Hari Sumpah Pemuda ke-92 jatuh pada hari Rabu (28/10/2020).
Perayaan Hari Sumpah Pemuda menjadi pengingat bagi para pemuda Indonesia.
Perjuangan pemuda Indonesia untuk Indonesia masih belum berhenti hingga saat ini.
Sumpah Pemuda lahir dari keputusan yang dihasilkan dari Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928.
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda
Awalnya pada Kongres Pemuda II tidak ada istilah Sumpah Pemuda.
Istilah Sumpah Pemuda sendriri baru muncul setelah kongres untuk menyebut hasil kongres bersejarah yang punya semangat persatuan.
Selain itu, awalnya tanggal 28 Oktober tidak diperingati sebagi Hari Sumpah Pemuda, melainkan diperingati sebagai hari lahirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yaitu pada 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Berikut isi teks dari Sumpah Pemuda:
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tiga poin dari isi sumpah pemuda di atas tersebut, sesuai dengan dinding prasasti museum sumpah pemuda.
Namun penulisan teks di dinding prasasti tertulis menggunakan ejaan Van Ophuysen.
Inilah 13 tokoh penting atas terciptanya Sumpah Pemuda:
Soenario Sastrowardoyo lahir di Madiun, Jawa Timur pada 1902 adalah seorang pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan.
Soenario dipercaya sebagai penasihat panitia perumusan Sumpah Pemuda.
Selain itu, Soenario juga berkesempatan melakukan pidato dengan tema pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.
Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku pada tahun 1905 dan merupakan mahasiswa aktivis yang mengetuai organisasi Jong Ambon.
Saat Kongres Pemuda II masih berjalan, Leimen merupakan anggota panitia kongres.
Seorang aktivis pendidikan yang juga tinggal di kediaman Ki Hajar Dewantara.
Soegondo lahir pada 1905.
Soegondo merupakan ketua kongres pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 27- 28 Oktober 1928.
Soegondo juga aktif dalam Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia membuatnya ditunjuk menjadi ketua pada saat itu.
Baca: Promo Menarik Hari Sumpah Pemuda, 10 Potong Ayam McDonalds Hanya Rp99 Ribu, Hanya Berlaku Hari Ini
Merupakan wakil ketua saat Kongres Pemuda berlangsung.
Djoko sendiri merupakan ketua dari Jong Java.
M Yamin adlah seorang penyair yang merintis gaya puisi modern di Indonesia.
M Yamin berasal dari Jong Sumatranen Bond dan merupakan pencetus kongres pemuda.
Pria kelahiran Minangkabau tahun 1903 ini merupakan salah satu tokoh yang mendorong Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam perumusan Sumpah Pemuda.
Amir Syarifuddin merupakan salah satu wakil dari Jong Batak Bond yang tergabung dalam organisasi pergerakan Anti Jepang.
Sebagai aktivis anti Jepang, Amir pernah terancam hukuman mati.
Pada saat kongres, Amir Syarifuddin bertugas sebagai Bendahara Kongres Pemuda.
Wage Rudolf Soepratman merupakan tokoh pencipta lagu Indonesia Raya yang saat itu dimainkannya pada acara penutupan kongres.
Saat penutupan Sumpah Pemuda, W R Supratman memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini dikenal sebagai lagu Indonesia Raya.
Sarmidi Mangoensarkoro ditunjuk sbegai pembicara saat kongres.
Saat Kongres Pemuda I dan II, Sarmidi sering berbicara mengenai pendidikan untuk bangsa Indonesia.
Berkat konsentrasinya yang kuat dalam bidang tersebut, Sarmidi dipercaya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga 1950.
Sekarmadji Maridjan Kartosiewirjo merupakan pemimpin DI/TII yang mendeklarasikan Negara Islam Indonesia.
Walau begitu, Kartosoewirjo merupakan salah satu tokoh penting dalam pembuatan Sumpah Pemuda 1928.
Kasman Singodimedjo adalah perintis keberadaan Pramuka di Indonesia.
Kasman Singodimedjo juga dikenal sebagai orator yang ulung.
Kasman Singodimedjo bahkan pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Indonesia pada 1945 hingga 1946.
Mohammad Roem merupakan aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum.
Rasa nasionalisme dalam dirinya terbakar setelah mendapatkan perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda.
Adnan Kapau Gani ini merupakan aktivis pemuda yang lahir di Palembang, Sumatra Barat pada 1905.
A K Gani bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond.
Baca: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA)
Sie Kong Liong adalah sosok penting dalam kelancaran kongres pemuda saat itu.
Hal itu dikarenakan Sie Kong Liong telah menyediakan pemondokan sebagai tempat dilaksanannya kongres Pemuda.
Rumah itu terletak di Jalan Kramat Raya.
Kini, rumah itu telah dijadikan sebuah museum.
Berikut quote inspirasi merayakan Hari Sumpah Pemuda:
1. Berilah aku semilyun orang tua, maka aku akan sanggup memindahkan gunung Merapi dari tempatnya; dan berilah aku sepuluh pemuda yang bersemangat besar, niscaya aku akan sanggup menggemparkan dunia." - Ir. Soekarno
2. Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!" - Ir. Soekarno
3. Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat." - Ir. Soekarno
4. "Bukankah tidak ada yang lebih suci bagi seorang pemuda daripada membela kepentingan bangsanya?" - Pramoedya Ananta Toer
5. "Tiap pemuda Indonesia bisa melakukan segala perjuangan dan pekerjaan kalau dia mau" - Pramoedya Ananta Toer
6. "Bagi pemuda umumnya, revolusi berarti tantangan untuk mencari nilai-nilai baru." - Soe Hok Gie
7. "Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi." - Soe Hok Gie, Aktivis
8. "Di dalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda." - Ki Hadjar Dewantara
9. "Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali." - Tan Malaka, Pahlawan Nasional.
10. "Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator" - HOS Tjokroaminoto
11. "Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga." - Bung Tomo
12. "Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit- Kapitan Pattimura."
13. “Akuilah dengan yang putih bersih, bahwa kamu sanggup dan mesti belajar dari orang Barat. Tapi kamu jangan jadi peniru orang Barat, melainkan seorang murid dari Timur yang cerdas, suka memenuhi kemauan alam dan seterusnya dapat melebihi kepintaran guru-gurunya di Barat.” -Tan Malaka
13. “Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan.” - Presiden Abdurrahman Wahid