Setidaknya 12 nelayan hilang akibat angin topan ini, sementara ribuan orang terpaksa mengungsi ke tempat darurat.
Berkecepatan 130 kilometer (80 mil) per jam, pusaran angin mendarat di ujung selatan Pulau Luzon sebelum kemudian bergerak ke barat.
Sejumlah wilayah pedesaan dan lahan pertanian yang berada di jalur pusaran angin menjadi tergenang.
Sementara kencangnya angin menumbangkan pepohonan dan kabel listrik.
Baca: Gempa 5,9 SR di Pangandaran Sebabkan Puluhan Rumah di Tasik, Garut hingga Ciamis Rusak
Baca: Emmanuel Macron Sebut Islam Agama Krisis, Negara Arab Ramai-ramai Boikot Produk Prancis
Badan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina mencatat belum ada kematian yang tercatat.
Hampir 1.500 keluarga masih berlindung di 68 area evakuasi, dilansir AFP, Senin (26/10).
Petugas pantai dengan dibantu aparat melakukan pencarian terhadap 12 nelayan yang dilaporkan hilang di tiga wilayah di Bicol, Filipina.
Setidaknya dua orang terluka akibat pohon tumbang di Provinsi Oriental Mindoro, menurut Gubernur wilayah kepada media lokal, Teleradyo.
Tim SAR masih berada di lokasi bencana mencari korban lain atas terbaliknya kapal di Provinsi Batangas, selatan Manila.
Baca: Heboh Karung Dikerubungi Biawak di Desa Pajawan Lor, Saat Warga Buka Ternyata Berisi Mayat Bayi
Baca: Tantang Conor McGregor, Justin Gaethje Sesumbar Paling Kuat: Khabib Pensiun, Saya Nomor Satu di UFC
Tercatat tujuh awak kapal berhasil diselematkan.
Topan Molave diperkirakan akan mulai bergerak melintasi Laut China Selatan pada Senin, (26/10).