Penonton Dibatasi hanya 25 Persen, Pengelola Gabungan Pengusaha Bioskop: Kami Merugi

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana bioskop CGV yang tutup di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penutupan sementara kegiatan operasional usaha hiburan dan rekreasi selama dua pekan terhitung tanggal 23 Maret sampai 5 April 2020.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperbolehkan bioskop beroperasi kembali.

Namun dengan beberapa ketentuan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Salah satu ketentuannya adalah penonton bioskop dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas studio.

Hal ini membuat para mengelola bioskop merugi.

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin menyebut ketentuan ini merugikan pengusaha bioskop.

Baca: Nenek di Jambi Marahi Polisi karena Tembak Gas Air Mata ke Pemukiman: Kami Tak Salah Apa-apa

Baca: Tak Ingin Jadi Sumber Penularan Covid-19, Polri Siapkan Rencana Pengamanan Libur Panjang Oktober

Bioskop Cinema XXI di 52 Kota Siap Beroperasi Kembali, Ini Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi Penonton (Kompas.com)

“Jangan sampai merugi kita. Kalau 24 persen merugi kita.

Buktinya film second diputar di Jakarta mana mau,” kata dia pada Rabu (21/10/2020).

Sebab, banyak industry film yang enggan menaruh filmnya di bioskop jika japasitas penonton hanya 25 persen.

Mereka menilai tak ada keuntungan yang didapat.

Alhasil bioskop tidak punya film untuk ditampilkan.

“Buktinya yang mereka enggak mau kasih film. Enggak mau diedarin di bioskop, kayak toko enggak ada barang barangnya. Kita kan identik dengan toko,” ujar dia.

Baca: Bioskop di Jakarta Siap Buka Hari Ini, Berikut Syarat dan Ketentuan Wajib Bagi Penonton

Baca: Bioskop di Jakarta Diperbolehkan Buka Saat PSBB Transisi, Ini Kata Ketua GPBSI

Warga berjalan didepan pintu masuk Bioskop XXI Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, yang masih tutup dan belum beroprasi, Senin (31/8/2020). Pemprov DKI Jakarta berencana akan membuka bioskop dalam waktu dekat, setelah ditutup sejak bulan April 2020, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Meski demikian, Djonny masih bersyukur pemerintah mau memberikan celah pengusaha bioskop untuk kembali beroperasi selama pandemi Covid-19.

Walaupun dia masih berharap pemerintah mau menaikan jumlah minimum penonton menjadi 50 persen.

Untuk diketahui, bioskop di bawah naungan CGV sudah kembali beroperasi di Jakarta mulai hari ini, Rabu (21/10/2020).

Djonny mengatakan bioskop CGV buka di beberapa wilayah.

“Kalau CGV hari ini buka, ada beberapa lokasi dia buka salah satu mungkin di Plaza Semanggi, kemudian di kawasan Pluit, Tamini, Cibubur, Gajah Mada Plaza, lima lokasi dia buka hari ini,” kata dia.

Baca: Ambulans Viral Dipakai Antar Seserahan Nikah, Pemilik Sebut untuk Kenang-kenangan

Baca: Ditanya Kinerjanya Selama Satu Tahun Karena Jarang Muncul, Maruf Amin: Tidak Ada Dua Matahari

Suasana bioskop CGV yang tutup di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penutupan sementara kegiatan operasional usaha hiburan dan rekreasi selama dua pekan terhitung tanggal 23 Maret sampai 5 April 2020. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Djonny memastikan seluruh protokol kesehatan dari mulai penonton wajib memakai masker, tak boleh berkerumun, duduk dengan berjarak dan maksimal jumlah penonton 25 persen diterapkan.

Tak ketinggalan disinfektan juga telah disediakan pihak CGV untuk para pengunjung.

“Pokoknya kita protokol kesehatan sudah siap, sudah lebih dahulu siap sejak bulan Juli kemarin,” terang dia.

Dia berharap bukanya bioskop ini dapat menjadi angin segar untuk para pengusaha bioskop agar tetap bertahan di tengah situasi pandemi.

(Tribunnewswiki.com/Kompas.com/ Walda Marison)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah Penonton Bioskop Hanya Boleh 25 Persen, Asosiasi: Kami Merugi"



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer