ini dia mental seorang juara. Ini hal yang paling penting."