Otoritas negeri pimpinan Kim Jong Un ini memperingatkan warganya untuk tetap berada di dalam rumah mengingat angin musiman akan bertiup dari China dan membawa debu ke Korea Utara.
Debu kuning 'Yellow Dust' ini dimungkinkan dapat membawa virus corona ke Korea Utara.
"Dikarenakan infeksi virus corona terus menyebar di seluruh dunia, ada kebutuhan untuk segera menangani masuknya debu tersebut dan ini dibutuhkan tindakan yang menyeluruh," tertulis dalam surat kabar partai Korea Utara, Rodong Sinmun, Kamis (22/10), dikutip dari Reuters Sabtu (24/10/2020).
Benarkah debu bisa membawa virus corona?
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 24 Oktober 1946: Manusia Berhasil Memfoto Bumi dari Luar Angkasa
Baca: Kanada Tuding China Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur, China Ingatkan Jangan Campur Tangan
Klaim bahwa Covid-19 dapat menyebar ke Korea Utara melalui debu yang tertiup oleh angin dari Gurun Gobi sejauh 1.900 km tampaknya bukanlah klaim populer.
Seperti diketahui, dua meter (enam kaki) merupakan jarak sosial umum yang menjadi ukuran dalam penyebaran Covid-19.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Covid-19 terkadang bisa bertahan di udara selama berjam-jam.
Diwartakan surat kabar lokal, Korea Utara meminta warganya menahan diri dari aktivitas di luar ruangan.
Baca: Bermusuhan Sejak 1948, Inilah Alasan Sudan Bangun Perjanjian Damai dengan Israel
Baca: Kesepakatan Damai Sudan dan Israel Resmi Terjalin, Donald Trump: Masih Ada 5 Negara Lainnya
Korea Utara meminta warganya untuk mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker saat pergi ke luar rumah.
Seperti diketahui, Korea Utara mengklaim bahwa tidak ada kasus Covid-19 di negaranya.
Klaim ini dipertanyakan oleh sejumlah ahli kesehatan.
Meski demikian, Pyongyang menerapkan kontrol perbatasan yang ketat dan karantina untuk mencegah penyebaran.
Ada sejumlah pengamat yang menyebut Covid-19 bisa menghancurkan negara tersebut akibat terisolasi secara ekonomi dan politik.
Baca: Sebelum Berniat Membeli, Kenali 3 Tipe SSD yang Wajib Diketahui
Baca: Kesepakatan Damai Sudan dan Israel Resmi Terjalin, Donald Trump: Masih Ada 5 Negara Lainnya
Sebuah siaran televisi lokal di Korea Utara mengatakan bahwa 'Yellow Dust' dan jenis debu halus dimungkinkan mengandung zat berbahaya, seperti logam berat dan mikroorganisme termasuk virus.
"Orang harus memperhatikan kebersihan pribadi setelah aktivitas di luar," kata seorang pembawa berita di Korea Utara.
"Selain itu, para pekerja diminta menghindari pekerjaan ke luar lapangan," tambahnya.
Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Korea Utara menulis pernyataan di Facebook yang memerintahkan agar para turis berada di dalam rumah menunggu berakhirnya badai debu tersebut.