Keduanya secara tak sengaja bertemu di dunia maya.
Sang kakak, Trena Mustika (24) tinggal bersama orangtua kandung mereka di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sedangkan Treni, dirawat oleh orang yang mengasuhnya sejak kecil, di Jawa Timur.
Keduanya dipisahkan sejak kecil, karena keluarga masih kuat mempercayai adat.
Pasalnya, orang tua sempat meyakini keduanya akan meninggal dunia jika tetap dipersatukan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ayah kandung Trena dan Treni, Enceng Dedi (59).
Dilansir dari Kompas, Enceng masih ingat benar, saat itu kedua putrinya masih bayi.
Sedangkan keluarga mereka masih tinggal di Ambon, Provinsi Maluku.
Seseorang yang dituakan memberi Enceng saran.
Baca: Di Tengah Pandemi Covid-19, Ibu Ini Berhasil Melahirkan Tiga Bayi Kembar di Bali
Baca: 5 Artis Dengan Wajah Mirip Sampai Dibilang Kembar, Ada Chelsea Islan Hingga Hesti Purwadinata
"Jadi saran dari seseorang yang dianggap tua saat di Maluku, kalau Trena dan Treni disatukan, khawatir akan meninggal," kata Enceng.
Enceng menjadi yakin dengan perkataan orang itu lantaran pengalaman kakak istrinya yang pernah kehilangan anak kembar.
"Soalnya, kakak istri saya punya riwayat melahirkan anak kembar dan meninggal. Karena takut, kami pun menitipkan anak kembar saat usia dua bulan," kata dia.
Kembar Trena Treni terpisah sekitar tahun 1999 saat terjadi kerusuhan di Maluku.
Enceng yang merupakan transmigran, harus pulang ke kampungnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tetapi, mereka hilang kontak dengan tetangga yang mengurus putrinya, Treni.
"Saat pulang kampung ke Tasikmalaya, justru Treni dan Bu Rini yang kehilangan kontak. Sementara Trena di garut bisa dijemput lagi karena lokasinya dekat dengan Tasikmalaya," kata dia.
Treni rupanya dibawa ke Malang, Jawa Timur oleh orang yang mengasuhnya.
Meski telah berupaya mencari Treni dengan keterbatasan biaya, keluarga tak berhasil menemukan keberadaannya.
Menurut Treni, dirinya tak pernah tau memiliki kembaran karena takut ibunya sedih.
Pasalnya, ibu yang merawatnya tak memiliki anak perempuan.
"Karena ibu saya namanya juga tidak punya anak cewek dan tidak mau kehilangan, makanya menyimpan rahasia ini dengan rapat," tutur Treni.
Apalagi, antara orangtua kandung dan orangtua asuhnya kehilangan kontak.
Sebaliknya, Trena sudah diberi tahu oleh orangtua kandung bahwa ia memiliki saudara kembar.
Trena, sebenarnya juga telah berupaya mencari Treni.
"Dia (Trena) pernah mencari saya di YouTube, di media sosial bahkan juga di TV nasional tapi tidak ketemu dan sekarang kita dipertemukan lewat TikTok," ujar dia.
Trena dan Treni tumbuh dengan kebiasaan berbeda.
Treni kerap membuat video di akun TikToknya.
Namun tidak dengan Trena.
Sebagai ibu rumah tangga, Trena sibuk mengurus anak dan suaminya.
Puluhan tahun setelah berpisah, suatu hari tetangga Trena memuji Trena terkait video di TikTok yang sebenarnya dibuat oleh Treni.
Baca: Gadis Asal Gowa Ini Ungkap Punya Dua Saudari Kembar lewat Twitter, Ibunya Simpan Rahasia 16 Tahun
Baca: Duh, Kok Tega Benar, Ibu Muda Rela Jual Anak Kembarnya agar Bisa Beli HP Baru dan Bayar Kartu Kredit
"Tetangga Trena memuji Trena 'kok bikin TikTok bagus-bagus' padahal Trena jarang membuat video," Treni menceritakan awal pertemuan keduanya.
Ketika mendengar hal itu mulanya Trena berpikir itu hanyalah orang yang berwajah mirip dengan wajahnya.
"Kemudian ada tiga orang yang bilang ke Trena kalau ada yang bikin video mirip dia. Lalu tetangga-tetangga Trena ngecek media sosial aku, karena saya juga berjualan online, jadi ada kontak saya yang tercantum." kata Treni.
"Kemudian kakak-kakak dan Trena ngontak aku semua," sambung Treni.
Treni sempat takut dan mengira mereka adalah pelaku penipuan.
Namun ketika Trena menebak nama orang yang mengasuh Treni, ia pun tercengang lantaran tebakan Trena sangat tepat.
Treni sempat mengecek Facebook milik Trena.
"Pas saya cek bener-bener mirip dari gaya foto, cara berjilbab dan lain-lain," ujar dia.
Orangtua kandung dan orangtua asuhnya pun akhirnya telah berkomunikasi.
Treni senang lantaran bisa kembali dipertemukan dengan saudara kandungnya melalui dunia maya.
"Yang saya pikirkan sekarang adalah saya bahagia, seneng banget sampai enggak bisa diungkapkan rasa senengnya," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diyakini Meninggal jika Disatukan, Kembar Trena Treni Dititipkan Sejak Bayi, Terpisah Selama 20 Tahun"