Negara di jazirah Arab ini juga mengutuk keras segala upaya yang menghubungkan Islam dengan terorisme.
Namun demikian, pernyataan Arab Saudi ini tidak secara spesifik mengecam insiden yang terjadi di Prancis belakangan ini seperti negara-negara Islam lainnya.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa negara Teluk mengutuk semua tindakan terorisme.
"Kebebasan berekspresi dan budaya harus menjadi mercusuar dalam menghormati, melakukan toleransi dan perdamaian", tertulis dalam pernyataan otoritas Arab Saudi.
Baca: Bom Kantong Plastik Hancurkan Sebuah Madrasah di Pakistan: 4 Siswa Tewas, 70 Orang Terluka
Baca: Ulama di Aceh Minta Pemain PUBG Dihukum Cambuk agar Jera, Ini Tanggapan Wagub Jateng
Lebih jauh lagi, Arab Saudi turut mengecam praktik yang menimbulkan kebencian dan kekerasan.
"Serta mengecam praktik dan tindakan yang menimbulkan kebencian, kekerasan, ekstremisme atas nama apapun", menurut pernyataan tersebut, dilansir Reuters, Selasa (27/10/2020).
Seperti diketahui, karikatur Nabi Muhammad di Prancis telah memicu kemarahan negara-negara Islam di dunia.
Termasuk pemimpin Turki yang menyerukan pemboikotan produk Prancis.
Kemudian Pakistan yang sempat mengeluarkan resolusi mendesak pemerintah untuk menarik kedutaan mereka di Paris.
Baca: Tidak Perlu Datang ke Pengadilan, Begini Cara Bayar Denda Tilang Operasi Zebra 2020
Baca: Info Beasiswa di Amerika Serikat, Beasiswa Program Fellowship Jurnalistik di Harvard University
Sementara di Arab Saudi, muncul tren di media sosial berupa seruan memboikot jaringan supermarket Prancis yakni Carrefour.
Meski demikian, berdasarkan pantauan Reuters, Senin (26/10), sejumlah Carrefour tampak sibuk dengan pengunjung di Riyadh, Arab Saudi.
Perwakilan perusahaan tersebut di Prancis mengatakan masih belum merasakan dampak pemboikotan.
Baca: Info Beasiswa S1 di University of California Los Angeles, Biaya Kuliah Ditanggung Penuh
Baca: Operasi Zebra Digelar, Bagaimana dengan Pengendara yang Lupa Membawa SIM? Ini Jawabannya