Mereka menyerukan untuk memboikot produk-produk Prancis.
Massa juga membakar patung Macron di tengah aksi.
Kepolisian memperkirakan lebih dari 40.000 orang ikut dalam aksi massa yang diorganisir oleh sebuah partai Islam.
Petugas masih berjaga untuk mencegah massa yang akan menuju Kedutaan Prancis di Dhaka, Bangladesh.
Baca: Protes Penghinaan Nabi Muhammad, Kuwait Kosongkan Produk Buatan Prancis di Supermarket
Baca: Presiden Tayyip Erdogan: Kepada Semua Warga Negara, Jangan Beli Produk Buatan Prancis
Ratusan petugas dibekali barikade kawat berduri menutup sejumlah ruas jalan.
Unjuk rasa diselenggarakan oleh Islami Andolon Bangledesh (IAB), salah satu partai Islam terbesar di negara tersebut.
Massa mengawali long-march dengan berkumpul di sebuah Masjid terbesar di Bangladesh.
Seperti diketahui, Macron menjadi sasaran amuk massa di beberapa negara atas komentarnya, pasca-insiden pemenggalan kepala seorang guru karena menunjukkan karikatur nabi kepada muridnya.
Para demonstran meneriakkan "Boikot Produk Prancis" dan menyerukan agar ada hukuman bagi pemimpin tersebut.
Baca: Beredar Isu Provinsi Jawa Barat Diganti Jadi Provinsi Sunda, Wacana Disampaikan di Kongres Sunda
Baca: Menaker Beri Surat Edaran ke Para Gubernur, Sebut Upah Mininum Tahun 2021 Tak Akan Naik
"Macron merupakan salah satu dari pemimpin yang menyembah Setan," kata Ataur Rahman, anggota senior Islami Andolon di depat rapat umum di Masjid Baitul Mukarram.
Rahman meminta pemerintah Bangladesh 'mengusir' duta besar Prancis, sementara pemimpin lainnya, Hasan Jamal menyebut para aktivis akan 'menghancurkan setiap bata gedung' itu jika tidak ada putusan yang keluar sama sekali.
"Prancis adalah musuh umat Muslim. Mereka yang mewakili mereka juga adalah musuh kami," kata Nesar Uddin, seorang pemimpin muda kelompok tersebut.
Setelah petugas berhasil menghentikan unjuk rasa tersebut, para peserta demonstran terlihat masih berkeliaran di jalanan kota sambil berteriak "Boikot Prancis" dan "Macron akan menerima balasannya"
Sebagai informasi, komentar Presiden Prancis tentang Islam telah menyebabkan pertikaian diplomatik dengan Turki.
Baca: Divonis Seumur Hidup dan Ganti Uang Rp 6 Triliun atas Kasus Jiwasraya, Benny Tjokro Ajukan Banding
Baca: Kemarahan Menyebar di Dunia Islam Setelah Macron Dukung Penghinaan Nabi Muhammad SAW
Macron mengatakan guru di Prancis "dibunuh karena para Islamis menginginkan masa depan kita".
Sebelumnya, Samuel Patty, seorang guru di Prancis dipenggal kepalanya oleh seorang pria lantaran mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad di depan murid-muridnya.
Komentar Macron ini dinilai justru melindungi 'hak' atas pembuatan karikatur tersebut.