Diketahui pelaku James Mallet kentut saat naik taksi online yang dikemudikan Aleksander Bonchev.
Ternyata, pria 35 tahun ini di bawah kendali minuman keras alias mabuk saat kentut sembarangan di dalam mobil yang ia pesan di daerah Kingswood, Gloucestershire, Inggris.
Kepada polisi, Mallett mengaku memukul sang sopir karena kesal melarangnya kentut.
Ia juga malah menantang bertarung si sopir saat mobilnya berhenti.
Baca: Pelajaran buat Ibu-ibu, Balita 2 Tahun Kirim Foto Telanjang Ibunya di Jejaring Sosial Snapchat
Baca: Mau Lakukan Pemutihan Denda Pajak Kendaraan? Cek Jadwalnya untuk 2020 di 6 Provinsi
Mallet terbukti memukul kepala Bonchev yang memintanya pergi dari mobil.
Segera kepolisian meringkus Mallet yang telah pingsan terkena pukulan balasan dari sopir saat mencoba mempertahankan diri, dilansir Daily Star, Kamis (15/10/2020).
Buntut dari pemukukan tersebut, sang sopir dilaporkan kehilangan pekerjaannya sebagai pengemudi Uber.
Imigran asal Bulgaria ini musti pulang kembali ke negaranya akibat cedera pada jari tangannya setelah mempertahankan diri dari serangan Mallet.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 20 Oktober 2020, Leo Bisa Diandalkan, Gemini Fokus Tingkatkan Dirimu
Baca: Momen Penyelamatan Anak Kucing oleh Petugas Pemadam Kebakaran, Polisi: Beri Kami Kesempatan Juga
Seorang saksi mata sempat merekam konfrontasi kedua orang ini.
Saksi bernama Alexia Power mengatakan: "Saudara Bonchev mengalami patah di jarinya, dia tak bisa bekerja, kehilangan pekerjaan di Uber, kehilangan akomodasi dan kehilangan mobilnya. Semua karena insiden malam itu"
Korban saat ini dilaporkan telah pulang ke Bulgaria, menurut media lokal Bristol Live.
Di depan Pengadilan Tinggi Bristol, Mallett mengakui perbuatannya.
Baca: Berkat Disiplin dan Latihan Keras ala Shin Tae-yong, Kelemahan Timnas Indonesia Ini Mulai Teratasi
Baca: Pesawat Penumpang Etihad 9607 Mendarat di Tel Aviv, Penerbangan Komersil Pertama UEA ke Israel
Ia mengaku perutnya mules selepas pulang dari sebuah klub malam di Kingswood.
Jaksa penuntut, David Scutt mengatakan bahwa korban menerima order dari Mallet bersama tiga orang rekannya.
Mereka berencana akan pergi ke daerah Chaser.
"Saat dia mengemudi, terdakwa kentut di dalam mobil," kata Scutt.
"Bonchev tersinggung atas hal itu. Korban minta para penumpangnya turun", tambahnya.
Baca: Viral 3 Pria Jogging Dikawal Mobil Polisi di Bali, Petugas Pengawal Kena Sanksi Disiplin
Baca: Menang Lotere Rp 190 Miliar, Pria Ini Klaim Sudah Tiduri 4.000 Wanita: Nasibnya Kini Tragis
Tak terima kentutnya ditegur dan kesal karena diminta turun, Mallet justru menantang Bonchev untuk bertarung.
Pengadilan mendengar bahwa pengemudi Uber memukul wajah Mallett dan menjatuhkannya ke tanah.
Ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri.
Jaksa juga menyebut ada saksi mata yang menyuruh menghentikan pertengkaran ini.
"Ada seorang wanita muda meminta Mallett untuk pergi"
"Mereka (Mallett dan rekannya) lalu pergi meninggalkan sopir Uber tersebut," kata Scutt.
"Polisi menemukan mereka di pinggir jalan dan saat diajak bicara, terlihat Mallett terluka di bibir", sambung Scutt.
Baca: Menang Lotere Rp 190 Miliar, Pria Ini Klaim Sudah Tiduri 4.000 Wanita: Nasibnya Kini Tragis
Baca: Viral Tempat Wisata Unik di Australia, Ada Angkringan hingga Gerobak Mie Ayam Bakso Khas Indonesia
Scutt menyebut bahwa Mallett berada di bawah kendali alkohol saat diinterogasi polisi.
Mallett dianggap kasar dengan aparat dan mengklaim si sopir taksi-lah penyebabnya.
"Dia sedang berperilaku buruk malam itu" ujar Anthony Bignall, pengacara terdakwa dari pengadilan yang menyebut Mallett mengakui perbuatannya.
Sementara itu, jubir pihak Uber menyatakan bahwa perbuatan kasar Mallett dan juga Bonchev tidak bisa ditolerir.
"Jenis perilaku ini sama sekali tidak bisa diterima. Tidak ada tempat bagi kekerasan di platform Uber. Siapapun yang melakukan hal seperti itu berisiko akan kehilangan akses ke aplikasi tersebut secara permanen", terang pihak Uber.